Menurut Warschanner 1996 sebagaimana dikutip dalam Sutrisno, bahwa TIK dapat meningkatkan motivasi, ketrampilan struktur berfikir, berkomunikasi
secara elektronik serta elektronik serta aktif dalam pembelajaran. Perubahan proses pembelajaran yang terjadi secara teoritis sesungguhnya adalah memberi
peluang kepada peserta belajar untuk bertindak aktif, kontruktif, dialogis, kontruktif, kontektual, dan reflektif.
Menurut Chairuman 2008 sebagaimana dikutip dalam Sutrisno, sikap dan tindakan tersebut dapat dimaknai sebagai berikut :
84
Aktif; memungkinkan siswa dapat terlibat secara aktif dalam pembelajaran serta menarik dan bermakna.
Konstruktif; memungkinkan siswa dapat menggabungkan gagasan- gagasan baru kedalam pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya agar dapat
memahami makna atau keinginan tahunan dan keraguan yang selama ini ada dalam pemikirannya.
Kolaboratif; memungkinkan siswa dalam belajar berkelompok atau belajar dalam suatu komunitas agar peserta belajar saling bekerjasama, berbagi tukar
pikiran suatu, saran atau pengalaman, saling menasehati dan memberikan masukan untuk untuk sesama anggota kelompoknya dan komunitasnya.
Antusiastik; memungkinkan siswa dapat berperan secara aktif dan penuh dengan antusiasme serta selalu berusaha untuk mencapai tujuan yang inginkan
dalam pembelajaran. Dialogis; memungkinkan proses belajar secara sinergi dan merupakan
suatu proses sosial dan dialogis dimana siswa memperoleh keuntungan dari proses komunikasi yang dibangun baik dalam kelas maupun luar sekolah.
84
Sutrisno, Pengantar Pembelajaran Inovatif: Berbasis Teknologi Informasi Komunikasi, ibid,. hlm. 61
Kontekstual; memungkinkan situasi belajar diarahkan pada proses belajar yang bermakna real-world
melalui pendekatan “berbasis masalah dan studi kasus.
Reflektif; memungkinkan siswa secara sadar apa yang telah dipelajari serta merenungkan kembali apa yang telah dipelajarinya sehingga tindakan ini
merupakan suatu bagian dari proses belajar itu sendiri. Norton et al 2001 sebagaimana dikutip dalam Sutrisno.
85
Multisensory; memungkinkan pembelajaran dapat disampaikan untuk berbagai modalitas belajar multisensory, baik audio, visual, laboratorium virtual,
animasi maupun kinestetik. High order thinking skills training; memungkinkan untuk melatih
kemampuan berpikir tingkat tinggi, misalnya pemecahan masalah, pengambilan keputusan yang secara tidak langsung juga meningkatkan “ICTTIK dan media
literacy ” Fryer sebagaimana dikutip dalam Sutrisno. Dengan kehadiran Teknologi
informasi dan komunikasi ICT ini dapat meningkatkan mutu dan kualitas pembelajaran, bahwa peserta didik akan berpikir lebih kritis, memiliki
ketrampilan skills, kerjasama, serta mampu membangun komunikasi antar siswa. Sehingga dengan adanya integrasi pembelajaran berbasis Teknologi informasi dan
komunikasi mampu mencapai tujuan pembelajaran yang inovatif, kreatif, dan menyenangkan.
86
G. Pemanfaatan Media Pembelajaran di Sekolah
Ada beberapa langkah yang perlu diperhatikan dalam pemanfaatan media pembelajaran di kelas ini, yaitu: Pertama, persiapan guru: pada langkah ini guru
menetapkan tujuan yang akan dicapai melalaui media pembelajaran sehubungan dengan pelajaran materi yang akan dijelaskan berikut dengan strategi-strategi
85
Sutrisno, Pengantar Pembelajaran Inovatif: Berbasis Teknologi Informasi Komunikasi, ibid,. hlm. 61
86
Sutrisno, Pengantar Pembelajaran Inovatif: Berbasis Teknologi Informasi Komunikasi, ibid,. hlm. 61
penyampainya. Kedua, persiapan kelas: pada langkah ini bukan hanya menyiapkan perlengkapan, tetapi juga mempersiapakan siswa dari sisi tugas,
misalnya agar dapat mengikuti, mencatat, menganalisa, mengkritik, dan lain-lain. Ketiga, penyajian media pembelajaran sesuai dengan karakteristiknya. Keempat,
langkah selanjutnya dan aplikasi: sesusah penyajian perlu ada kegiatan belajar sebagai tindak lanjutnya, misalnya diskusi, laporan, dan tugas lain.
Pola pemanfaatan kedua, adalah pemanfaatan media pembelajaran diluar kelas. Pola kedua ini memperkuat posisi media sebagai sumber belajar. Pola
pemnafaatan media di luar kelas menurut Arief S Sadiman sebagaimana dikutip dalam Yudhi Munadhi, dapat dibedakan dalam tiga kelompok, yakni kelompok
yang terkontrol, tidak terkontrol bebas, dan jumlah sasarannya.
87
Pertama, pemanfaatan media secara terkontrol, yakni media itu digunakan dalam suatu rangkain kegiatan yang diatur secara sistematik untuk mencapai
tujuan tertentu, seperti pemanfaatannya di dalam kelas dan pada program pendidikan jarak jauh. Hasil dari pemanfaatan media secara terkontrol ini
biasanya di evaluasi secara teratur dengan alat evaluasi yang terukur. Kedua, pemanfaatan media secara bebas tidak terkontrol yakni pemanfaatannya tanpa
ada kontrol atau pengawasan, seperti media-media yang dimanfaatkan oleh masyarakat secara luas dengan cara membali. Masyarakat itu sendirilah yang
menentukan tujuan pemanfaatannya, yakni dengan menyesuaikan dengan kebutuhannya masing-masing, seperti pemanfaatan kaset bahasa Inggris, video
interaktif tentang belajar membaca Al- Qur‟an, dan lain-lain. Ketiga, pemanfaatan
media ini dilihat dari jumlah penggunannya, yakni secara perorangan, kelompok, dan massal. Pemanfaatan media secara perorangan biasanya dilengkapi dengan
petunjuk penggunaannya, sehingga pengguna dapat memanfaatkannya dengan mandiri, seperti dalam penggunaan modul. Pemanfaatan media secara kelompok
massal ini biasanya disalurkan melalui pemancar, seperti radio dan televisi.
88
87
Munadhi, yudhi, Media Pembelajaran; Sebuah Pendekatan Baru, op.cit,. hlm. 208
88
Munadhi, yudhi, Media Pembelajaran; Sebuah Pendekatan Baru, ibid,. hlm. 209
H. Hasil Penelitian yang Relevan
Dalam tesis Hamdan, “Aplikasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
Berbasis Teknologi Informasi Dan Komunikasi ”, penelitian ini menyatakan
bahwa: penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam proses pembelajaran memberikan pengaruh yang positif terhadap guru dan siswa serta
dapat merubah paradigma guru yang konvensional menjadi guru yang lebih modern.
89
Dalam kutipan skripsi Andi Mulyanto tersebut menyatakan bahwa media pembelajaran teknologi informasi dan komunikasi berbasis multimeida yakni
dengan memberikan pengertian secara singkat tentang perangkat lunak multimedia pada siswa dengan menampilkan hasil pembuatan multimedia dalam
bentuk teks, audio visual dan animasi dalam melengkapi pembelajaran teknologi informasi dan komunikasi TIK.
90
Dalam buku Rusman, et.al,. membahas tentang bagaimana pemanfaatan tekonologi informasi dan komunikasi sebagai sebuah sarana komunikasi antara
guru dengan siswa. Sebagai upaya peningkatan mutu pendidikan melalui pengintegrasian teknologi informasi dan komunikasi dalam kegiatan belajar
mengajar yang dikenal dengan pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Sehingga guru dan siswa mampu mengekplorasi dan mengelaborasi
dalam bentuk kegiatan belajar mengajar yang efisien dan efektif.
91
Berdasarkan beberapa kutipan dari hasil penelitian yang relevan, ada beberapa persamaan dan ada beberapa perbedaan, diantara sebagai berikut:
89
Hamdan, Aplikasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Berbasis Teknologi Informasi Dan Komunikasi, Jakarta: Pustikom FSH Uin Syarif Hidayatullah, 2013 Cet 1
90
Andi Mulyanto, Media Pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi TIK Untuk Siswa Sekolah Menengah Pertama berbasis multimedia. Semarang: Universitas
STIKUBANK Fakultas Teknologi Informasi, 2013
91
Rusman, et.al,, Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi, Mengembangkan Profesionalitas Guru,. Jakarta: Rajawali Pers, 2013 cet. 3
1. Persaaman dari ketiga hasil penelitian yang relevan sebagai berikut:
a. Memberikan gambaran deskripsi mengenai pengaplikasian
teknologi informasi dan komunikasi TIK dalam pembelajaran di lembaga pendidikan, yakni sebagai sarana media pembelajaran
siswa dengan berbasis teknologi informasi dan komunikasi TIK. b.
Memiliki tujuan serta persamaan yang mendasar yakni untuk mengembangkan sistem pembelajaran yang efektif, efisien dan
menyenangkan. Sehingga dalam penelitian tersebut sebagai upaya dalam meningkatakan kreativitas para guru dan merubah
paradigma teacher center menjadi student center dalam menyampaikan materi pelajaran di kelas.
2. Perbedaan dari beberapa penelitian yang relevan di atas ialah objek
kajian penelitian dan metodologi penelitian dalam pengumpulan data. Bahwa perbedaan dan persamaan dari beberapa penelitian yang relevan
tersebut, memang tidak jauh berbeda dengan skripsi yang penulis teliti. Perbedaan yang paling mendasar diantaranya: objek penelitian, waktu dilakukannya
penelitian, metodologi penelitian dan teknik pengumpulan data. Pada dasarnya dari beberapa penelitian diatas memiliki tujuan dan persamaan yakni, sama-sama
bertujuan untuk mengembangkan kegiatan belajar mengajar dan membantu program pendidikan nasional. Sebagai bentuk integrasi perkembangan teknologi
informasi dan komunikasi dalam dunia pendidikan. Selain itu juga, untuk merubah paradigma pembelajaran konvensional diberbagai lembaga pendidikan
dengan mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi yang ada. Sehingga memberikan kreativitas, inovasi, dan wawasan keilmuan knowledge para guru
dalam mengembangkan materi pelajaran yang ingin disampaikan, dengan tujuan agar dalam proses pembelajaran lebih efektif, efisien, dan menyenangkan. Begitu
juga dengan penelitian skripsi yang saat ini penulis lakukan. Dalam hal ini penulis ingin melakukan penelitian yakni dengan melihat sejauh mana penggunaan dalam
menikuti perkembangan serta pengaplikasian teknologi informasi dan komunikasi ICT di sekolah guna sebagai media pembelajaran.