Ketelitian dan bias .1 Ketelitian

116 dari 128 Metoda ini juga digunakan untuk meyakinkan bahwa ketahanan sulfat semen portland memenuhi persyaratan butir 5.2.

7.2.9.2 Peralatan 1

Timbangan dan batu timbangan harus sesuai spesifikasi 2 Meja alir, harus memenuhi persyaratan spesifikasi Lihat Gambar 16 3 Mesin pengaduk, mangkuk dan pengaduk harus memenuhi spesifikasi pada Lampiran C 4 Pisau aduk, pisau segitiga, penumbuk harus memenuhi spesifikasi 5 Gelas ukur, cetakan dan pembanding panjang harus memenuhi spesifikasi

7.2.9.3 Suhu dan kelembaban 1

Suhu ruang pencetakan, bahan-bahan kering dan air pengaduk harus dijaga 20 o C dan 27,5 o C 2 Kelembaban ruang pencetakan tidak boleh kurang dari 50.

7.2.9.4 Bahan-bahan 1

Pasir yang digunakan untuk membuat mortar uji harus memenuhi persyaratan mutu pasir sesuai butir 7.2.6.4. 2 Gipsum yang digunakan untuk penambahan pada semen portland harus gipsum alam mutu tinggi dengan 100 lolos ayakan 150 µm no. 100, sekurang kurangnya 94 lolos ayakan 75 µm no. 200 dan sekurang kurangnya 90 lolos ayakan 45 µm no. 325 Hitung persentase semen dan gipsum yang diperlukan sehingga campuran yang mengandung 7,0 berat SO 3 sebagai berikut: semen = [ g – 7,0 g – c ] x 100 gipsum = [ 7,0 – c g – c ] x 100 dengan: c adalah kadar SO 3 dalam semen portland, ; g adalah kadar SO 3 dalam gipsum, ; 7,0 adalah kadar SO 3 campuran semen – gipsum, .

7.2.9.5 Jika kadar SO

3 dari gipsum tidak diketahui, gipsum harus dianalisa kadar SO 3 nya dengan menggunakan metoda analisis kimia SO 3 dari semen. Kadar SO 3 harus ditentukan dengan ketelitian 0,1.

7.2.9.6 Jumlah dan ukuran benda uji 1

Untuk setiap contoh semen dibuat dua adukan, yang masing-masing adukan untuk 3 buah benda uji. Ukuran setiap benda uji adalah 25 x 25 x 285 mm. 2 Dalam pengujian rutin dapat digunakan benda uji dengan ukuran 25 x 25 x 160 mm, tetapi dalam hal perselisihan hasil yang didapat harus berdasarkan ukuran benda uji 25 x 25 x 285 mm. 7.2.9.7 Prosedur 1 Penyiapan cetakan benda uji 1 Cetakan harus dipersiapkan sesuai dengan Gambar 11. 117 dari 128 2 Jumlah bahan-bahan kering yang diperlukan untuk masing-masing adukan harus 400 gram semen tambah dengan gipsum dan 1100 gram pasir. Jumlah air pencampur harus 194 mL untuk semua jenis semen portland. 3 Aduk mortar sesuai dengan prosedur pengadukan mortar dari Lampiran C, kecuali setelah memasukkan air pencampur ke dalam mangkuk, tambahkan gipsum dan aduk pada kecepatan rendah selama 15 detik, kemudian hentikan pengadukan, tambahkan semen, dan lanjutkan seperti yang diuraikan pada Lampiran C. 2 Pencetakan benda uji Segera setelah uji alir selesai, pindahkan kembali adukan ke mangkuk, turunkan adukan yang menempel pada dinding mangkuk, dan aduk kembali pada kecepatan sedang 285 ± 10 rpm selama 15 detik. Angkat pengaduk dan mangkuk dari mesin pengaduk dan masukkan kelebihan mortar dari pengaduk ke dalam mangkuk. Isi cetakan dalam dua lapisan, masing-masing lapisan dipadatkan dengan penumbuk. Dorong mortar ke dalam sudut sudut, disekitar baut, dan sepanjang permukaan cetakan dengan menumbuk sampai didapatkan benda uji yang homogen. Setelah lapisan atas dipadatkan potong kelebihan mortar hingga rata dengan permukaan atas cetakan dan ratakan permukaan cetakan beberapa kali dengan pisau aduk segitiga. 3 Tempat penyimpanan benda uji 1 Penyimpanan awal Lembabkan benda uji dalam cetakan di dalam lemari lembab pada suhu 23 ± 1,7 o C selama 22-23 jam, kemudian pindahkan benda uji dari cetakan, diberi tanda semestinya dan letakkan di dalam air pada suhu 23 ± 1,7 o C sekurang-kurangnya 30 menit sebelum dilakukan pengukuran awal. 2 Penyimpanan lanjutan Setelah batang benda uji dipindahkan dari cetakannya dan telah diukur, tempatkan secara horizontal benda uji di dalam air pada suhu 23 ± 1,7 o C Penempatan masing-masing benda uji sekurang-kurangnya harus berjarak 6 mm pda sisi-sisinya kecuali untuk penyangga yang diperlukan. Semua benda uji harus terendam air sekurang-kurangnya sedalam 13 mm. Perbandingan volume air terhadap volume benda uji tidak boleh lebih dari 5 : 1 untuk mencegah kelarutan kapur yang berlebihan. Ganti air rendaman dengan air segar setiap 7 hari untuk 28 hari pertama dan setiap 28 hari setelah itu. 4 Pengukur panjang Ukur panjang benda uji dengan menggunakan alat pembanding panjang. Pindahkan benda uji dari air rendaman satu persatu, dan seka dengan kain lembab sebelu pengukuran. Lakukan pengukuran pertama pada umur 24 ± 15 menit dihitung dari waktu pencampuran semen dan air. Ukur kembali benda uji pada umur 14 hari. CATATAN 111 Tambahkan data dari harga hasil pengukuran dapat diperoleh dengan merendam kembali benda uji setelah pengujian umur 14 hari dan melakukan pengukuran tambahan pada umur selanjutnya.