dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, dan memiliki semangat yang kurang dalam mengikuti pembelajaran tersebut.
3. Jiwa Kewirausahaan
a. Pengertian Jiwa Kewirausahaan
Menurut Sujanto 2012: 1 “Jiwa adalah sesuatu yang abstrak yang dapat menerima perangsang dari luar, mampu melahirkan
segala yang terkandung di dalamnya”. Sedangkan, menurut pendapat Amir Hamzah Nasution dalam Kumaladewi 2013: 12
“Jiwa adalah sesuatu yang abstrak yang menjadi penggerak dan pengatur bagi sekalian laku, pikiran, perasaan, dan kemauan yang
memberi corak kepadanya”.
Berdasarkan pengertian di atas jiwa kewirausahaan adalah sesuatu yang bersifat abstrak yang menjadi penggerak atau
pendorong atas kemampuan diri sendiri dalam melakukan setiap tindakan atau aktivitas yang selalu berorientasi pada hasil, selalu
berani mengambil risiko, dan memiliki jiwa kepemimpinan di setiap aktivitas. Syarat utama yang harus dimiliki untuk menjadi
seorang wirausaha yang berhasil yaitu jiwa dan watak kewirausahaan.
b. Ciri-ciri Orang yang Memiliki Jiwa Kewirausahaan
Jiwa kewirausahaan ada pada setiap orang yang memiliki perilaku inovatif dan kreatif serta berjiwa kepemimpinan, dan
pada setiap
orang yang
menyukai adanya
perubahan,
pembaharuan, dan tantangan. Hal ini sejalan dengan pendapat Astamoen 2005: 22, yaitu Wirausaha berwatak lahir batin,
berbudi luhur, berjiwa bijaksana, mampu menciptakan lapangan kerja bagi orang lain dan menjaga lingkungan. Selanjutnya, beliau
juga menjelaskan mengenai ciri-ciri orang yang berjiwa
kewirausahaan adalah :
a. Mempunyai visi, para wirausaha selalu mempunyai visi, pandangan jauh ke depan sebagai sasaran yang akan dituju
dalam perjuangannya meraih kesuksesan. Selain itu, visi tersebut juga dijadikan sebagai pedoman dalam melakukan
setiap kegiatan. b. Kreatif dan inovatif. Seorang wirausaha harus selalu kreatif
dan inovatif sehingga akan selalu mempunyai gagasan atau ide, baik dalam bentuk produk, jasa, proses, pola, cara, dan
sebagainya untuk selalu memajukan bisnisnya. Sehingga, akan mampu bersaing dengan pihak lain dan mampu menghadapi
setiap perubahan yang terjadi. c. Mampu melihat peluang, peluang selalu menjadi sasaran
utama para wirausaha karena melalui peluang itulah ia bisa menjalankan usahanya dengan cara menciptakan pasar atau
mengisi pasar, menciptakan produk dan mengembangkan produk.
d. Orientasi pada kepuasan konsumen atau pelanggan, motif ini sangat penting bagi wirausaha karena konsumen adalah raja
atau ratu bagi wirausaha. e. Orientasi pada laba dan pertumbuhan bisnisnya, motif ini
sangat menunjang dan membantu wirausaha untuk terus berusaha tanpa pantang menyerah.
f. Berani menanggung risiko dan bertanggung jawab. g. Berjiwa kompetisi, jiwa pemberani ini akan mampu
menghadapi setiap pesaing. h. Cepat tanggap dalam menghadapi setiap permasalahan.
i. Berjiwa sosial dengan menjadi dermawan dan berjiwa alturis. Astamoen 2005: 23.
Berdasarkan uraian di atas, maka jiwa kewirausahaan memiliki peranan yang sangat penting. Kalau jiwa itu dapat diterapkan
dalam diri kita secara baik, benar dan tepat maka suatu saat pasti bisa menjadi seorang wirausaha. Sejalan dengan pendapat dari
Astamoen, Membentuk jiwa wirausaha dapat dilakukan secara internal maupun eskternal. Jiwa wirausaha akan relatif lebih
mudah dibentuk melalui pribadi masing-masing yaitu dari dalam dan akan lebih efektif bila dilengkapi dengan kegiatan berinteraksi
dari berbagai faktor yang berasal dari luar. Adapun cara membentuk jiwa wirausaha dapat dilakukan melalui : pertama,
mengetahui sifat dan karakteristik yang harus dimiliki seorang
wirausaha. Kedua, memahami sikap dan perilaku yang wajib dimiliki dan dilakukan bila menjadi wirausaha. Ketiga, mengerti
apa yang harus dilaksanakan untuk sukses di jalur ini, Keempat, memahami
setiap permasalahan
dan solusi
dari setiap
permasalahan tersebut, sehingga akan mampu mengurangi risiko yang muncul dalam menjalankan setiap usaha Suherman.2010: 9
Proses kreatif dan inovatif hanya dilakukan oleh orang-orang yang memiliki kepribadian kreatif dan inovatif, yaitu orang yang
memiliki jiwa, sikap, dan perilaku kewirausahaan, dengan ciri-ciri: 1. Penuh percaya diri, indikatornya adalah penuh keyakinan,
optimis, berkomitmen, disiplin, bertanggung jawab. Dengan sikap percaya diri akan membangkitkan semangat dalam diri
wirausaha sehingga dalam melakukan sesuatu akan lebih matang.
2. Memiliki insiatif, indikatornya adalah penuh energi, cekatan dalam bertindak, dan aktif, serta respond yang dimiliki juga
akan cepat. Hal ini sangat penting dimiliki oleh seorang wirausaha, karena seorang wirausaha harus memiliki sikap
tanggap yang cepat. 3. Memiliki motif berprestasi, indikatornya terdiri atas orientasi
pada hasil dan wawasan ke depan. Dengan banyaknya wawasan yang dimiliki akan memudahkan wirausaha dalam
mengembangkan usahanya.
4. Memiliki jiwa kepemimpinan, indikatornya adalah berani tampil beda, dapat dipercaya, dan tangguh dalam bertindak,
serta mampu untuk bersaing di dunia usaha. 5. Berani mengambil risiko dengan penuh perhitungan dan
berdasarkan dengan kemampuan yang dimiliki oleh karena itu menyukai tantangan Suryana. 2006 : 3.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa jiwa kewirausahaan memiliki peran yang sangat penting dalam
menumbuhkan minat berwirausaha dan dalam rangka membuka usaha baru. Adanya jiwa kewirausahaan akan membuat seorang
wirausaha bergerak cepat dan tepat dengan setiap langkah yang akan diambil dalam melakukan kegiatan wirausaha, karena adanya
faktor dari dalam yang mendukungnya.
4. Penggunaan Media Sosial