makanan yang berfungsi memberikan vitamin bagi pertumbuhan manusia.
64
Pendidikan agama Islam, bila dilihat dari aspek kultural umat manusia, merupakan salah satu alat pembudayaan enkulturasi
masyarakat manusia itu sendiri. Sebagai sebuah alat, maka pendidikan dapat difungsikan untuk mengarahkan pertumbuhan dan perkembangan
hidup manusia pada titik optimal kamampuannya dalam memperoleh kesejahteraan hidup di dunia dan kebahagian hidupnya diakhirat. Dalam
hal ini, pelaksanaan pendidikan sebagai alat pembudayaan sangat bergantung pada pemegang alat tersebut yakni para pendidik. Sedangkan
faktor-faktor yang bersifat internal seperti bakat atau pembawaan anak didik dan faktor ekternal seperti lingkungan dalam segala dimensinya
menjadi sasaran pokok dalam proses ihtiarah usaha para pendidik.
65
Oleh karena itu berbicara masalah pendidikan agama Islam, baik dalam makna maupun tujuannya haruslah mengacu pada penanaman nilai-
nilai Islam dan tidak dibenarkan melupakan etika sosial atau moralitas sosial. Penanaman nilai-nilai ini juga dalam rangka menuai keberhasilan
hidup hasanah di dunia bagi anak didik yang kemudian akan mampu membuahkan kebaikan hasanah di akhirat kelak.
66
4. Pentingnya Pendidikan Agama Islam bagi Peserta Didik
Pendidikan agama Islam hendaknya ditanamkan sejak kecil, sebab pendidikan pada masa kanak-kanak merupakan dasar yang paling
menentukan untuk pendidikan selanjutnya.
64
M Arifin, Ilmu Pendidikan Islam: Tinjauan Teoritis dan Praktis Berdasarkan Pendekatan Interdisipliner, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009 hlm. 7
65
M Arifin, Ilmu Pendidikan Islam: Tinjauan Teoritis dan Praktis Berdasarkan Pendekatan Interdisipliner,. ibid, hlm. 8
66
Abdul Majid Dian A, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi: Konsep dan Implementasi Kurikulum 2004,. op.cit, hlm. 136
Menurut pendapat Zakiyah Daradjat tt:48 sebagai dikutip dalam Abdul Majid Dian A, bahwa:
“pada umumnya agama seseorang ditentukan oleh pendidikan, pengalaman dan latihan yang dilaluinya sejak
kecil
”. Jadi, perkembangan agama pada seseorang sangat ditentukan oleh
pendidikan dan pengalaman hidup sejak kecil; baik dalam keluarga, sekolah, maupun dalam lingkungan masyarakat terutama pada masa
pertumbuhan perkembangannya. Oleh sebab itu, seyogianyalah pendidikan
agama Islam ditanamkan dalam pribadi anak sejak ia lahir bahkan sejak kandungan dan kemudian hendaklah dilanjutkan pembinaan pendidikan ini
di sekolah, mulai dari taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi.
67
Dalam mewujudkan tujuan Pendidikan Nasional, pendidikan agama Islam di sekolah memegang peranan yang sangat penting. Oleh
karena itu pendidikan agama Islam di Indonesia dimasukkan ke dalam kurikulum nasional yang wajib diikuti oleh semua anak didik dimulai dari
SD sampai dengan Perguruan Tinggi, sebagaimana yang termaktub dalam
Tap MPR Tahun 1983 sebagai berikut:
“diusahakan supaya terus bertambah sarana-prsarana yang diperlukan bagi pengembangan
kehidupan keagamaan dan kehidupan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa termasuk pendidikan agama yang dimasukan dalam kurikulum
di sekolah-sekolah, mulai dari SD sampai Perguruan Tinggi ”.
68
Setiap guru hendaknya menyadari, bahwa pendidikan agama bukanlah sekedar mengajarkan pengetahuan agama dan melatih
ketrampilan anak dalam melaksanakan ibadah. Akan tetapi pendidikan agama jauh lebih luas daripada itu, pertama tujuan untuk membentuk
kepribadian anak, sesuai dengan ajaran agama. Persiapan pembinaan sikap, mental dan akhlak, jauh lebih penting daripada menghafal dalil-dalil
dan hukum-hukum agama, yang tidak diterapkan dan dihayatinya dalam
67
Abdul Majid Dian A, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi: Konsep dan Implementasi Kurikulum 2004,. ibid, hlm. 139
68
Abdul Majid Dian A, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi: Konsep dan Implementasi Kurikulum 2004,. ibid, hlm. 140
hidup. Pendidikan agama hendaknya dapat mewarnai kepribadian anak,
sehingga agama benar-benar menjadi bagian dari pribadinya yang akan menjadi pengendalian dalam hidupannya dikemudian hari.
69
Pada akhirnya, upaya memperbaiki pendidikan nasional tidak hanya menyangkut masalah fisik dan dana, tetapi lebih masalah mendasar
dan strategis. Sistem Pendidikan Nasional perlu direformasi dengan memadukan wahyu Tuhan dan ilmu pengetahuan sebagai arena dan objek
utama dalam aktivitas pendidikan nasional. Sekolah bukan hanya tempat pembekalan ilmu pengetahuan saja untuk anak bangsa, melainkan juga
lembaga penanaman nilai dan pembentukan sikap dan karakter anak bangsa. Anak-anak bangsa perlu dikembangkan bakatnya dan dilatih dasar
kemampuan dan ketrampilannya. Sehingga bakat yang ada dalam diri anak bangsa dapat terakumulasi dengan baik. Lembaga pendidikan dalam
ruanglingkup sekolah merupakan tempat menumbuhkembangkan potensi akal, jasmani, dan rohani secara maksimal, seimbang dan sesuai tuntunan
zaman. Output keseluruhan proses pendidikan adalah menyiapkan peserta didik untuk bisa merealisasikan fungsi penciptaannya sebagai hamba tuhan
dan kemampuan mengemban amanah mengelola bumi untuk dihuni secara aman, nyaman, damai, dan sejahtera.
70
Demikian sangat penting pendidikan agama Islam dan sangat berat tugas guru agama, maka sesungguhnya guru agama membekali dirinya
dengan berbagai ilmu pengetahuan, ketrampilan dan ilmu alat atau ilmu yang dapat membantunya dalam pelaksanaan tugas berat yang mulia itu.
71
5. Tantangan Pendidikan Agama Islam
Tantangan pendidikan agama Islam juga terkait dengan dunia pendidikan di Indonesia pada umumnya, terutama dalam meningkatkan
sumber daya manusia Indonesia, yaitu 1 era kompetitif yang disebabkan
69
Zakiah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama, PT Bulan Bintang: 2010 cet ke-17 hlm. 124
70
Hasan Basri, Kapita Selekta Pendidikan, Bandung: Pustaka Setia, 2012 h. 86-87
71
Zakiah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama, op.cit, hlm. 125