Unsur-unsur Utama Pemasaran Bauran Pemasaran

perusahaan, adanya peluang pasar dalam segmen yang bersangkutan yang belum banyak digarap, bahkan diabaikan pesaing atau perusahaan menganggap segmen tersebut merupakan segmen yang paling tepat sebagai landasan untuk ekspansi ke segmen yang lainnya.  Selective Specialization Dalam strategi ini, perusahaan memilih sejumlah segmen pasar yang menarik dan sesuai dengan tujuan dan sumberdaya yang dimiliki. Masing-masing segmen bisa memiliki sinergi kuat satu sama lain maupun tanpa sinergi sama sekali.  Market Specialization Dalam strategi ini, perusahaan berspesialisasi pada upaya melayani berbagai kebutuhan dari kelompok atau segmen pelanggan tertentu.  Product Specialization Dalam spesialisasi produk, perusahaan memusatkan diri pada penyediaan jasa spesifik tertentu yang dipasarkan kepada berbagai segmen pasar. Melalui strategi ini, perusahaan memperoleh reputasi kuat dalam bidang produk spesifik. Namun, resiko utamanya adalah jika terjadi perubahan teknologi yang bisa berdampak pada keusangan produk yang dihasilkan perusahaan.  Full Market Coverage Dalam strategi ini, perusahaan berusaha melayani semua kelompok pelanggan dengan semua produk yang mungkin dibutuhkan. Oleh sebab itu, hanya perusahaan besar yang sanggup menerapkan strategi ini, karena dibutuhkan sumber daya yang sangat besar. 3 Positioning Positioning adalah penetapan posisi pasar. Tujuan positioning ini adalah untuk membangun dan mengkomunikasikan keunggulan bersaing produk yang ada di pasar ke dalam benak konsumen. Masing-masing perusahaan jasa dan barang-barang serta jasanya memiliki posisi atau citra dalam benak pelanggan dan ini mempengaruhi keputusan pembelian. Positioning merupakan alat pemasaran strategik yang memungkinkan para manjer untuk menentukan posisi mereka sekarang, posisi yang mereka inginkan, dan tindakan yang dibutuhkan untuk memperolehnya. Positioning memungkinkan peluang-peluang pasar diidentifikasi, dengan mempertimbangkan posisi yang tidak dipenuhi oleh produk-produk para pesaing. Dengan demikian, positioning membantu mempengaruhi pengembangan produk maupun desain ulang produk-produk yang sudah ada. Tabel 2.5 Langkah-langkah dalam pemasaran sasaran 48 1. Membuat bauran pemasaran bagi setiap segmen pemasaran Positioning Pasar 2. Membuat positioning setiap segmen sasaran 3. Memilih segmen pemasaran Targeting Pasar 48 Rangkuti, op. cit. h. 52 4. Membuat ukuran atraktivitas segmen 5. Membuat profil segmen yang didapat Segmentasi Pasar 6. Mengidentifikasikan dasar segmentasi b. Unsur Taktik Pemasaran Taktik pemasaran merupakan hal yang utama untuk memenangkan pangsa pasar. Jika strategi pemasaran pada tingkatan SBU Strategic Business Unit, taktik pada tingkat operasional. Terdapat tiga unsur taktik pemasaran, yaitu : 1 Diferensiasi, yang berkaitan dengan cara membangun strategi pemasaran dalam berbagai aspek di perusahaan. Kegiatan membangun strategi pemasaran inilah yang membedakan diferensiasi yang dilakukan suatu perusahaan dengan yang dilakukan oleh perusahaan lain. 2 Bauran pemasaran, yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan mengenai produk, harga, promosi dan tempat. 3 Penjualan Unsur taktik ketiga disebut taktik penangkap capture tactic. Dengan unsur inilah, konsumen ditangkap, dan menghasilkan arus tunai untuk perusahaan dalam hubungan jangka panjang yang memuaskan. c. Unsur Nilai Pemasaran Nilai pemasaran dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu : 1 Merek atau brand, yaitu nilai yang berkaitan dengan nama atau nilai yang dimiliki dan melekat pada suatu perusahaan. Jika brand equity dapat dikelola dengan baik, perusahaan yang bersangkutan setidaknya akan mendapatkan dua hal. Pertama, konsumen akan menerima nilai produnya. Mereka dapat merasakan semua manfaat yang diperoleh dari produk yang mereka beli dan merasa puas karena produk itu sesuai dengan harapan mereka. Kedua, perusahaan itu sendiri memperoleh nilai melalui loyalitas pelanggan terhadap merek, yaitu peningkatan margin keuntungan, keunggulan bersaing, dan efisiensi serta aktifitas kerja khususnya pada program pemasarannya. Suatu merek adalah janji penjual untuk menyerahkan seperangkat atribut, manfaat dan jasa kepada pembeli secara konsisten. Merek terbaik membawa jaminan mutu. Menurut seorang eksekutif pemasaran, suatu merek dapat memiliki tingkat-tingkat arti. 2 Pelayanan atau service, yaitu nilai yang berkaitan dengan pemberian jasa pelayanan kepada konsumen. Kualitas pelayanan kepada konsumen ini perlu terus-menerus ditingkatkan. 3 Proses, yaitu nilai yang berkaitan dengan prinsip perusahaan untuk membuat setiap karyawan terlibat dan memiliki rasa tanggung jawab dalam proses memuaskan konsumen, baik secara langsung maupun secara tidak langsung.

D. Hasil Penelitian yang Relevan

1. Fuad Habibi Skripsi penelitian yang berjudul Strategi Pemasaran Lembaga Pendidikan Primagama dalam Meningkatkan Jumlah Peserta Didik Studi Kasus pada Lembaga Pendidikan Primagama Kantor Cabang Sawojajar Malang skripsi tahun 2009 di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang menunjukkan bahwa strategi pemasaran Primagama Sawojajar terbagi menjadi 5 tipe, yaitu no marketing, mass marketing, segmented marketing, nice marketing, dan individual marketing. Namun secara spesifik, strategi yang dilakukan adalah Individual marketing, hal ini dilakukan karena posisi persaingan yang ketat dengan memfokuskan diri pada difrensiasi, baik produk, pelayanan maupun biaya dengan cabang Primagama lainnya yang ada di Malang. Faktor penting yang menjadi pendukung internal dari kesuksesan Primagama Sawojajar adalah masalah merek dan SDM yang baik. Sementara faktor eksetrnal ini banyak berkaitan dengan stakeholder, yaitu kebijakan pemerintah dalam hal ini Dinas Pendidikan Nasional dan hubungan yang baik dengan sekolah-sekolah dari tingkat dasar maupun menengah atas dan kejuruan. Faktor penghambat internalnya adalah adanya kebijakan pusat yang memperbolehkan membuka kantor cabang di setiap kotakabupaten lebih dari satu 1 kantor cabang, dan masalah rekrutmen tenaga pengajar. 2. Rosemelia Yeni Artati Tesis yang berjudul Evaluasi Strategi Pemasaran pada Lembaga Bimbingan Belajar Primagama Cabang Sutoyo Semarang. Tesis pada tahun 2007 di Universitas Diponegoro Semarang menyimpulkan dari hasil penelitiannya bahwa Primagama Cabang Sutoyo Semarang memiliki berbagai macam strategi dalam pemasaran. Dngan menggunakan analisis SWOT mengatakan bahwa dari analisis internal terdapat kekuatan yang dimiliki oleh Primagama Cabang Sutoyo Semarang adalah banyaknya programproduk yang dimiliki oleh Primagama sehingga memudahkan para siswa dalam memilih program tersebut sesuai dengan kebutuhan, dengan dibentuknya problem solving akan menambah minat belajar bagi siswa sehingga dapat meningkatkan nilai akademik siswa, sementara faktor eksternalnya adalah munculnya cabang-cabang Lembaga Bimbingan Belajar yang berdiri di daerah sekitar Primagama cabang Sutoyo Semarang dan terdapat salah satu sekolah yang mengadakan bimbingan belajar untuk siswasiswi kelas 3 SMA serta jam belajar Primagama Cabang Sutoyo yang bersamaan dengan lembaga bimbingan Bahasa Inggris LIA Lembaga Indonesia Amerika sehingga mengalami penurunan terhadap jumlah siswa di Primagama Cabang Sutoyo Semarang. Dari data diperoleh, penurunan terjadi pada siswa kelas XII, baik itu XII IPA ataupun XII IPS. Adapun peluang yang didapatkan dari Primagama karena terdapat sekolah-sekolah. Setelah melakukan analisis SWOT dengan Primagama, maka disusun strategi yang baru dan dilakukan evaluasi terhadap Primagama dan ternyata hasilnya masih mengalami penurunan siswa sebesar 2,5 dari tahun 20042005 ke tahun 20052006. 3. Tanoto Handoko. Tesis yang berjudul Formulasi Strategi Pemasaran Pelumas Repsol pada PT. Sukabumi Trading Coy Jawa Tengah Program Studi Magister Manajemen Universitas Diponegoro tahun 2002 menyimpulkan bahwa analisis faktor internal terhadap STC sebagai agen pelumas Repsol menghasilkan nilai 3,29 yang berarti bahwa posisi STC berada pada posisi aman dibandingkan pelumas Motul. Sedangkan dari faktor eksternal nilai tertimbang peluang 3,75 dan ancaman 1,65. Hal ini berarti bisnis distribusi pelumas import merupakan bisnis ideal karena peluang cukup besar dan ancaman cukup kecil. Hasil analisis faktor internal terlihat bahwa STC memiliki keunggulan kualitas produk dan merk dagang yang terkenal. Sedangkan kelemahan STC adalah kebijakan harga yang masih belum dapat memuaskan pelanggan dan hadiah promosi masih kurang memuaskan pelanggan. Dari analisa SWOT tersebut kemudian dilakukanlah matriks SWOT yang menghasilkan bahwa posisi ETOP berada pada kelompok ideal dan posisi SAP pada kelompok aman. Sehingga strategi yang tepat untuk dikembangkan adalah strategi investasiperumbuhan strategi investasi memiliki beberapa alternatif strategi dan yang cukup sesuai untuk dikembangkan oleh STC adaah konsentrasi dan perluasan pasar.