39 berasal dari luar diri siswa yaitu kemampuan guru menciptakan
pembelajaran yang berkualitas. Melalui penciptaan pembelajaran yang berkualitas diharapkan siswa akan lebih mudah memahami materi pelajaran,
sehingga pada akhirnya hasil belajar yang mereka peroleh dapat optimal.
3. Klasifikasi Hasil Belajar IPA
Menurut Bloom Agus Suprijono, 2009: 5, hasil belajar
mencangkup tiga ranah, yaitu: 1 kognitif, 2 afektif, dan 3 psikomotorik. Pada penelitian ini hasil belajar IPA dibatasi pada ranah kognitif saja.
Anderson, Lorin W. dan Krathwohl, David R. 2010: 99-133, menyatakan bahwa klasifikasi tingkatan hasil belajar kognitif dari yang paling rendah
sampai paling tinggi adalah mengingat, memahami, mengaplikasi, menganalisis, mengevaluasi dan mencipta. Secara lebih jelasnya tingkatan
hasil belajar kognitif tersebut akan dijelaskan pada penjelasan berikut ini.
a. Mengingat
Proses mengingat adalah mengambil pengetahuan yang dibutuhkan dari memori jangka panjang, meliputi pengetahuan faktual
dan pengetahuan hafalan atau untuk diingat. Pengetahuan faktual yaitu pengetahuan yang telah diketahui seseorang.
Misalnya dalam pembelajaran IPA yaitu mengingat istilah-istilah, rumus-rumus, hukum-
hukum, fakta-fakta dan sebagainya, termasuk pula tata cara atau urutan langkah-langkah untuk dapat mengetahui sesuatu, misalnya dalam suatu
proses inkuiri Hendro Darmodjo dan Jenny R. E Kaligis, 1992: 110.
40 Berdasarkan pengertian kemampuan mengingat tersebut maka
dapat dinyatakan bahwa mengingat adalah kemampuan mengambil pengetahuan yang dibutuhkan dari memori jangka panjang berupa
pengetahuan yang telah diketahui dan dihafalankan. Suharsimi 2009: 137 menegaskan bahwa kata kerja operasional dalam pembelajaran IPA
untuk kemampuan mengetahui yaitu menyebutkan, mendefinisikan, mengidentifikasikan, menjodohkan, mereproduksi, menyusun daftar
urutan, menyatakan, dan mendeskripsikan. Siswa dapat belajar untuk mengingat kembali dengan lebih baik,
terutama dengan memperhatikan dan mempelajari materi yang harus diingat kelak dengan sungguh-sungguh W. S. Winkel, 2012:74. Jika
materi pelajaran dipelajari dan diolah semakin mendalam serta sistematis akan semakin baik pula ingatan tersebut tersimpan di otak.
b. Memahami
Memahami adalah kemampuan mengkontruksi makna dari materi pembelajaran, baik yang bersifat lisan, tulisan ataupun grafis, yang
disampaikan melalui pembelajaran, buku, atau komputer. Hendro Darmodjo dan Jenny R. E Kaligis 1992: 110 menambahkan bahwa
kemampuan memahami dapat diartikan sebagai kemampuan untuk dapat menerima pesan dari luar dalam suatu proses komunikasi. Siswa
memahami ketika siswa membangun koneksi antara pengetahuan baru yang akan diperoleh dengan pengetahuan yang dimiliki sebelumnya.
Berdasarkan pengertian kemampuan memahami tersebut maka dapat
41 dinyatakan bahwa memahami adalah
kemampuan siswa untuk
mengkontruksi makna dari pengetahuan yang dimiliki sebelumnya dengan pengetahuan yang akan diperoleh.
Proses kognitif memahami dalam pembelajaran IPA meliputi menafsirkan,
mencontohkan, mengklasifikasikan,
merangkum, menyimpulkan,
membandingkan dan
menjelaskan dari
proses pembelajaran yang sedang terjadi. Suharsimi Arikunto 2009: 138
menambahkan bahwa kata kerja operasional dalam IPA
untuk kemampuan memahami yaitu mengubah, memberi alasan mengapa,
menjelaskan, membedakan, memberi contoh lain, melukiskan dengan kata-kata sendiri, menceritakan, meramalkan, dan merangkum.
c. Mengaplikasi