Persiapan Preparation Penyampaian Presentation

29

e. Belajar berasal dari mengerjakan pekerjaan itu sendiri

Pengalaman yang nyata dan konkret dapat menjadi guru yang jauh lebih baik daripada sesuatu yang abstrak. Pembelajaran yang baik harus dapat menyediakan kesempatan kepada siswa untuk terjun langsung, mendapatkan umpan balik saat proses pembelajaran.

f. Emosi positif sangat membantu pembelajaran

Perasaan siswa menentukan kualitas dan juga kuantitas dalam belajar. Belajar yang penuh tekanan dan paksaan tidak dapat mengungguli hasil belajar yang menyenangkan, santai, dan menarik hati.

g. Otak citra menyerap informasi secara langsung dan otomatis

Sistem saraf manusia merupakan prosesor citra daripada prosesor kata. Gambar konkret jauh lebih mudah ditangkap dan disimpan daripada abstraksi verbal. Menerjemahkan abstraksi verbal menjadi berbagai jenis gambar konkret akan membuat abstraksi verbal itu bisa lebih cepat dipelajari dan lebih mudah diingat.

4. Langkah-langkah SAVI

Menurut Rahmani Astuti 2002: 103 terdapat 4 tahap pembelajaran SAVI, yaitu:

a. Persiapan Preparation

Tahap persiapan berkaitan dengan mempersiapkan siswa untuk belajar. Rahmani Astuti 2002: 109 menyatakan bahwa tujuan tahap persiapan, yaitu: 30 1 guru mengajak siswa keluar dari keadaan mental yang pasif atau resisten, 2 guru menyingkirkan rintangan belajar pada siswa, 3 guru merangsang minat dan rasa ingin tahu siswa, 4 guru memberikan perasaan positif mengenai, dan hubungan yang bermakna dengan topik pelajaran kepada siswa, 5 guru menciptakan siswa aktif yang tergugah untuk berpikir, belajar, mencipta, dan 6 Guru mengajak siswa keluar dari keterasingan dan masuk ke dalam komunitas belajar. Sebelum memasuki proses pembelajaran, siswa perlu disiapkan untuk menerima pengalaman belajar agar proses belajar berlangsung secara maksimal. Menurut Rahmani Astuti 2002: 110, unsur-unsur yang penting dalam persiapan pembelajaran, yaitu: 1 Sugesti positif. 2 Lingkungan fisik yang positif. 3 Tujuan yang jelas dan bermakna. 4 Manfaat bagi pembelajar. 5 Sarana persiapan belajar sebelum pembelajaran dimulai. 6 Lingkungan sosial yang positif. 7 Keterlibatan penuh pembelajar. 8 Rangsangan rasa ingin tahu.

b. Penyampaian Presentation

Tujuan tahap penyampaian dimaksudkan untuk membantu siswa menemukan materi belajar yang mengawali proses belajar dengan cara positif, menarik, menyenangkan, relevan, dan melibatkan panca indra Rahmani Astuti, 2002: 144. Pembelajaran membutuhkan keterlibatan 31 aktif dan penuh siswa, dan bukan dari mendengarkan ceramah yang tak habis-habisnya mengenai materi yang sedang dipelajari. Belajar menciptakan pengetahuan, bukan menelan informasi. Presentasi diadakan semata-mata untuk mengawali proses belajar dan bukan untuk dijadikan fokus utama. Tahap penyampaian dalam belajar bukan hanya sesuatu yang dilakukan fasilitator, melainkan sesuatu yang secara aktif melibatkan pembelajar dalam menciptakan pengetahuan disetiap langkahnya. Menurut Rahmani Astuti 2002: 144, beberapa cara guru dalam tahap penyampaian dapat berupa kegiatan seperti berikut: 1 uji coba kolaboratif dan berbagi pengetahuan, 2 pengamatan terhadap fenomena dunia nyata, 3 keterlibatan seluruh otak dan seluruh tubuh, 4 presentasi interaktif, 5 grafik dan penunjang presentasi berwarna-warni, 6 variasi agar cocok dengan semua gaya belajar, 7 proyek pembelajaran berdasar pasangan tim dan berdasar tim, 8 berlatih menemukan pribadi, berpasangan, berdasar tim, 9 pengalaman belajar konstektual dari dunia nyata, atau 10 berlatih memecahkan masalah.

c. Pelatihan Practice

Dokumen yang terkait

Pengaruh Teknik Membaca Total Gaya SAVI Terhadap Kemampuan Membaca Intensif Kelas III MIN 15 Bintaro Tahun Pelajaran 2014/2015

1 29 168

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SOMATIS AUDITORI VISUAL DAN INTELEKTUAL (SAVI) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD N 2 NOTOHARJO

1 7 71

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN Penerapan Model Pembelajaran Savi (Somatis Auditori Visual Intelektual) Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ipa Kelas Iii Sd Ne

0 2 13

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN Penerapan Model Pembelajaran Savi (Somatis Auditori Visual Intelektual) Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ipa Kelas Iii Sd Ne

0 4 19

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL Peningkatan Motivasi Belajar Matematika dengan Strategi Pembelajaran SAVI (Somatis Auditori Visual Intelektual) Bagi Siswa Kelas VII A Semester II SMP Nege

0 1 15

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL Peningkatan Motivasi Belajar Matematika dengan Strategi Pembelajaran SAVI (Somatis Auditori Visual Intelektual) Bagi Siswa Kelas VII A Semester II SMP Nege

0 1 11

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) Peningkatan Hasil IPA Melalui Pendekatan Pembelajaran SAVI (Somatis Auditori Visual Intelektual) Pada Siswa Kelas V SD Muhammadiyah 2 Ka

0 1 16

Pembelajaran Sistem Pencernaan Manusia Kelas VIII dengan Penerapan Pendekatan SAVI (Somatis, Auditori, Visual, Intelektual).

0 1 1

PENERAPAN PENDEKATAN SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL (SAVI) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP PESAWAT SEDERHANA DALAM PEMBELAJARAN IPA.

0 0 4

PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MELALUI PENDEKATAN SAVI SOMATIS-AUDITORI-VISUAL-INTELEKTUAL (SAVI) PADA SISWA KELAS IV DI SDN BAKULAN JETIS BANTUL.

6 62 263