Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian

13 BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Lembaga Bimbingan Belajar

1. Pengertian Lembaga Bimbingan Belajar

Bimbingan belajar merupakan salah satu bentuk kegiatan ekstrakurikuler yang dilakukan diluar sekolah atau ditengah-tengah masyarakat yang bertujuan untuk membantu kebutuhan manusia akan pendidikan. Sebagai bentuk pendidikan non formal, bimbingan belajar ini sangat potensial untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Dalam memberikan Bimbingan belajar, kita tidak dapat terlepas dari istilah “Bimbingan”. Bimbingan berasal dari kata bimbing yang dalam Bahasa Inggris disebut Guidance yang berarti mengarahkan, mengatur, atau menuntun. Sehubungan dengan itu, Bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada seorang individu dari setiap umur, untuk menolong dia dalam mengatur kegiatan-kegiatan hidupnya, mengembangkan pendirian atau pandangan hidupnya, membuat putusan-putusan, dan memikul beban hidupnya sendiri. 1 Dengan demikian, bimbingan belajar adalah suatu proses pemberian bantuan dari guruguru pembimbing kepada siswa dengan cara mengembangkan suasana belajar yang kondusif dan menumbuhkan kemampuan agar siswa terhindar dari dan atau dapat mengatasi kesulitan belajar yang mungkin dihadapinya sehingga mencapai hasil belajar yang 1 Purwanto, digilib.unimed.ac.id, UNIMED-Undergraduate, 2008, diakses pada tanggal 17 Februari 2015 pukul 09.41 WIB optimal. Hal ini mengandung arti bahwa para guruguru pembimbing berupaya untuk memfasilitasi agar siswa dapat mengatasi kesulitan belajarnya dan sampai ada tujuan yang diharapkan. 2 Bimbingan belajar merupakan pendidikan non formal baik yang dilakukan di lingkungan sekolah maupun di lembaga pendidikan luar sekolah di luar jam pelajaran sekolah formal. Bimbingan belajar ini bertujuan untuk membantu siswa meningkatkan prestasi akademik di sekolah, meloloskan siswa yang meneruskan sekolah ke jenjang berikutnya sesuai dengan keinginannya. Pendidikan nonformal adalah setiap upaya pendidikan dalam arti luas yang di dalamnya terdapat komunikasi yang teratur dan terarah, diselenggarakan di luar subsistem pendidikan formal, sehingga seseorang atau kelompok memperoleh informasi, latihan, dan bimbingan sesuai dengan tingkatan usia dan kebutuhan hidupnya. Tujuannya ialah untuk mengembangkan pengetahuan, sikap, keterampilan dan nilai-nilai yang memungkinkan bagi seseorang atau kelompok untuk berperan serta secara efisien dan efektif dalam lingkungan keluarganya, pekerjaannya, masyarakat, dan bahkan negaranya. 3 Menurut UUD 1945 pasal 31 dan UU No. 2 tahun 1989 tentang sistem pendidikan nasional disebutkan bahwa penyelenggaraan pendidikan menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah dan masyarakat. UUD 1945 pasal 2 Suherman, Bimbingan Belajar, file.upi.edu, FIP Jur. Psikologi Pendidikan dan Bimbingan, Universitas Pendidikan Indonesia, h. 9 3 The South East Asian Ministery of Education Organization SEAMEO, 1971 dalam Tim Pengembang Ilmu Pengetahuan, FIP-UPI, Ilmu dan Aplikasi Pendidikan, Bagian 2 Ilmu Pendidikan Praktis, PT IMTIMA, 2007, h. 28 31 dan UU No. 2 tahun 1989 telah banyak menciptakan peluang bisnis di bidang jasa pendidikan. Organisasi dan manajemen lembaga Bimbingan Belajar sangat sederhana, fleksible dan struktur organisasinya tergantung kesibukan masing- masing lembaga cabang. Secara lengkap organisasi lembaga Bimbel terdiri dari Manajer Cabang atau Direktur, Bagian Akademik, Koordinator Marketing, Bagian Administrasi, Bagian Keuangan, yang masing-masing dijabat oleh satu orang. Di masing-masing bagian dapat dibantu oleh 1 – 2 orang staf tergantung dari banyaknya kegiatan lembaga. 4 Di bawah jenjang Direktur juga ada Kelompok Pendidik yang biasa disebut TutorTentorInstruktur yang jumlahnya tergantung pada jumlah siswa peserta kursus, jumlah jenjang kelas sekolah umum dan jumlah sekolah yang dilayani. Untuk lembaga Bimbel yang statusnya merupakan kantor cabang atau cabang franchisee, manajemen organisasi yang diatas Direktur terdapat Koordinator Wilayah yang menangani cabang-cabang dalam wilayah Administrasi KabupatenKota. Secara rinci Bagan Organisasi dapat dilihat pada gambar dibawah ini. 5 4 Pola Pembiayaan Usaha Kecil PPUK Komoditas jasa Bimbingan Belajar, Bank Indonesia, h. 10 5 Ibid