20
B. Tinjauan tentang Karakteristik Siswa Sekolah Dasar Kelas IV
Jean Piaget Hendro Darmodjo dan Jenny R. E Kaligis, 1992: 18, mengklasifikasikan tingkat-tingkat perkembangan intelektual anak sebagai
berikut. 1. Tahap sensori-motor pada anak usia 0-2 tahun.
2. Tahap operasioanal: a. tahap pra operasional pada anak usia 2-7 tahun, dan
b. tahap operasional konkret pada anak usia 7–11 tahun. 3. Tahap formal:
a. tahap pemikiran organisasional pada anak usia 11–15 tahun, dan b. tahap pemikiran keberhasilan pada anak usia 15 tahun ke atas.
Siswa SD adalah anak yang berusia 6-12 tahun. Melihat tahap perkembangan di atas maka siswa SD berada pada tahap operasional konkret.
Tahap operasional konkret yaitu siswa belum dapat berpikir abstrak, kemampuannya untuk berpikir abstrak harus didahului dengan pengalaman
yang bersifat konkret. Pembelajaran anak operasional konkret masih
membutuhkan benda-benda konkret untuk membantu pengembangan kemampuan intelektualnya Hendro Darmodjo dan Jenny R. E Kaligis, 1992:
19-20. Berdasarkan pendapat di atas maka dapat dipahami bahwa hal yang abstrak harus didahului dengan pengalaman yang bersifat konkret, seperti
praktikum atau kegiatan pembelajaran mengalami sesuatu secara langsung. Usman Samantowa 2006: 11 menambahkan tentang ciri-ciri sifat khas
siswa kelas atas adalah: 1. sudah mulai mandiri,
2. sudah ada rasa tanggung jawab pribadi,
21 3. penilaian terhadap dunia luar tidak hanya dipandang dari dirinya sendiri
tetapi juga dilihat dari diri orang lain, dan 4. sudah menunjukkan sikap yang kritis dan rasional.
Dengan melihat tingkat perkembangan kemampuan berpikir siswa kelas atas, pembelajarannya diarahkan pada pelatihan kemampuan berpikir yang
lebih komplek. Misalnya, siswa melakukan diskusi kelompok untuk mengobservasi, mengintepretasi, memprediksi dan atau membuat kesimpulan
dari hasil pengamatan yang dilakukan. Setelah mengetahui karakteristik siswa, pembelajaran IPA memerlukan
suatu kegiatan pembelajaran yang dapat melatih kemampuan berpikir siswa melalui benda-benda konkret yang akan membuat pengetahuan siswa selalu
diingat di otaknya dan hasil belajar yang akan diperoleh siswa lebih optimal. Untuk memenuhi pembelajaran seperti tersebut dapat dilakukan dengan
pembelajaran SAVI.
C. Tinjauan tentang Pembelajaran SAVI 1. Pengertian Pembelajaran SAVI