13
2. Hakikat IPA
Ilmu Pengetahuan Alam dipandang dari segi produk, proses dan pengembangan sikap ilmiah Sri Sulistyorini dan Supartono, 2007: 9. Patta
Bandu 2006: 11 mempertegas bahwa IPA secara garis besar memiliki tiga komponen, yaitu 1 proses ilmiah, misalnya mengamati, mengklasifikasi,
memprediksi, merancang dan melaksanakan eksperimen, 2 produk ilmiah, misalnya prinsip, konsep, hukum, dan teori, dan 3 sikap ilmiah, misalnya
ingin tahu, hati-hati, obyektif dan jujur. Komponen-komponen tersebut akan dijelaskan sebagai berikut.
a. IPA sebagai Produk
Ilmu Pengetahuan Alam sebagai produk merupakan kumpulan hasil kegiatan empirik dan kegiatan analitik yang dilakukan oleh para
ilmuwan selama berabad-abad Srini M. Iskandar, 1997: 2. IPA sebagai produk keilmuan mencangkup konsep-konsep, hukum-hukum, dan teori-
teori yang dikembangkan sebagai pemenuhan rasa ingin tahu manusia, dan juga untuk keperluan praktis manusia Patta Bundu, 2006: 11.
b. IPA sebagai Proses
IPA sebagai proses disebut juga keterampilan proses IPA atau proses IPA Patta Bundu, 2006: 12. Proses IPA adalah sejumlah
keterampilan untuk mengkaji fenomena alam dan cara-cara tertentu untuk memperoleh ilmu dan pengembangan ilmu itu selanjutnya.
Proses mendapatkan IPA melalui kegiatan yang berisi metode ilmiah. Guru mengajarkan metode ilmiah kepada siswa SD tidaklah
14 secara utuh, tetapi secara bertahap dan berkesinambungan berdasarkan
tingkat perkembangan kognitifnya. Keterampilan proses IPA meliputi: 1 observasi, 2 klasifikasi,
3 interpretasi, 4 prediksi, 5 hipotesis, 6 mengendalikan variabel, 7 merencanakan dan melaksanaan penelitian, 8 inferensi, 9 aplikasi,
10 komunikasi Hendro Darmodjo dan Jenny R.E Kaligis, 1992: 11.
c. IPA sebagai Pemupuk Sikap Ilmiah
Sikap ilmiah adalah sikap yang dimiliki para ilmuwan dalam mencari dan mengembangkan pengetahuan baru, misalnya obyektif
terhadap fakta, hati-hati, bertanggung jawab, berhati terbuka, selalu ingin meneliti, dan sebagainya Patta Bundu, 2006: 13. Hendro Darmodjo dan
Jenny R. E Kaligis 1992: 7 menambahkan bahwa terdapat sembilan aspek sikap ilmiah yang dapat dikembangkan pada anak usia Sekolah
Dasar, yaitu: 1 sikap ingin tahu curiousity,
2 sikap ingin mendapatkan sesuatu yang baru originality, 3 sikap kerja sama co operation,
4 sikap tidak putus asa perseverance, 5 sikap tidak berprangsangka open-mindedness,
6 sikap mawas diri self criticism, 7 sikap bertanggung jawab responsibility,
8 sikap berfikir bebas independence in thinking, 9 sikap kedisiplinan diri self discipline.
Sikap ilmiah tersebut dapat dikembangkan pada proses pembelajaran ketika siswa melakukan diskusi, percobaan, simulasi, atau
kegiatan di lapangan.
15
3. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar