96
3. Pengaruh Pembelajaran SAVI terhadap Hasil Belajar Siswa
Nilai pre test hasil belajar sebelum dilakukan proses pembelajaran pada kelompok eksperimen adalah 60,63 dan rata-rata pre test hasil belajar
kelompok kontrol adalah 61,20. Kondisi hasil belajar awal kedua kelompok berada pada kategori cukup. Hasil uji kemampuan awal menunjukkan
bahwa hasil belajar antara kelompok eksperimen dan kontrol tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Hasil belajar awal kedua kelompok relatif sama
karena proses pembelajaran yang diterima kedua kelompok sebelum dilakukan penelitian adalah pembelajaran yang biasa dilakukan guru.
Rata-rata nilai post test hasil belajar setelah dilakukan proses pembelajaran pada kelompok eksperimen adalah 78,95 dan kelompok
kontrol adalah 66,60. Hasil post test menunjukkan bahwa hasil belajar antara kelompok eksperimen dan kontrol terdapat perbedaan yang
signifikan. Kondisi hasil belajar setelah pembelajaran pada kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol berada pada kategori yang sama yaitu baik. Kedua kelompok sama-sama mengalami peningkatan hasil belajar. namun,
kelompok eksperimen mengalami peningkatan hasil belajar sebesar 30,22 dan kelompok kontrol mengalami peningkatan hasil belajar sebesar 8,82.
Perbedaan peningkatan disebabkan oleh proses pembelajaran yang berbeda pada kedua kelompok. Pada kelompok eksperimen melakukan
pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran SAVI, RPP untuk pembelajaran SAVI dapat dilihat pada lampiran 24 halaman 150-193.
97 Sedangkan,
kelompok kontrol
melakukan pembelajaran
dengan menggunakan ceramah dan diskusi, RPP untuk pembelajaran dengan
ceramah dan diskusi dapat dilihat pada lampiran 25 halaman 194-201. Maka dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh pembelajaran SAVI secara
positif dan signifikan pada hasil belajar IPA yang diperoleh kelompok eksperimen dengan menerapkan pembelajaran SAVI dan kelompok kontrol
dengan menerapkan pembelajaran yang biasa dilakukan guru pada siswa kelas IV SD Se-Gugus 1 Kecamatan Sedayu, Bantul.
Nana Sudjana 2005: 40-41 menyatakan bahwa salah satu faktor dari luar diri siswa atau lingkungan yang paling mempengaruhi hasil belajar
siswa adalah kualitas pembelajaran. Melalui penciptaan pembelajaran yang berkualitas dengan menerapkan penggunaan metode pembelajaran yang
tepat diharapkan siswa akan lebih mudah memahami materi pelajaran, sehingga pada akhirnya hasil belajar yang mereka peroleh dapat optimal.
Pembelajaran SAVI adalah salah satu
pembelajaran dengan melibatkan seluruh panca indra. Pembelajaran IPA yang melibatkan seluruh
panca indra dimaksudkan agar pengetahuan yang diperoleh siswa akan selalu diingat di otaknya. Pembelajaran dengan SAVI dapat menciptakan
kegiatan belajar siswa yang aktif dan mempengaruhi hasil belajar yang diperoleh siswa.
Pembelajaran SAVI juga melakukan pembelajaran dengan melibatkan siswa untuk aktif tanya jawab, berdiskusi, permainan pendidikan. Siswa
pada kelompok
eksperimen juga
melakukan percobaan
dan
98 mempresentasikan hasil percobaan saat pembelajarannya. Pembelajaran
SAVI tersebut membuat siswa belajar dengan bergerak aktif secara fisik serta memanfaatkan indra sebanyak mungkin, dan membuat seluruh tubuh
dan pikiran terlibat dalam proses belajar M. Joko Susilo, 2006: 10. Hendro Darmodjo dan Jenny R. E Kaligis 1992: 20 menambahkan
bahwa pembelajaran siswa operasional konkret masih membutuhkan benda- benda konkret untuk membantu pengembangan kemampuan intelektualnya.
Dengan dihadirkannya benda konkrit tersebut maka materi pembelajaran lebih mudah dipahami oleh siswa dan tentu saja siswa akan menjadi lebih
paham dengan materi yang diajarkan. Siswa yang belajar dengan melakukan banyak kegiatan seperti
melihat, mendengar, merasakan, berpikir, kegiatan motoris, dan sebagainya ataupun kegiatan-kegiatan lainnya untuk memperoleh pengetahuan, sikap,
kebiasaan, dan minat akan membuat penguasaan hasil belajar siswa menjadi lebih mantap Oemar Hamalik, 2010: 32. Kondisi siswa dalam menerima
pengetahuan saat proses pembelajaran seperti itu dapat berpengaruh besar terhadap hasil belajar yang diperoleh siswa.
Seperti kelompok eksperimen, kelompok kontrol yang menerapkan pembelajaran biasa dilakukan guru yaitu ceramah dan diskusi mengalami
peningkatan pula pada hasil belajar siswa. Hasil belajar awal yang diperoleh kelompok kontrol sebesar 61,20 termasuk dalam kategori cukup menjadi
66,60 termasuk dalam kategori baik mengalami peningkatan sebesar 8,82.
99 Saat proses pembelajaran berlangsung guru menerapkan ceramah yang
terkadang diselingi tanya jawab dengan siswa. Selain itu, guru pun menerapkan diskusi kelompok saat pembelajaran.
Namun, proses pembelajaran tersebut terlihat siswa kurang aktif. Diskusi yang dilakukan
hanya sebatas penugasan saja tidak untuk melatih siswa untuk memecahkan masalah. Hal tersebut menjadikan siswa tidak menerima pengetahuannya
secara mandiri . Tidak adanya kemandirian siswa dalam menerima pengetahuan
mempengaruhi pemerolehan pengetahuan yang didapat siswa akan lebih mudah hilang dari ingatannya.
Dengan kondisi siswa tersebut mengakibatkan hasil belajar akhir yang didapatkan oleh siswa tidak
maksimal. Oleh karena itu, pembelajaran pada kelompok kontrol yang menerapkan ceramah diselingi diskusi memiliki pengaruh positif namun
tidak signifikan pada hasil belajar IPA siswa daripada pembelajaran pada kelompok eksperimen yang menerapkan pembelajaran SAVI.
C. Keterbatasan Penelitian