Penyiapan benda uji 1 Pencampuran pasta semen

94 dari 128 Permukaan dipadatkan, kelebihan pasta dipotong hingga rata dengan permukaan cetakan menggunakan pisau aduk, dan haluskan permukaan dengan beberapa gerakan pisau aduk. Selama pengerjaan mencampur dan mencetak kedua tangan dilindungi dengan sarung tangan karet. 3 Penyiapan benda uji Segera letakkan cetakan yang telah terisi pasta dalam ruang lembab selama paling sedikit 20 jam. Jika dikeluarkan dari cetakan sebelum 24 jam, benda uji harus tetap disimpan dalam ruang lembab sampai waktu pelaksanaan pengujian. 7.2.5.8 Prosedur 1 Pada 24 jam ± 30 menit setelah pencetakan, benda uji dikeluarkan dari ruang lembab, segera diukur panjangnya setiap benda uji dengan alat pembanding panjang dan masukkan ke dalam autoclave harus berisi air secukupnya pada suhu 20 – 28 o C, untuk menjaga agar uap tetap jenuh selama pengujian dilakukan. 2 Untuk memberi kesempatan udara keluar dari autoclave selama periode pemanasan pendahuluan biarkan katup pelepasan terbuka sampai uap air mulai keluar lihat peringatan keselamatan. Kemudian katup ditutup dan naikkan suhu autoclave secara bertahap sampai mendapat tekanan uap 2 MPa selama waktu 45 – 75 menit sejak pemanasan dimulai. Tekanan dijaga 2 ± 0,07 MPa selama 3 jam. Pada akhir periode 3 jam, pemanasan dihentikan dan autoclave didinginkan secara bertahap sampai mencapai tekanan kurang dari 0,07 MPa dalam waktu kira-kira 1,5 jam. Pada akhir periode 1,5 jam, secara perlahan-lahan sisa tekanan sedikit demi sedikit dilepaskan dengan membuka katup pelepasan sampai tekanan atmosfir tercapai. Kemudian autoclave dibuka, benda uji dikeluarkan dan kemudian direndam dalam air panas pada suhu diatas 90 o C. Dalam waktu 15 menit, dinginkan air disekeliling benda uji secara bertahap dengan penambahan air dingin hingga suhu air turun sampai 23 o C. Jaga air disekeliling benda uji pada suhu 23 o C selama 15 menit, kemudian permukaan benda uji dikeringkan dan diukur kembali panjangnya dengan alat pembanding panjang. CATATAN 100 Bila dikehendaki pembacaan pada suhu 27 o C disarankan agar benda uji setelah dikeluarkan dari ruang lembab ditempatkan di dalam air yang suhunya dipertahankan pada 27 o C untuk sekurang-kurangnya 15 menit, keluarkan dan ukur panjang setiap benda uji dengan alat pembanding panjang, kemudian panaskan dalam autoclave. Setelah selesai keluarkan dari autoclave dan dinginkan benda uji dengan airnya hingga suhu 27 O C dalam 15 menit. Pertahankan benda uji pada suhu tersebut dalam air selama kemudian ukur panjang setiap benda uji dengan alat pembanding panjang. 7.2.5.9 Perhitungan Hitung perubahan panjang benda uji sebelum dan sesudah pengujian autoclave dalam persen dengan ketelitian 0,01. Laporkan persentase pertambahan panjang sebagai pemuaian autoclave. Nyatakan pengurangan panjang dengan tanda kurang di muka angka persen. 7.2.6 Penentuan kuat tekan mortar semen hidrolik Penentuan kuat tekan mortar semen portland mengacu kepada ASTM C 109109M -02, Standard Test Method for compressive strength of hydraulic cement mortar . Metoda uji ini melingkupi penentuan kuat tekan mortar semen hidrolis dengan menggunakan cetakan kubus berukuran sisi 50 mm. 95 dari 128 7.2.6.1 Ringkasan metode uji Adonan yang digunakan terdiri dari 1 bagian berat semen dan 2,75 bagian berat pasir. Semen portland dicampur air dengan faktor air semen tertentu. Adonan yang telah dimasukkan ke dalam kubus dipadatkan dengan jalan penumpukan ketika kubus berisi setengah dan berisi penuh, benda uji dibiarkan pada cetakan dalam ruang lembab selama 1 hari, buka cetakan dalam ruang lembab selama 1 hari, buka cetakan dan benda uji direndam dalam air yang mengandung kapur sampai waktu pengujian. 7.2.6.2 Tujuan dan penggunaan Metoda uji ini digunakan untuk penentuan kuat tekan mortar semen hidrolis dan hasilnya dapat digunakan untuk mengetahui apakah semen memenuhi spesifikasi. Lebih lanjut, metoda uji digunakan sebagai acuan oleh sejumlah spesifikasi dan metoda uji lainnya. Hati- hati bila hasil pengujian mortar ini akan digunakan untuk meramalkan kuat tekan betonnya.

7.2.6.3 Peralatan 1 Berat dan timbangan

Timbangan harus sesuai dengan spesifikasi. Timbangan harus dievaluasi ketelitiannya dan deviasi pada total beban 2000 gram. 2 Gelas ukur Gelas ukur dengan kapasitas tertentu lebih utama yang besar yang cukup untuk mengukur campuran air dalam pengoperasian tunggal untuk menghasilkan volume yang diindikasikan pada suhu 20 o C. Variasi yang diperbolehkan adalah ± 2 mL. Gelas ukur tersebut dapat dibagi minimal 5 mL, kecuali untuk garis yang dapat diabaikan untuk volume paling kecil 10 mL untuk gelas ukur 250 mL dan volume terkecil 25 mL untuk gelas ukur 500 mL. Garis-garis penunjukkan yang utama harus melingkari gelas ukur tersebut dan diberi nomor. 3 Cetakan contoh Untuk cetakan kubus bersisi 50 mm harus dipasang secara kuat. Cetakan tidak boleh lebih dari 3 kompartemen dan dipisahkan menjadi tidak lebih dari dua bagian. Bagian- bagian dari cetakan tersebut ketika di rakit menjadi satu unit yang kuat. Cetakan terbuat dari logam yang kuat yang tidak berpengaruh oleh mortar semen. Untuk cetakan yang baru angka Rockwell Hardness dari logam tidak boleh kurang dari 55 HRB. Sisi dari cetakan harus memiliki kekakuan yang dapat mencegah pelebaran atau pembengkokkan. Sisi bagian dalam dari cetakan harus rata dan memenuhi toleransi yang ada pada Tabel 16. Tabel 16 Variasi yang diperbolehkan dari cetakan cetakan mm Cetakan kubus 50 mm Parameter Baru Sudah digunakan Kedataran sisi 0,025 0,05 Jarak antara sisi-sisi yang berlawanan 50 ± 0,13 50 ± 0,50 Tinggi masing-masing kompartemen 50 + 0,25 – 0,13 50 + 0,25 – 0,38 Sudut antara permukaan yang berdekatan 90 ± 0,5 90 ± 0,5 CATATAN: Diukur pada titik yang dipindahkan sedikit dari persimpangan. Diukur terpisah untuk setiap kompartemen antara semua muka bagian dalam dan muka yang berdekatan dan antara muka bagian dalam dan bagian atas dan dasar bidang dari cetakan. 96 dari 128 4 Mesin pengaduk, pengaduk dan mangkuk aduk Mesin pengaduk yang digerakkan dengan tenaga listrik dilengkapi dengan pengaduk dan mangkuk. Lihat Gambar 13, Gambar 14 dan Gambar 15 Gambar 13 Mesin pengaduk