2. Analisis Regresi
Analisis regresi adalah suatu analisis yang mengukur pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat, yaitu variabel bebas
yang disimbolkan dengan “X” dengan variabel terikat yang disimbolkan dengan “Y” Sunyoto, 2007: 9.
Jika pengukuran pengaruh ini melibatkan satu variabel bebas X dan satu variabel terikat Y maka dinamakan analisis regresi
sederhana. Sedangkan, jika pengukuran pengaruh antara variabel melibatkan lebih dari satu variabel bebas X
1,
X
2,
X
3,
X
4....
X
n
dan satu variabel terikat Y, dinamakan analisis regresi ganda.
Sebelum melakukan analisis regresi tersebut terdapat uji prasyarat yang harus dipenuhi terlebih dahulu yaitu uji asumsi klasik. Uji
prasyarat ini bertujuan agar data yang akan dimasukkan dalam analisis regresi telah memenuhi ketentuan dan syarat, yaitu:
a. Uji Asumsi Klasik
Setelah melakukan tahapan-tahapan tersebut data yang telah terkumpul harus diuji untuk dianalisis. Uji asumsi klasik yang harus
dipenuhi adalah uji normalitas, uji linearitas, uji multikolinieritas, dan uji heteroskedastisitas.
1 Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah variabel
bebas, terikat ataupun keduanya berdistribusi normal, atau mendekati normal atau tidak Umar, 2008: 181. Model regresi
dikatakan baik yaitu ketika data variabel penelitian data variabel bebas dan data variabel terikat berdistribusi normal atau
mendekati normal. Untuk uji normalitas menggunakan rumus Chi Kuadrat
dengan taraf signifikansi 5 dengan rumus sebagai berikut:
∑
Keterangan: : Chi Kuadrat
: Frekuensi yang diobservasi : Frekuensi yang diharapkan
Sugiyono, 2010: 107 Apabila harga Chi Kuadrat
yang diperoleh harga Chi Kuadrat
tabel, maka distribusi data dinyatakan normal. Sebaliknya, apabila harga Chi Kuadrat
hitung harga Chi Kuadrat
tabel maka distribusi data dinyatakan tidak normal. Pengolahan data penelitian ini menggunakan bantuan program
komputer SPSS 18, sehingga untuk pengujian normalitas data penelitian menggunakan statistik Kolmogorov-Smirnov terhadap
model regresi. Pedoman penilaian untuk uji normalitas yaitu data dikatakan berdistribusi normal jika harga koefisien Asymp.Sg pada
output Kolmogorov-Smirnov test lebih besar dari alpha yang sudah ditentukan, sebaliknya jika harga koefisien Asymp.Sg pada output
Kolmogorov-Smirnov test lebih kecil dari alpha yang sudah
ditentukan maka data tidak berdistribusi normal, dengan nilai alpha 5 Sugiyono, 2010: 159.
2 Uji Linearitas Uji linearitas merupakan suatu prosedur yang digunakan untuk
mengetahui ada atau tidaknya hubungan linear antara variabel bebas dengan variabel terikat. Hubungan linear di sini akan terlihat
dari adanya perubahan pada variabel X yang kemudian diikuti dengan perubahan pada variabel Y. Adapun rumus yang digunakan
adalah sebagai berikut :
Keterangan : F
: Harga bilangan F untuk garis regresi : Rerata kuadrat garis regresi
: Rerata kuadrat residu Hadi, 2004: 13
Pedoman penilaian untuk uji linearitas yaitu nilai Harga kemudian dikonsultasikan dengan harga
dengan taraf signifikan 5. Apabila
sama dengan atau lebih kecil dari maka regresi dinyatakan linear. Sebaliknya, apabila
lebih besar dari maka hubungan antara masing-masing
variabel bebas dan variabel terikat tidak linear. 3 Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk mengetahui apakah di dalam model regresi ditemukan adanya korelasi yang kuat antar
variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak
terjadi korelasi diantara variabel independen. Husein Umar, 2008: 82. Untuk uji multikolinieritas dilakukan dengan melihat nilai
Variance Inflation Factor VIF dan Tolerance. Nilai Tolerance itu sendiri merupakan besarnya tingkat
kesalahan yang dibenarkan secara statistik α, sedangkan nilai Variance
Inflation Factor
VIF adalah
faktor inflasi
penyimpangan baku kuadrat Sunyoto, 2007: 89. Ketentuan pedoman penilaian nilai VIF dan Tolerance yaitu apabila nilai VIF
kurang dari 10 dan Tolerance lebih dari 0,1 maka dinyatakan tidak terjadi multikolinieritas.
4 Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah
dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan atau penyimpangan varians dari residual suatu pengamatan ke
pengamatan yang lainnya. Jika varians dari residual suatu pengamatan
ke pengamatan
lain tetap
maka disebut
homoskedastisitas, sementara itu untuk varians yang berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi dikatakan baik jika tidak
terjadi heteroskedastisitas Sunyoto, 2007: 93. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan uji Glejser. Uji
glejser menyatakan untuk meregresi nilai absolut residual terhadap variabel independen Ghozali, 2006: 143. Pedoman untuk
mengetahui terjadi heteroskedastisitas atau tidak, yaitu apabila
signifikansi 5 0,05 maka terdapat heteroskedastisitas, sebaliknya jika signifikansi 5 0,05 maka tidak terdapat
heteroskedastisitas dan penelitian dapat dilanjutkan.
b. Uji Hipotesis