Pereaksi Air pencampur, air suling

107 dari 128 Konsistensi ini adalah penetrasi awal. Selama selang waktu 30 detik untuk penetapan penetrasi awal kembalikan kelebihan pasta kedalam mangkuk dan kemudian tutup mangkuk dan pengaduk. 4 Penentuan penetrasi akhir Setelah selesai pembacaan awal, angkat peluncur dari pasta, bersihkan kemudian cincin serta pelat diatur kembali pada posisi yang baru. Pengerjaan ini harus dilaksanakan dengan sedikit mungkin gangguan pada pasta dalam cincin vicat. Kemudian peluncur disentuhkan pada permukaan pasta, kencangkan sekrupnya dan atur indikator F tepat pada bagian atas skala. Lepaskan peluncur untuk keduakalinya lima menit setelah selesai pengadukan dan catat penetrasi akhir 30 detik setelah batang diluncurkan. 5 Penentuan penetrasi pengadukan ulang Apabila penetrasi telah ditentukan dengan prosedur di atas ternyata semen menjadi kaku seketika, informasi tentang sifat cepat kaku dapat diperoleh dengan pengujian sebagai berikut: 1 Setelah selesai pengukuran penetrasi 5 menit, segera kembalikan pasta ke dalam mangkuk. 2 Jalankan mesin pengaduk, naikkan mangkuk ke arah posisi mengaduk dan aduk kembali isi mangkuk pada kecepatan sedang, 285 ± 10 rpm selama 1 menit. 3 Isi cincin dan catat penetrasi dengan mengikuti prosedur yang ditetapkan dalam butir pencetakan benda uji dan penentuan penetrasi awal 7.2.7.7.2 dan 7.2.7.7.3. 7.2.7.8 Perhitungan Hitung persen penetrasi akhir, didasarkan pada perbandingan penetrasi akhir terhadap penetrasi awal, sebagai berikut: P = x 100 dengan: P adalah persen penetrasi akhir; A adalah penetrasi awal, mm; B adalah penetrasi akhir, mm.

7.2.7.9 Laporan Laporkan hasil uji sebagai berikut :

Penetrasi awal………………………mm. Penetrasi akhir………………..….…mm. Persen penetrasi akhir…………....... Penetrasi pengadukan ulang………mm. 7.2.8 Penentuan kalor hidrasi Penentuan kalor hidrasi semen Portland mengacu kepada ASTM C 186-98, Standard test method for heat of hydration of hydraulic cement . Metoda uji ini meliputi penentuan kalor hidrasi semen hidrolis dengan mengukur kalor pelarutan semen kering dan kalor pelarutan dari semen yang telah terhidrasi selama 7 hari dan 28 hari, perbedaan antara harga tersebut adalah kalor hidrasi selama waktu hidrasi masing-masing. B A