Kabupaten Bekasi Kota Bekasi

Strategi-strategi pemasaran merupakan sarana mencapai sasaran pemasaran dan umumnya berhubungan dengan empat P, antara lain : Produk Product, harga price, tempat place, dan promosi promotion. Strategi-strategi pemasaran yang umum sekarang dikembangkan menjadi sub sasaran khusus, yang masing-masing didukung oleh strategi dan pernyataan tindakan yang akan dilakukan secara lebih terperinci. 12 Banyak organisasi menggunakan berbagai strategi untuk meningkatkan pangsa pasar, salah satunya melalui strategi kualitas. Dalam strategi pemasaran, konsumen merupakan tujuan jangka panjang perusahaan. Tujuan pemasaran adalah untuk memenuhi dan memuaskan kebutuhan serta keinginan konsumen. Pada saat sekarang ini maupun saat kedepan, strategi pemasaran yang diterapkan oleh suatu perusahaan atau lembaga harus disesuaikan tidak hanya pada sasaran konsumen semata, tetapi juga pada para pesaing yang mengincar pasar sasaran konsumen yang sama. Perusahaan sebelum menetapkan dan menjalankan strateginya hendaklah terlebih dahulu malakukan analisa SWOT Strength, Weakness, Opportunity and Treath yaitu melihat dan menganalisa kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dimilikinya sendiri dan juga yang dimiliki oleh para pesaingnya. 13 Primagama merupakan salah satu lembaga yang berkecimpung dalam dunia pendidikan. Primagama adalah usaha jasa pendidikan luar sekolah Bimbingan Belajar yang bergerak di bidang bimbingan belajar dengan memiliki pasar yang sangat luas dan saat ini memiliki 786 outletcabang diseluruh Indonesia yang berpusat di Yogyakarta. Primagama Vila Nusa Indah merupakan cabang dari Primagama yang berdiri di Yogyakarta. 12 Malcolm HB McDonald, Rencana Pemasaran, 1991, Jakarta: PT Pustaka Binaman Pressindo, h. 30 13 Arlina Nurbaity Lubis, Strategi Pemasaran dalam Strategi Bisnis, USU Digital Library, 2014, h. 10 Cabang Primagama untuk daerah Bogor sendiri sebanyak 26 outlet. Jumlah outlet tersebut tentu saja tidaklah sedikit karena begitu banyak kebutuhan siswa dalam mendapatkan tambahan belajar di luar sekolah dan semakin banyaknya lembaga bimbingan belajar lain yang saling melakukan persaingan dalam memasarkan program unggulan dari masing-masing lembaga. Dalam meningkatkan kualitas pendidikan nasional, Lembaga Bimbingan Belajar Primagama memiliki visi dan misi yang telah dirancang untuk mencapai tujuan dan cita-cita bersama. Adapun Visi Lembaga Bimbingan Belajar Primagama yaitu “Menjadi Institusi Pendidikan luar sekolah yang terkemuka, terunggul, dan terbesar di Indonesia ”. Sedangkan Misi Lembaga Bimbingan Belajar Primagama adalah : 14 a. Menjadi lembaga pendidikan berskala nasional yang terdepan dalam prestasi. b. Menjadi tempat karyawan untuk membangun kesejahteraan bersama dan bersama-sama membangun kesejahteraan. c. Menjadi perusahaan yang sanggup dijadikan mitra usaha yang handal dan terpercaya. d. Menjadi tempat bagi setiap insan untuk berprestasi, berkreasi dan mengembangkan diri. e. Menjadi aset pendidikan nasional dan kebanggaan masyarakat. Primagama dikenal sebagai lembaga bimbingan belajar yang terkemuka dengan memiliki berbagai kiat-kiat maupun diferensiasi produk yang bervariasi untuk memenuhi kebutuhan siswa yang tidak didapatkan di sekolah. Namun, tidak semua cabang dari Primagama yang menyediakan seluruh program-program dari Primagama pusat. Salah satunya Primagama Vila Nusa Indah yang belum melaksanakan program 14 Data dokumentasi awal pada Primagama Vila Nusa Indah tanggal 8 Desember 2014 SBMPTN. Hal tersebut tentu saja dikarenakan terdapat beberapa faktor yaitu kurangnya minat peserta SMA dalam mengikuti program SBMPTN. Pada umumnya target siswa peserta semua lembaga Bimbingan belajar adalah siswa sekolah umum mulai dari SD sampai SMA. Untuk SD sebagian lembaga bimbingan belajar ada juga yang melayani siswa SD mulai dari kelas 1, namun lebih banyak bimbingan belajar yang melayani siswa mulai dari kelas 3 s.d. 6. Ada sebagian kecil lembaga bimbingan beajar juga melayani siswa kelas Play GroupTaman Kanak-kanak. 15 Begitupula dengan Primagama Vila Nusa Indah yang membuka peserta bimbingan belajar dimulai dari jenjang SD, SMP hingga SMA. Namun, pada tingkat SD, Primagama membuka dari gradekelas 3 hingga kelas 6, pada SMP dibuka kelas mulai dari kelas 1-3, serta SMA dibuka mulai dari kelas 1-3 di berbagai jurusan. Akan tetapi, sangat sedikit peminat peserta bimbingan belajar pada kelas 2 atau 3 di jurusan IPS dan pada kelas 3 SD. Dari hal tersebut terlihat adanya kelemahan pada strategi pemasaran yang akhirnya pendapatan jumlah peserta didik belum signifikan dari target yang telah ditetapkan. Hal ini memungkinkan karena ada beberapa kelemahan dalam pelaksanaan strategi pemasaran. Pendapatan peserta didik yang ditargetkan oleh Primagama Vila Nusa Indah tahun ajaran 20142015 adalah sebanyak 200 siswa, namun ternyata jumlah peserta didik yang dihasilkan berjumlah 115 siswa. 16 Untuk mencapai jumlah siswa yang sesuai dengan target, maka diperlukan strategi pemasaran yang baik dengan menggunakan analisis SWOT untuk meminimalisasi kelemahan maupun ancaman dan memaksimalkan kekuatan maupun peluang dari Lembaga Bimbingan Belajar Primagama Cabang Vila Nusa Indah. 15 Pola Pembiayaan Usaha Kecil PPUK Komoditas jasa Bimbingan Belajar, Bank Indonesia, h. 12 16 Hasil Wawancara awal dengan Manager Primagama Cabang Vila Nusa indah, Kristiana Siningsih pada tanggal 2 Desember 2014 Berdasarkan deskripsi tersebut, maka penulis tertarik mengkaji dan meneliti lebih lanjut dalam bentuk skripsi yang berjudul “STRATEGI PEMASARAN LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR PRIMAGAMA CABANG VILA NUSA INDAH BOGOR ”.

B. Identifikasi Masalah

1. Munculnya lembaga bimbingan belajar lain di daerah Vila Nusa Indah. 2. Belum tercapainya jumlah siswa pada Primagama Vila Nusa Indah sesuai dengan jumlah yang telah ditargetkannya. 3. Lembaga bimbingan belajar kurang memperhatikan tingkat strategis Internal dan eksternal dalam pelaksanaan kegiatan. 4. Sedikitnya peminat siswa kelas 3, 4 SD dan siswa SMA jurusan IPS dalam mengikuti bimbingan belajar di Primagama Vila Nusa Indah. 5. Primagama Vila Nusa Indah belum sepenuhnya memasarkan diferensiasi produk yang telah disediakan dari Primagama pusat.

C. Batasan Masalah

Dari identifikasi masalah diatas, maka diberikan pembatasan masalah agar penelitian dapat terfokus dan tidak meluas. Adapun pembatasan masalah pada penelitian ini adalah “Strategi Pemasaran di Lembaga Bimbingan Belajar Primagama” yang berfokus pada marketing mix meliputi 5P product, price, place, promotion, people.

D. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah tersebut, dapat diambil rumusan masalah bahwa bagaimana penerapan marketing mix dalam strategi pemasaran pada Bimbingan belajar Primagama Cabang Vila Nusa Indah dalam meningkatkan jumlah siswa sesuai target lembaga dengan perincian sebagai berikut: 1. Bagaimana strategi yang dilakukan dalam pembuatan produk product untuk meningkatkan jumlah siswa sesuai dengan target yang ditentukan? 2. Strategi apa yang dilakukan oleh Primagama dalam penyusunan harga price untuk meningkatkan jumlah siswa sesuai dengan target yang ditentukan? 3. Bagaimana strategi yang dilakukan dalam bidang lokasi place untuk meningkatkan jumlah siswa sesuai dengan target yang ditentukan? 4. Strategi apa yang dilakukan dalam bidang promosi promotion untuk meningkatkan jumlah siswa sesuai dengan target yang ditentukan? 5. Bagaimana strategi yang dilakukan dalam pengadaan tenaga kerja people untuk meningkatkan jumlah siswa sesuai dengan target yang ditentukan?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan diadakan penelitian ini adalah 1. Untuk menemukan strategi pemasaran yang tepat dalam marketing mix yang meliputi 5P product, price, promotion, place, people pada Lembaga Bimbingan Belajar Primagama Cabang Vila Nusa Indah. 2. Melakukan analisis SWOT Strenght, weakness, opportunities dan threat pada lembaga bimbingan belajar Primagama Vila Nusa Indah.

F. Kegunaan Penelitian

1. Bagi Akademisi Sebagai bahan rujukan atau bahan pertimbangan bagi peneliti lain dalam melakukan penelitian yang sama atau sejenis atau yang berkaitan dengan strategi pemasaran pendidikan di Lembaga Bimbingan Belajar. 2. Bagi Peneliti a. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan, pengalaman, dan pengetahuan peneliti. b. Sebagai wahana pengayaan dalam pengembangan ilmu pengetahuan. 3. Bagi Lembaga a. Sebagai masukan dalam upaya peningkatan kualitas Lembaga dalam menghadapi persaingan dengan Lembaga Bimbingan Belajar lain. b. Sebagai masukan dalam upaya pembuatan rencana strategik yang baru di berbagai bidang. c. Sebagai masukan dalam upaya memasarkan produk atau program yang ada di Lembaga Bimbingan Belajar Primagama.