Persepsi Siswa tentang Metode Guru dalam Mengajar

e. Persepsi Siswa tentang Metode Guru dalam Mengajar

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya mengenai persepsi siswa yaitu proses masuknya pesan atau informasi yang diserap oleh siswa sebagai pribadi yang utuh dengan proses kegiatan meliputi membedakan, mengelompokkan, memfokuskan dengan menggunakan panca indera, yang selanjutnya diinterpretasikan dan akan mempengaruhi pola pikir siswa. Apabila dikaitkan dengan tingkah laku dan pola pikir siswa dalam melakukan kegiatan pembelajaran, maka siswa dipengaruhi persepsinya oleh objek, objek yang dimaksud di sini adalah guru terutama metode yang digunakan oleh guru dalam mengajar. Jadi, persepsi siswa tentang metode guru dalam mengajar adalah proses menyimpulkan informasi atau makna oleh siswa tentang metode mengajar guru sehingga siswa dapat memberikan pandangan tentang metode mengajar guru. Menurut Latipah 2012: 66 juga menjelaskan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi, yaitu : 1. Bawaaan Kemampuan penginderaan paling mendasar dan kemampuan persepsi merupakan sesuatu yang sifatnya bawaan. Bawaan berkembang sejak masa yang dini. 2. Periode kritis Selain merupakan kemampuan bawaan, persepsi juga dipengaruhi oleh pengalaman yang dimiliki. Kemampuan bawaan tidak akan bertahan lama karena sel-sel dalam sistem saraf mengalami kemunduran, berubah, atau gagal membentuk jalur saraf yang tepat. 3. Faktor psikologis dan budaya Pada manusia, faktor psikologis dapat mempengaruhi bagaimana kita mempersepsikan sesuatu serta apa yang kita persepsikan. Beberapa psikologis yang dimaksud adalah kebutuhan, kepercayaan, emosi, pola pikir, dan ekspektasi. Sedangkan, budaya bisa berasal dari keyakinan yang berasal dari lingkungan tempat tinggal. Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa siswa yang memiliki persepsi yang baik terhadap metode yang digunakan oleh guru dalam mengajar dalam aktivitas belajarnya di kelas akan selalu aktif, baik dalam bertanya, menyampaikan pendapat, semangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, dan selalu rajin dalam mengerjakan tugas yang diberikan. Sedangkan, apabila siswa memiliki persepsi kurang baik tentang metode yang digunakan oleh guru dalam mengajar siswa cenderung tidak aktif atau malas-malasan dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, dan memiliki semangat yang kurang dalam mengikuti pembelajaran tersebut.

3. Jiwa Kewirausahaan