Pelatihan Practice Penampilan Hasil Performance

31 aktif dan penuh siswa, dan bukan dari mendengarkan ceramah yang tak habis-habisnya mengenai materi yang sedang dipelajari. Belajar menciptakan pengetahuan, bukan menelan informasi. Presentasi diadakan semata-mata untuk mengawali proses belajar dan bukan untuk dijadikan fokus utama. Tahap penyampaian dalam belajar bukan hanya sesuatu yang dilakukan fasilitator, melainkan sesuatu yang secara aktif melibatkan pembelajar dalam menciptakan pengetahuan disetiap langkahnya. Menurut Rahmani Astuti 2002: 144, beberapa cara guru dalam tahap penyampaian dapat berupa kegiatan seperti berikut: 1 uji coba kolaboratif dan berbagi pengetahuan, 2 pengamatan terhadap fenomena dunia nyata, 3 keterlibatan seluruh otak dan seluruh tubuh, 4 presentasi interaktif, 5 grafik dan penunjang presentasi berwarna-warni, 6 variasi agar cocok dengan semua gaya belajar, 7 proyek pembelajaran berdasar pasangan tim dan berdasar tim, 8 berlatih menemukan pribadi, berpasangan, berdasar tim, 9 pengalaman belajar konstektual dari dunia nyata, atau 10 berlatih memecahkan masalah.

c. Pelatihan Practice

Tujuan tahap ini adalah membantu siswa mengintregasikan dan memadukan pengetahuan atau keterampilan baru dengan berbagai cara Rahmani Astuti, 2002: 155. Tugas guru adalah menyusun pembelajaran yang dapat menciptakan isi pembelajaran agar bermakna mengenai materi belajar yang sedang dibahas. Guru akan mengajak siswa berpikir, berkata, dan berbuat untuk menangani materi belajar yang baru. Menurut Rahmani Astuti 2002: 155, beberapa kegiatan yang dapat dilakukan oleh guru pada tahap pelatihan ini, yaitu: 1 aktivitas memproses pembelajar, 32 2 usahaumpan balikperenunganusaha kembali secara langsung, 3 simulasi dunia nyata, 4 permainan belajar, 5 latihan belajar lewat praktik, 6 aktivitas pemecahan masalah, 7 perenungan dan artikulasi individual, 8 dialog secara berpasangan dan berkelompok, 9 pengajaran dan tinjauan kolaboratif, 10 aktivitas praktik membangun keterampilan, atau 11 mengajar kembali.

d. Penampilan Hasil Performance

Tujuan tahap penampilan hasil adalah membantu siswa menerapkan dan mengembangkan pengetahuan serta keterampilan baru siswa pada kehidupan sehari-hari, sehingga tetap melekat dan prestasi terus meningkat Rahmani Astuti, 2002: 171. Rahmani Astuti 2002: 159-167 menambahkan bahwa komponen tahap penampilan hasil, yaitu: 1 Saat sesi berlangsung a Siswa diajak untuk menerapkan pembelajaran pada dunia nyata. b Mengevaluasi pembelajaran untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan proses pembelajaran tercapai. c Mengevaluasi dan meningkatkan program belajar karena suatu pengetahuan senantiasa berkembang dan meningkat. d Merencanakan penerapan pengetahuan dalam pekerjaan di dalam kelas. 2 Setelah sesi a Menguatkan pembelajaran agar pengetahuan yang telah didapat selalu diingat. 33 b Memastikan dukungan organisasi, maksudnya untuk mengetahui faktor penghambat dan pendukung selama proses pembelajaran sehingga penghambat dapat disingkirkan atau dikurangi dan faktor pendukungnya dapat ditingkatkan. c Mengevaluasi pelaksanaan kerja siswa, dimaksudkan untuk mengetahui manfaat yang telah didapatkan dari pembelajaran. d Meningkatkan prestasi, karena siswa perlu terus belajar dan meningkatkan pengetahuan serta keterampilan. Menurut Rahmani Astuti, 2002 : 171, kegiatan guru yang dapat dilakukan pada tahap ini, sebagai berikut: 1 penerapan segera di dunia nyata, 2 menciptakan dan melaksanakan rencana aksi, 3 aktivitas penguatan pascasesi, 4 pengarahan berkelanjutan, 5 evaluasi prestasi dan umpan balik, 6 aktivitas dukungan kawan-kawan, atau 7 perubahan organisasi dan lingkungan yang mendukung.

5. Kelebihan SAVI

Dokumen yang terkait

Pengaruh Teknik Membaca Total Gaya SAVI Terhadap Kemampuan Membaca Intensif Kelas III MIN 15 Bintaro Tahun Pelajaran 2014/2015

1 29 168

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SOMATIS AUDITORI VISUAL DAN INTELEKTUAL (SAVI) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD N 2 NOTOHARJO

1 7 71

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN Penerapan Model Pembelajaran Savi (Somatis Auditori Visual Intelektual) Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ipa Kelas Iii Sd Ne

0 2 13

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN Penerapan Model Pembelajaran Savi (Somatis Auditori Visual Intelektual) Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ipa Kelas Iii Sd Ne

0 4 19

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL Peningkatan Motivasi Belajar Matematika dengan Strategi Pembelajaran SAVI (Somatis Auditori Visual Intelektual) Bagi Siswa Kelas VII A Semester II SMP Nege

0 1 15

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL Peningkatan Motivasi Belajar Matematika dengan Strategi Pembelajaran SAVI (Somatis Auditori Visual Intelektual) Bagi Siswa Kelas VII A Semester II SMP Nege

0 1 11

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) Peningkatan Hasil IPA Melalui Pendekatan Pembelajaran SAVI (Somatis Auditori Visual Intelektual) Pada Siswa Kelas V SD Muhammadiyah 2 Ka

0 1 16

Pembelajaran Sistem Pencernaan Manusia Kelas VIII dengan Penerapan Pendekatan SAVI (Somatis, Auditori, Visual, Intelektual).

0 1 1

PENERAPAN PENDEKATAN SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL (SAVI) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP PESAWAT SEDERHANA DALAM PEMBELAJARAN IPA.

0 0 4

PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MELALUI PENDEKATAN SAVI SOMATIS-AUDITORI-VISUAL-INTELEKTUAL (SAVI) PADA SISWA KELAS IV DI SDN BAKULAN JETIS BANTUL.

6 62 263