Penggunaan media pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi : ICT dalam pembelajaran pendidikan agama islam di SMP Islam Cikal Harapan I Bumi Serpong damai Tangerang Selatan

(1)

DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

DI SMP ISLAM CIKAL HARAPAN I BUMI SERPONG DAMAI

TANGERANG SELATAN

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

Oleh :

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2015 M


(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

“Alam Iki Sejatining Guru,

Manungso Mung Ngunduh Wohing Pakarti,

Golek Sampurnaning Lahir Bathin Lan Golek Kusumpurnaning Pati,

Kudu Rukun Marang Tonggo Teparo,

Urip Kang Utomo Mateni kang Sempurno,

Kawulo Mung Sadermo, Mobah-Mosik Kersaneng Hyang Sukmo,

Tansah Ajek Mesu Budi Lan Raga,

Nganggo Coro Ngurangi Mangan Lan Turu,

Ojo Adigang, Adigung, Adiguno,

Ojo Mbekake Marang Sepodho-

podho”

“Tansah Memayu Hayuning Pribadi;

Memayu Hayuning Kulawarga;

Memayu Hayuning Sesama;

Lan Memayu Hayuning Bawana”

“Membaca, Melihat, Mendengar, dan Merasakan Tanda

-

Tanda Alam”

“Alam Semesta Di Ciptakan Allah “

Khaliq

” Yang Mencipta,


(7)

i

ABSTRAK

Taufiq Nur Azis, Penggunaan Media Pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi (ICT) dalam Pembelajaran PAI di SMP Islam Cikal Harapan I BSD.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Apa (what) dan Bagaimana (how) penggunaan media pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi (ICT) dalam pembelajaran pendidikan agama Islam pada SMP Islam Cikal Harapan I Bumi Serpong Damai Tahun 2013/2014 Tangerang Selatan Banten.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan prosedur pengumpulan data melalui: wawancara, observasi dan dokumentasi.

Hasil dari penelitian ini sebagai berikut: (1) teknologi komputer meliputi (LCD proyektor, Speaker), teknologi multimedia (kamera digital, kamera video, powerpoint), teknologi telekomunikasi (balckberry messagger) dan teknologi komputer jaringan (wireless fidelity). Kemudian (2) langkah-langkah tahap awal, membuat RPP dan menyampaikan tujuan pembelajaran; tahap persiapan, mempersiapkan media/alat pembelajaran seperti: komputer serta bahan seperti (musik, gambar, video dan presentasi); tahap inti, proses kegiatan belajar mengajar berlangsung dengan segala media pembel ajarannya; tahap konfirmasi, memberikan penguatan materi yang sudah dijelaskan; tahap penutup. Dalam penelitian ini menunjukan bahwa penggunaan media pembelajaran berbasis information and communication tehnology dalam pembelajaran PAI di SMP Islam Cikal Harapan BSD sudah berjalan dengan maksimal sesuai dengan harapan yang diinginkan.


(8)

i

KATA PENGANTAR

Alkhamdulillah, segala puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT pencipta alam semesta dan seisinya. Berkat rahmat, taufiq, hidayah-Nya skripsi ini dapat terwujud dengan baik.

Shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Rasulullah saw, beserta keluarga, sahabat, dan seluruh pengikutnya sampai akhir zaman.

Karya tulis ini merupakan skripsi yang diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam.

Dalam menyelesaikan tugas skripsi ini, tidak sedikit hambatan dan kesulitan yang dihadapi dan dialami penulis, baik dalam hal mengatur waktu, pengumpulan data maupun pembiayaan dan lain sebagainya. Namun dengan kerja keras, kesungguhan hati serta motivasi dan bantuan dari berbagai pihak, sehingga kesulitan dan hambatan dapat diatasi dengan sebaik mungkin dalam penyelesaian tugas skripsi ini dapat diselesaikan.

Oleh karena itu, penulis ingin banyak menyampaikan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuandan motivasi atas terselesaikannya skripsi ini. Terutama kepada Ibu Siti Khodijah, MA sebagai Dosen Pembimbing, yang telah mengarahkan dan memberikan bimbingan yang sangat berharga bagi penulis.

Selanjutnya, ucapan terima kasih yang tak terhingga penulis sampaikan kepada:

1. Prof. Dr. Dede Rosyada, Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Nurlena Rifa’i, M.A Ph.D, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan


(9)

ii

3. Ketua dan Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang memberikan ilmu dan tuntunan kepada penulis.

5. Pegawai perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah dan Iman Jama’ yang

telah membantu melengkapi literatur dalam proses penulisan dan penyelesaian skripsi ini.

6. Pegawai Perpustakaan Umum Iman Jama’ Lebak Bulus Jakarta Selatan DKI Jakarta yang telah membantu melengkapi literatur dalam proses penulisan dan penyelesaian skripsi ini.

7. Yayasan Permata Sari, khusunya SMP Islam Cikal Harapan I BSD City Tangerang Selatan yang telah memberikan ruang dan waktu dalam menyelesaikan penelitian dan tugas skripsi ini.

8. Ayahanda (Mu’in) dan Almarhumah Ibunda (Marsipah), atas kesabaran

dan keihklasan merawat dan mendidik selama ini, dan doa yang senantiasa dipanjatkan selalu kepada penulis. Sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Semoga senantiasa diberikan kesehatan buat Ayahanda dan diberikan pengampunan khususnya Ibunda Marsipah

9. Kakakku (Kang Faizin Arief, SH, Kang Mudayat, Mbak Siti Qomariyah, Kang Muhaimin, SE) yang telah membantu dengan

memberikan do’a, semangat dan dorongan kepada penulis. Dan adikku

(Lutfi Khakim) terima kasih untuk do’a dan supportnya. Semoga diberikan kesuksesan selalu. Amiin.

10.Seluruh sugawan dan sugawati Keluarga Mahasiswa Sunan Gunung Djati (KMSGD) JABODETABEK.

11.Kanda sugawan Tulus Azmi dan seluruh Senior yang lain telah memberikan banyak waktu dan senantiasa memberikan support dalam menyelesaikan tugas skripsi ini.


(10)

iii

12.Teman-teman MAKARA INSANI khususnya pada (Pak Muslichan, Mas Cepot dll) yang telah memberikan kesempatan pada saya dalam menyelesaikan studi dan tugas akhir ini.

13.Teman-teman di Kelas B Jurusan Pendidikan Agama Islam Angkatan 2011, khususnya Kang Caridin, Mas Agung dan lainnya. Terima kasih atas doa dan motivasi yang diberikan selama ini.

Akhirnya dengan segala keterbatasan, penulis hanya bisa menyampaikan rasa terima kasih, semoga Allah SWT selalu melimpahkan serta membalas kebaikan mereka. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada umumnya. Amiin.

Jakarta, 29 Juni 2014


(11)

v

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL

SURAT PENYATAAN KEASLIAN

SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI

MOTTO

KATA PENGANTAR

... i

ABSTRAK

... iv

DAFTAR ISI

... v

DAFTAR TABEL

... ix

DAFTAR SINGKATAN

... x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang ... 1

B. Identifikasi masalah ... 8

C. Pembatasan masalah ... 9

D. Rumusan masalah ... 9

E. Tujuan penelitian ... 10

F. Manfaat penelitian ... 10

BAB II KAJIAN TEORI

A. Media Pembelajaran 1. Pengertian Media ... 12

a. Karakteristik dan klasifikasi media ... 14

b. Tujuan pemanfaatan media ... 14


(12)

vi

3. Fungsi Media Pembelajaran ... 16

a. Fungsi Sumber belajar ... 16

b. Fungsi semantik ... 16

c. Fungsi manipulatif ... 16

d. Fungsi psikologi ... 16

e. Fungsi sosio kultural ... 18

4. Manfaat Media Pembelajaran ... 19

B. Teknologi Informasi dan Komunikasi(ICT) 1. Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi(ICT) ... 20

a. Pengertian Teknologi ... 20

b. Pengertian Informasi ... 21

c. Pengertian Komunikasi ... 22

2. Hakikat Teknologi Informasi ... 25

3. Hakikat Teknologi Komunikasi ... 25

4. Hakikat Teknologi Informasi dan Komunikasi ... 26

5. Ruanglingkup Teknologi Informasi dan Komunikasi ... 27

C. Pendidikan Agama Islam 1. Pengertian Pendidikan Agama Islam... 28

2. Fungsi Pendidikan Agama Islam ... 29

3. Tujuan Pendidikan Agama Islam ... 30

4. Pentingnya Pendidikan Agama Islam Bagi Peserta Didik ... 32

5. Tantangan Pendidikan Agama Islam ... 34

D. Penggunaan Perangkat Media Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi Dan Komunikasi ... 35

E. Peningkatan Kualitas Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (ICT) ... 37

F. Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi Dan Komunikasi dalam Pembelajaran PAI di Sekolah ... 39

G. Pemanfaatan Media Pembelajaran di Sekolah ... 44


(13)

vii BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian ... 48

B. Latar Penelitian (Setting) ... 48

C. Metode Penelitian ... 48

D. Prosedur Pengumpulan dan Pengolahan Data ... 49

1. Teknik Observasi ... 50

2. Teknik Wawancara ... 50

3. Teknik Dokumentasi ... 51

E. Pemeriksaan atau Pengecekan Keabsahan Data ... 52

1. Mengidentifikasi Sebuah Topik ... 52

2. Melakukan Tinjauan Pustaka ... 53

3. Mendefinisikan peran Peneliti ... 53

4. Mengelola jalan masuk lapangan dan menjaga hubungan baik dilapangan ... 53

5. Memilih partisipan ... 53

6. Menulis pertanyaan bayangan ... 53

7. Pengumpulan Data ... 54

8. Analisis ... 54

F. Analisa Data ... 54

1. Pengumpulan Data ... 55

2. Reduksi Data... 55

3. Penyajian Data ... 56

4. Penarikan Kesimpulan ... 56

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil SMP Islam Cikal Harapan Bumi Serpong Damai Tangerang Selatan ... 57

1. Identitas Sekolah ... 57

2. Visi dan Misi ... 57


(14)

viii

4. Sumber Daya Manusia Guru ... 59

B. Deskripsi Data ... 63

C. Pembahasan ... 75

BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan ... 84

B. Implikasi ... 84

C. Saran ... 86

DAFTAR PUSTAKA ... 87

LAMPIRAN-LAMPIRAN


(15)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel I Media pembelajaran berbasis ICT/TIK ... 36

Tabel II Perbandingan Pengertian Pendidikan Berdasarkan Lingkupnya ... 26

Tabel III Jumlah guru mata pelajaran dan staf pegawai ... 60

Tabel IV Data Siswa dan Wali Kelas ... 61

Tabel V Sarana prasana sekolah ... 62

Tabel VI Ruang belajar berbasis information and communication tehnology... 64

Tabel VII Jenis Perangkat Media pembelajaran berbasis ICT/TIK ... 67

Tabel VIII Informasi Materi Pembelajaran Guru PAI ... 72

Tabel IX Media pembelajaran berbasis ICT/TIK yang di gunakan pembelajaran PAI ... 76


(16)

x

DAFTAR SINGKATAN

ICT : Information And Communication Technology

TIK : Teknologi Informasi Dan Komunikasi

PAI : Pendidikan Agama Islam

AECT : Association of Education and Communication Technology

EDP : Electronic Data Processing

BAN Badan Akreditasi Sekolah/Madrasah

LAN Local Area Network

WIFI Wireless Fidelity

WEB word elektrik browser

HTML Hyper Text Markup Language

PHP Hypertext Preprocessor

TPCK Tehnology pedagogy and content knowledge


(17)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah ujung tombak suatu negara, tertinggal atau majunya sebuah negara, sangat tergantung kondisi pendidikannya. Semakin berkembang pendidikan suatu negara, maka semakin besar dan majulah negara tersebut. Negara akan maju dan berkembang bila sektor pendidikan sebagai kunci pembangunan yang menjadi skala prioritas. Negara besar dan berkembang menyadari bahwa pembangunan sektor pendidikan sangar dinomorsatukan.1

Menurut langeveld sebagaimana dikutip dalam Syafaruddin, pendidikan adalah memberi pertolongan secara sadar dan sengaja kepada anak (yang belum dewasa) dalam pertumbuhannya menuju arah kedewasaan dalam arti dapat berdiri sendiri dan bertanggung jawab susila atas segala tindakan menurut pilihannya sendiri.2 Menurut Dewantara sebagaimana dikutip dalam Syafaruddin, pendidikan adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat yang mendapatkan keselamatan dan kebahagian yang setinggi-tingginya. Sesuai dengan UU N0. 20 tahun 2003 pendidikan didefinisikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.3

1

Isjoni, Pendidikan Sebagai Investasi Masa Depan, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2006) hlm. 21

2

Syafaruddin, Pendidikan Dan Pemberdayaan Masyarakat, (perdana publishing, 2012) hlm. 12

3

Syafaruddin, Pendidikan Dan Pemberdayaan Masyarakat, ibid,. hlm. 13


(18)

Proses pembelajaran dalam pendidikan di era abad 21, menuntut satu strategi tertentu yang berbeda dengan di masa lalu. Dengan perkembangan global yang terjeadi menjelang masuknya abad 21, proses pembelajaran bukan hanya dalam bentuk pemrosesan informasi, tetapi harus dikembangkan sedemikian rupa sehingga mampu mengembangkan sumber daya manusia kreatif yang adaptif terhadap tuntutan yang berkembang.4

Dunia pendidikan seakan tidak pernah berhenti mengikuti segala bentuk perubahan dan pembaharuan teknologi yang telah berkembang dari masa ke masa. Hal ini terbukti ketika pembelajaran yang masih menerapkan model konvensional menimbulkan dampak negatif. Yakni, peserta didik seakan jenuh dan putus asa dengan tumpukan tugas dari beberapa mata pelajaran yang jejalkan oleh lembaga pendidikan.5

Hal ini disebabkan karena, metode pembelajaran yang dipakai selama ini lebih banyak menggunakan model ceramah tanpa sentuhan kreasi dan motivasi yang membuat peserta didik dapat bangkit untuk melompat mencari potensi dan mengembangkannya.6

Seiring dengan perkembangan zaman dan era globalisasi yang ditandai dengan pesatnya produk dan pemanfaatan teknologi informasi, maka konsepsi penyelenggaraan pembelajaran telah bergeser pada upaya perwujudan pembelajaran mdern.7

Disinilah peran teknologi sebagai cara yang dipergunakan untuk meningkatkan mutu pendidikan dari segi proses maupun pengeluarannya.8

4

Surya Mohamad, Bungan Rampai Guru dan Pendidikan, (Jakarta: Balai Pustaka, 2004) hlm. 110

5

Moh Roqib, Ilmu Pendidikan Islam, Pengembangan Pendidikan Integratif Di Sekolah, Keluarga Dan Masyarakat, (Yogyakarta,: LkiS Yogyakarta, 2009) hlm. 89.

6

Moh Roqib, Ilmu Pendidikan Islam, Pengembangan Pendidikan Integratif Di Sekolah, Keluarga Dan Masyarakat, Ibih, hlm. 89.

7

Deni Darmawan, Inoveasi Pendidikan, pendekatan Praktik Teknologi Multimedia dan pembelajaran Online, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012) hlm. 39

8


(19)

Secara sosiologis, teknologi merupakan salah satu aspek yang turut mempengaruhi setiap aktivitas, tindakan serta perilaku manusia. Teknologi mampu mengubah pola hubungan dan pola interaksi antarmanusia. Kehadiran teknologi tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia.9

Peran teknologi dalam mempengaruhi perubahan manusia bukanlah sebuah hal yang perlu dipertanyakan lagi. Manusia tidak akan mampu hidup tanpa teknologi.10

Dewasa ini kemajuan teknologi information berjalan begitu cepat sehingga setiap peserta didik memperoleh akses di dunia informasi yang boleh dikatakan tak kenal batas. Program satelit nusantara-1 apabila telah menjadi kenyataan akan menghubungkan seluruh nusantara sehingga dapat mengakses informasi dari seluruh dunia. Kemajuan informasi tersebut tentunya akan mengubah proses pembelajaran.11

Ada banyak inovasi pembelajaran yang dapat diterapkan untuk mendorong terciptanya pembelajaran yang berkualitas yang berangkat dari pendekatan pembelajaran yang berpusat kepada siswa. Salah satunya adalah PAKEMATIK merupakan dari pembelajaran aktif kreatif efektif dan menyenangkan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.12

Kehadiran teknologi informasi dan komunikasi (ICT) dalam pembelajaran merupakan tantangan tersendiri bagi dunia pendidikan, khususnya, teknologi pembelajaran dewasa ini. Menurut Alessi dan Trollip et.al sebagaimana dikutip dalam Sutrisno, pembelajaran berbasis TIK memiliki banyak keunggulan. Salah satu keunggulannya itu berupa penggunaan waktu yang digunakan menjadi lebih

9

Nanang Martono, Sosiologi Perubahan Sosial, Perspektif Klasik, Modern, Posmomodern, dan Poskolonial, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2012) hlm. 299

10

Nanang Martono, Sosiologi Perubahan Sosial, Perspektif Klasik, Modern, Posmomodern, dan Poskolonial, Ibid, hlm. 278.

11

H.A.R. Tilaar, Beberapa Agenda Reformasi Pendidikan Nasional, Dalam Perspektif

Abad 21.(Magelang :Tera Indonesia, 1998) cet. 1 hlm. 16 12

Winastwan Goa, dan Sunarto, PAKEMATIK, Strategi Pembelajaran Inovatif berbasis TIK, hlm. 3


(20)

efektif, bahan materi pelajaran menjadi mudah diakses, menarik, dan murah biayanya.13

Pemanfaatan perangkat teknologi informasi dan komunikasi (ICT) dalam dunia pendidikan, khususnya di Indonesia seringkali hanya digunakan untuk membantu kegiatan administrasi di sekolah saja, sama halnya dengan mengganti mesin ketik konvensional. Sehatusnya perangkat teknologi informasi dan komunikasi (ICT) dapat dimanfaatkan lebih jauh untuk meningkatkan kualitas pembelajaran diruang kelas dengan cara mengintegrasikannya ke dalam kurikulum yang ada.14

Pada dasarnya peran teknologi informasi dan komunikasi (ICT) dalam PAKEM berfungsi sebagai media pembelajaran untuk dijadikan alat peraga. Jadi, fungsi teknologi informasi dan komunikasi (ICT) adalah untuk membantu proses pembelajaran agar menjadi lebih efektif dan lebih bermakna.15

Misalnya, ketika kegiatan belajar mengajar di sekolah hampir sebagian besar masih menggunakan model pembelajaran konvensional, khususnya dalam pembelajaran pendidikan agama Islam.

Mata pelajaran pendidikan agama Islam di sekolah yakni paling banyak disampaikan dengan ceramah dan bersifat menghafalkan. Sehingga siswa harus memiliki daya ingat yang kuat untuk menghafalkan materi pendidikan agama Islam. Sedangkan siswa hanya mendengarkan materi pelajaran yang sumber pada satu informasi diperoleh dari pengajar tanpa adanya sumber informasi lain ataupun dengan bantuan media pembelajaran apapun. Hal ini menyebabkan siswa merasa jenuh, akhirnya siswa bercanda sendiri dan pengajar merasa tidak dihormati bahkan tidak memperhatikan apa yang disampaikan.

13

Sutrisno, Pengantar Pembelajaran inovatif, berbasis teknologi informasi dan komunikasi, (Jakarta: Gaung Persada, 2011) hlm. 3

14

Winastwan Goa, dan Sunarto, PAKEMATIK, Strategi Pembelajaran Inovatif berbasis TIK,op. cit., hlm. 22

15

Winastwan Goa, dan Sunarto, PAKEMATIK, Strategi Pembelajaran Inovatif berbasis TIK,ibid., hlm.25


(21)

Teknologi informasi dan komunikasi (ICT) sebagaimana dikutip dalam Sutrisno, bahwa dalam pembelajaran dapat mendorong timbulnya komunikasi, kreativitas, dan mampu memecahkan masalah-masalah yang dihadapi oleh peserta belajar. TIK/ICT juga membuat pengetahuan atau materi pelajaran yang disajikan baik berupa verbal dan visual dapat memberikan daya ingat lebih lama.

Menurut Webb sebagaimana dikutip dalam Sutrisno, bahwa iklim pembelajaran yang diperkaya oleh ketersedian TIK/ICT memberikan hasil antara lain : (a) mempercepat pemahaman kognitif, (b) memperluas pengalaman belajar sehingga siswa dapat mempelajari sains melalui pengalaman langsung dalam kehidupan sehari-hari, (c) meningkatkan manajemen diri dan, (d) memfasilitasi pengumpulan data serta presentasinya. Pembelajaran berbasis ICT/TIK merupakan ranah baru yang berkembang dengan pesat dalam teknologi pembelajaran. Perkembangan itu didukung oleh piranti lunak dan piranti keras yang satu sama lain saling berhubungan.16

Menurut UNESCO sebagaimana dikutip dalam Sutrisno, posisi Indonesia masih berada pada tahap kedua (applying) dari empat tahapan mengimplementasikan TIK/ ICT dalam dunia pendidikan. Oleh karena itu dengan tujuan meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan kualitas pendidikan di Indonesia maka pembelajaran berbasis TIK/ICT perlu diperkenalkan, dipraktikkan, dan dikuasai siswa sedini mungkin agar lebih tanggap untuk menghadapi globalisasi pendidikan. Pemerintah telah menetapkan kebijakan melalui Keppres 20/2006 tentang terwujudnya masyarakat Indonesia berbasis pengetahuan pada tahun 2025 melalui pendayagunaan dan optimalisasi TIK. Sementara itu, Kepmendiknas No 50/P/2007, salah satunya menyatakan bahwa 50% SMA/MA/SMK menerapkan pembelajaran berbasis TIK pada tahun 2009.

16

Sutrisno, Pengantar Pembelajaran inovatif, berbasis teknologi informasi dan komunikasi,. op.cit., hlm. 5


(22)

Hal-hal tersebut akan terlaksana jika didukung oleh kemampuan sumber daya guru, fasilitator, operator dan siswa terhadap penguasaan TIK secara memadai.17

Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (ICT) dalam pembelajaran telah ditegaskan pula oleh Pemerintah Melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.78 Tahun 2009 tentang penyelenggaraan Sekolah Bertaraf Internasional pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Standar penyelengaraan dalam pasal 5 Ayat 2 menyebutkan bahwa “proses pembelajaran sebagaimana dimaksud ayat (1) menerapkan pendekatan pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi, aktif, kreatif, efektif, menyenangkan dan kontekstual. Oleh karena itu, sebagai guru juga dituntut untuk memecahkan permasalahan pendidikan dengan mengikuti dan menyesuaikan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.18 Melalui teknologi informasi dan komunikasi (ICT) akan dapat memperluas background knowledge (pengetahuan), dengan mengaplikasikan pengajaran pendidikan agama Islam di sekolah melalui pendekatan media pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi (ICT) dengan begitu akan memudahkan kita sebagai guru dalam penyampaikan materi pelajaran dikelas atau diluar kelas. Sehingga dalam hal perlu adanya pengembangan guru terkait dengan inovasi pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi (ICT).

Hal-hal yang mencakup Pendidikan Nasional adalah :

1. Dasar : pendidikan nasional berdasarkan Pancasila UUD 45

2. Fungsi : pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan seta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat masyarakat Indonesia dalam rangka mewujudkan tujuan nasional

3. Tujuan :

a. Mencerdaskan kehidupan bangsa

b. Mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya :

17

Sutrisno, Pengantar Pembelajaran inovatif, berbasis teknologi informasi dan komunikasi op.cit., hlm. 7

18

Winastwan Goa, dan Sunarto, PAKEMATIK, Strategi Pembelajaran Inovatif berbasis TIK,op. cit., hlm. 3


(23)

1) Manusia yang beriman dan bertagwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;

2) Berbudi pekerti luhur;

3) Memiliki kemampuan dan ketrampilan; 4) Sehat jasmani dan rohani;

5) Berkepribadian yang mantap dan mandiri; serta

6) Memiliki tanggung jawab kemasyarakat dalam kebangsaan.19

Jika dikaitkan dengan tujuan pendidikan nasional, bahwa pendidikan agama merupakan salah satu mata pelajaran yang diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi pencapaian tujuan pendidikan nasional. Salah satu tujuan utama pendidikan nasional seperti dalam UUSPN adalah pembentukan manusia yang bertaqwa dan berbudi luhur. Maka masalah pendidikan agama merupakan masalah yang komplek dan membutuhkan kerja keras dari semua element yang terkait dengannya.20

Kesadaran untuk memajukan dunia pendidikan di Indonesia, sesungguhnya telah tertanam kuat dalam jiwa para pendiri negara (founding father) Republik tercinta ini. Di antara isi Pembukaan Undang-undang dasar 1945 yang mereka merumuskan misalnya dengan tegas menyatakan, bahwa salah satu tujuan pembentukan pemerintahan negara Indonesia adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.21

Teknologi merupakan cara yang di pergunakan untuk meningkatkan mutu pendidikan dari segi proses maupun pengeluarannya. Jelas bahwa teknologi informasi dan komunikasi (ICT) memiliki potensi yang sangat besar dalam meningkatkan wawasan dan pengetahuan baik bagi pengajar dan peserta didiknya. Sebagai proses transformasi teknologi informasi dan komunikasi dalam

19

Feisal, Jusuf Amir, Reorientasi Pendidikan Islam, (Jakarta: Gema Insani Press, 1995) Cet. 1 hlm 50

20

Dudung, et.al, Ilmu dan Aplikasi Pendidikan, (PT Imperial Bhakti Utama, 2007), hlm1 21

Abuddin, Nata, Modernisasi Pendidikan Islam di Indonesia, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006) hlm 1


(24)

pembelajaran adalah memberikan peluang guru dan siswa juga saling bekerjasama dalam arti kata, antara guru dan siswa tercipta hubungan yang harmonis dan kondusif agar kondisi belajar yang diinginkan tercapai, demi mewujudkan cita-cita bangsa.

Jadi pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi (ICT) sebagai bagian penting dari kurikulum agar siswa mampu menyerap informasi serta ilmu pengetahuan yang dipelajari sebagai bagian dari dirinya. Dalam ini sesuai dengan empat pilar belajar sebagaimana di rekomendasikan UNESCO, yakni mengharuskan merancang kurikulum dan pendidik mengembangkan potensi peserta didik untuk memiliki rasa percaya diri dan siap hidup di masyarakat sesuai dengan kemampuannya. Sehingga dalam penyelenggaraan pendidikan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama dewasa ini sedang berkembang teknologi informasi dan komunikasi (ICT). Selain peserta didik mampu memahami dengan baik materi pelajaran yang disampaikan oleh guru, tetapi juga memiliki wawasan yang luas terhadap perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dengan tepat dan benar.

Dengan demikian penulis memilih judul : PENGGUNAAN MEDIA

PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN

KOMUNIKASI (ICT) DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP ISLAM CIKAL HARAPAN I BUMI SERPONG DAMAI TENGERANG SELATAN

B. Identifikasi Masalah

Untuk mengetahui bagaimana penggunaan media pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi (ICT) dalam pelaksanaan pembelajaran PAI tersebut dapat dilakukan dengan baik. Hal ini perlu diadakan evaluasi melalui sebuah penelitian.

Berkaitan dengan latar belakang permasalahan di atas, beberapa permasalahan dapat di identifikasi sebagai bahan penelitian ini meliputi:


(25)

1. Penggunaan media pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi (ICT) dalam pendidikan sangat dibutuhkan tetapi pendidikannya belum ada kemampuan dan kemauan.

2. Tersedianya fasilitas media pembelajaran teknologi informasi dan komunikasi (ICT) saat ini sangat mudah, namun belum semua lembaga pendidikan dapat menyediakan fasilitasnya.

C. Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini dibatasi pada masalah :

a. Penggunaan media pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi (ICT) dalam proses kegiatan belajar mengajar pada bidang studi pendidikan agama Islam di Sekolah.

b. penggunaan media pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi (ICT) meliputi: teknologi komputer, teknologi multimedia, teknologi telekomunikasi, dan teknologi jaringan komputer.

c. Sumber data berasal dari wawancara dan obeservasi yang dilakukan pada Guru SMP Islam Cikal Harapan I Bumi Serpong Damai Tangerang Selatan.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah tersebut di atas, maka rumusan masalah yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Apa perangkat media pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi (ICT) dalam pembelajaran pendidikan agama Islam yang digunakan pada SMP Islam Cikal Harapan I Bumi Serpong Damai Tangerang Selatan ?

2. Bagaimana penggunaan media pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi (ICT) dalam pembelajaran pendidikan agama Islam yang digunakan pada SMP Islam Cikal Harapan I Bumi Serpong Damai Tangerang Selatan ?


(26)

E. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apa penggunaan media pembelajaran dan bagaimana penggunaan media pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi (ICT) dalam pembelajaran pendidikan agama Islam serta mengembangkan media pembelajaran yang nantinya akan mempermudah dalam proses pembelajaran pendidikan agama Islam untuk guru dan siswa. Sehingga dapat meningkatkan efektifitas, efisiensi dan kualitas dalam pembelajaran, guna untuk membantu siswa dalam memahami materi pelajaran pendidikan agama Islam di sekolah.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat:

1. Bagi Guru

Menambahkan wawasan pengetahuan (knowledge) dalam kegiatan belajar mengajar dalam pembelajaran pendidikan agama islam.

2. Bagi Penulis

a. Menambah wawasan, ilmu pengetahuan dan pengalaman bagi penulis dalam implementasikan penggunaan media pembelajaran berbasis teknologi informasi dan Komunikasi secara tertulis maupun praktek.

b. Membantu meningkatkan kreatifitas dan pengetahuan penulis, serta dapat mengolah imajinasi penulis dalam menuangkan ide dasar seni dalam mengembangkan pengetahuan tentang media pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi (ICT).

c. Untuk memenuhi persyaratan memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I).


(27)

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Media Pembelajaran 1. Pengertian media

Kata Media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti „tengah‟, „perantara‟ atau „pengantar‟.

Gerlach dan Ely (1971) sebagaimana dikutip dalam Arsyad Azhar, mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, ketrampilan, atau sikap. Dalam pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses dan menyusun kembali informasi visual atau verbal.22

Batasan pula telah pula dikemukakan oleh para ahli yang sebagian diantaranya akan diberikan berikut ini. AECT (Association of Education and Communication Technology) memberikan batasan tentang media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi. Di samping sebagai system penyampai atau pengantar, media sering diganti dengan kata mediator menurut Fleming (1987:234) sebagaimana dikutip dalam buku Arsyad Azhar, bahwa penyebab atau alat yang turut campur tangan dalam pihak kedua dan mendamaikannya.23

22

Arsyad azhar, Media Pembelajaran, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011) cet 14 hlm. 3 23

Arsyad azhar, Media Pembelajaran,ibid,. hlm. 3


(28)

Heinich, dkk, (1982) sebagaimana dikutip dalam Benny A Pribadi, mengemukakan beberapa klasifikasi media sebagai berikut:

a. Media non ICT

1) Gambar-gambar yang tidak diproyeksikan (non-projected visuals)

2) Media suara (audio media) b. Media ICT

1) Gambar-gambar yang diproyeksikan (projected visuals) 2) Sistem multi media (multi media system)

3) Film 4) Televisi 5) Komputer

Berdasarkan klasifikasi di atas medium film tidak termasuk ke dalam klasifikasi gambar-gambar yang diproyeksikan, tetapi masuk dalam klasifikasi gambar bergerak atau medium audio visual. Medium film memiliki kesamaan dengan medium televisi. Keduanya sama-sama dapat menampilkan gambar bergerak yang dilengkapi unsur suara.24

Menurut Rudy Bretz (1971) sebagaimana dikutip dalam Bambang Warsita, medium audiovisual tersebut kemudian diperjelas dengan dibagai-bagi lebih rinci menjadi: (1) media audiovisual bergerak; (2) media audiovisual diam; (3) media visual gerak; (4) media visual diam; (5) media audio; dan (6) cetak atau teks. Selain itu, kita mengenal media tranparansi, slide suara, media grafis, papan penyaji, permainan simulasi, film, VCD/CD, multimedia, internet dan lain-lain.25

Media pembelajaran tidak lagi dipandang sebagai alat bantu guru dalam kegiatan pembelajaran, tetapi memiliki fungsi membawa pesan,

24

Benny A Pribadi, Materi pokok Media Teknologi, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2004) hlm. 1.4

25

Bambang Warsita, Teknologi Pembelajaran, Landasan Dan Aplikasinya (Jakarta: Rineka Cipta, 2008) hlm 123-124


(29)

dipilih dan dikembangkan secara sistematis, dan digunakan secara integral dalam proses pembelajaran.26

a. Karakteristik Dan Klasifikasi Media

Jerold kemp (1986) sebagaimana dikutip dalam Benny A Pribadi, mengemukakan beberapa faktor yang merupakan karakteristik dari media. Faktor-faktor tersebut yaitu:

1) Kemampuan dalam menyajikan gambar (presentation) 2) Faktor ukuran (size); besar atau kecil

3) Faktor warna (color): hitam putih atau berwarna 4) Faktor gerak: diam atau bergerak

5) Faktor gerak: tertulis atau lisan

6) Faktor keterkaitan antara gambar dan suara: gambar saja, suara saja, atau gabungan gambar dan suara.27

b. Tujuan Pemanfaatan Media

Kemp dan Dayton (1985) sebagaimana dikutip dalam Benny A Pribadi, mengemukakan tiga tujuan dalam pemanfaatan media, yaitu:

1) Memotivasi (to motivate)

2) Menyampaikan informasi (to inform) 3) Pembelajaran (to learn)

Untuk tujuan motivasi, pemanfaatan media mencakup tujuan mempengaruhi sikap, nilai, dan emosi. Media audio visual, seperti halnya film dan video, memiliki kemampuan untuk menggugah emosi pemirsa, menghayati nilai dan menanamkan sikap tertentu.28

26

Bambang Warsita, Teknologi Pembelajaran, Landasan Dan Aplikasinya, ibid,. hlm. 123-124

27

Benny A Pribadi, Materi pokok Media Teknologi, op.cit., hlm.1.3-1.4 28


(30)

c. Keuntungan Dalam Memanfaatkan Media

Secara umum penggunaan media untuk keperluan mengkomunikasikan informasi akan memberikan keuntungan bagi penggunanya antara lain:

1) Informasi yang dikomunikasikan menjadi lebih standar 2) Penyajian informasi dapat dibuat menjadi lebih menarik 3) Kualitas penerimaan informasi menjadi lebih baik

4) Memungkinkan terjadinya proses belajar secara individual.29

2. Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran atau ungkapan yang lebih dikenal sebelumnya “pengajaran” adalah upaya untuk membelajarkan siswa menurut Degeng sebagaimana dikutip dalam Abdul Majid.30

Pembelajaran pada dasarnya rekayasa untuk membantu murid agar dapat tumbuh berkembang sesuai dengan maksud penciptaannya. Misalnya dalam pembelajaran di sekolah khususnya pada mata pelajaran pendidikan agama Islam.31

Aktivitas pembelajaran agama Islam sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah/ madrasah yang syarat dengan muatan nilai kehidupan islami, perlu diupayakan melalui perencanaan pembelajaran yang baik, agar dapat mempengaruhi pilihan, putusan dan pengembangan kehidupan murid. Upaya membelajarkan murid dapat dirancang tidak hanya dalam berinteraksi dengan guru sebagai satu-satunya sumber belajar, melainkan berinteraksi dengan menggunakan sumber belajar yang mungkin dapat dipakai untuk mencapai hasil pembelajaran yang diinginkan. Sebagai menurut AECT (Association Education Center and Technology) dalam

29

Benny A Pribadi, Materi pokok Media Teknologi, ibid, hlm.1.5 30

Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran, Mengembangkan Standar Kompetensi Guru, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012) hlm. 11

31

Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran, Mengembangkan Standar Kompetensi Guru, ibid,. hlm. 11-12


(31)

Muhaimin, sumber belajar dapat berupa pesan, orang, bahan, alat, teknik, dan latar atau lingkungan.32

Berdasarkan uraian di atas, bahwa pemanfaatan media seringkali berkaitan dengan kegiatan pembelajaran. Media dalam hal ini dipandang sebagai alat bantu dalam aktivitas pembelajaran. Media mampu mengaktifkan mental penggunanya agar tujuan pembelajaran (instruction goal) dan pencarian informasi yang diperlukan dapat tercapai.33

3. Fungsi Media Pembelajaran

a. Sumber Belajar

Mudhoffir (1992) sebagaimana dikutip dalam Arsyad, Azhar, menyebutkan bahwa sumber belajar pada hakikatnya merupakan komponen sistem instruksional yang meliputi pesan, orang, bahan, alat, teknik dan lingkungan, yang mana hal itu dapat mempengaruhi hasil belajar siswa.34

b. Fungsi Semantik

Yakni kemampuan media dalam menambah pembelajaran pembendaharaan kata (simbol verbal) yang makna atau maksudnya benar-benar dipahami anak didik (tidak verbalistik).35

c. Fungsi Manipulatif

Fungsi manipulatif ini didasarkan pada ciri-ciri (karakteristik) umum yang dimilikinya sebagaimana disebut diatas.

Berdasarkan karakteristik umum ini, media memiliki dua kemampuan, yakni mengatasi batas-batas ruang dan waktu dan mengatasi keterbatasan inderawi.36

32

Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran, Mengembangkan Standar Kompetensi Guru, ibid,. hlm. 11-12

33

Benny A Pribadi, Materi pokok Media Teknologi, op.cit,. hlm. 1.11 34

Arsyad, Azhar, Media Pembelajaran,. op.cit,. hlm. 37 35

Arsyad, Azhar, Media Pembelajaran,. ibid,. hlm. 38 36


(32)

Pertama, kemampuan media pembelajaran dalam mengatasi batas-batas ruang dan waktu, yaitu: kemampuan media pembelajaran menghadirkan objek atau peristiwa yang sulit dihadirkan dalam bentuk aslinya, seperti peristiwa bencana alam, peristiwa Nabi dan Rasul.

Kedua, kemampuan media pembelajaran dalam mengatasi keterbatasan inderawi manusia, yaitu: membantu siswa dalam memahami objek membutuhkan kejelasan suara, seperti cara membaca Al Qur‟an sesuai dengan kaidah tajwid, bahasa asing, belajar menyanyi dan bermusik, yakni dengan memanfaatkan kaset (tape recorder).

d. Fungsi Psikologi 1) Fungsi Atensi

Media pembelajaran dapat meningkatkan perhatian (attention) siswa terhadap materi pelajaran. Media pembelajaran yang digunakan berdasarkan fungssi tersebut adalah OHP, sehingga dengan melalui media visual tersebut mampu mengondisikan para siswa untuk bisa memperhatikan, kemungkinan memperoleh dan mengingat isi pelajaran semakin besar.

2) Fungsi afektif

Yakni menggugah perasaan, emosi, dan tingkat penerimaan atau penolakan siswa terhadap sesuatu. Contoh fungsi afektif televisi sebagai media pembelajaran.

3) Fungsi kognitif

Siswa yang belajar melalui media pembelajaran akan memperoleh dan menggunakan bentuk representasi (keadaan) yang mewakili objek-objek yang dihadapi, baik objek itu berupa orang, benda, atau kejadian/peristiwa.

4) Fungsi imajinatif

Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengembangkan imajinasi siswa. Imajinasi (imagination) berdasarkan kamus


(33)

lengkap psikologi adalah proses menciptakan objek atau peristiwa tanpa pemanfaatan data sensoris.

5) Fungsi Motivasi

Motivasi merupakan usaha dari pihak luar dalam hal ini adalah guru untuk mendorong, mengaktifkan dan menggerakan siswanya secara sadar untuk terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran.

e. Fungsi Sosio-Kultural

Yakni mengatasi hambatan sosio-kultural antarpeserta komunikasi pembelajaran. bukan hal yang mudah untuk memahami para siswa yang memiliki jumlah cukup banyak (paling tidak satu kelas berjumlah  40 orang). Media pembelajaran ini memiliki kemampuan dalam memberikan rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman, dan menimbulkan persepsi yang sama. 37

Tujuan pemanfaatan media pembelajaran dalam proses pembelajaran adalah untuk mengefektifkan dan mengefesiensikan proses pembelajaran itu sendiri. Menurut Peter Kline, The Everyday Genius

sebagaimana dikutip dalam Dryden, G & Vos, J, mengatakan belajar akan efektif jika dilakukan dalam suasana menyenangkan.38 Media itu ada yang berupa alat-alat yang dicetak dan alat elektronik yang digunakan untuk menyampaikan isi pelajaran. Alat-alat cetak tersebut seperti buku, majalah, koran, dan buletin telah lama dipergunakan guru dalam media mengajar utama. Akan tetapi sekarang audio visual telah dipergunakan pula oleh guru. Ada tiga alat audio visual yang telah banyak digunakan di sekolah, papan tulis, over head projector dan papan buletin. Sehingga guru

37

Arsyad, Azhar, Media Pembelajaran,. op.cit,. hlm. 37-48

38

Dryden, G & Vos, J. (2003). Revolusi Cara Belajar (The Learning Revolution): Belajar


(34)

harus merencanakan dan menggabungkannya secara teknologi ke dalam pengalaman belajar.39

4. Manfaat Media Pembelajaran

Dalam Sudjana dan Rivai (1992:2) sebagaimana dikutip dalam Arsyad Azhar, mengemukakan manfaat media pembelajaran dalam proses belajar mengajar siswa, yaitu;

a. Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar;

b. Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih mudah dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran;

c. Metode mengajar akan bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau guru mengajar pada setiap jam pelajaran;

d. Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, memerankan, dan lain-lain.40

Dari uraian dan pendapat beberapa ahli di atas, dapatlah disimpulkan beberapa manfaat praktis dari penggunaan media pembelajaran di dalam proses belajar mengajar sebagai berikut:

1) Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar

39

Daradjat, Zakiah, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995) cet I hlm. 39

40


(35)

2) Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk belajar sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya. 3) Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan

waktu.

4) Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa- peristiwa dilingkungan mereka, serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan lingkungannya misalnya melalui karyawisata, kunjungan- kunjungan ke museum atau kebun binatang.41

Sehingga dapat penulis simpulkan bahwa media pembelajaran memiliki peranan yang sangat penting untuk menunjang kemampuan berpikir kreatif siswa dalam memahami ilmu pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki. Dalam hal ini khususnya dalam mempelajari pendidikan agama Islam akan memberikan kemudahan dalam memahami dan mengingat materi yang telah disampaikan. Sehingga dengan adanya adanya penggunaan media pembelajaran mampu memberikan kontribusi dalam aktivitas pembelajaran agama Islam di sekolah/madrasah.

B. Teknologi Informasi dan komunikasi (ICT)

Teknologi informasi dan komunikasi (ICT) dalam rentang waktu yang sangat singkat telah menjadi salah satu fondasi bangunan bagi masyarakat modern. Sebagian negara saat ini menggarap pemahaman tentang ICT dan penguasaan keahlian-keahlian dasar dan konsep- konsep ICT sebagai bagian dari jantung pendidikan, bersama dengan membaca, menulis dan berhitung.42

41

Arsyad azhar, Media Pembelajaran,. ibid,. hlm. 25-27 42

UNESCO, Teknologi Komunikasi dan Informasi dalam pendidikan: Kurikulum untuk Sekolah dan Program Pengembangan Guru, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2009) hlm. 1


(36)

1. Pengertian Teknologi informasi dan komunikasi

a. Teknologi (tehnology)

Teknologi berasal dari bahasa Yunani yaitu technologia menurut Webster Distionary berarti systematic treatment atau penanganan sesuatu secara sistematis, sedangkan techne sebagai dasar kata Teknologi berarti skill, science atau keahlian, ketrampilan dan ilmu.

Kata teknologi secara harfiah berasal dari bahasa latin texce yang berarti menyusun atau membangun, sehingga istilah teknologi seharusnya tidak terbatas pada penggunaan mesin, meskipun dalam arti sempit hal tersebut sering digunakan dalam sehari-hari.

Menurut Roger (1983) sebagaimana dikutip dalam Rusman, et.al,

teknologi adalah suatu rancangan atau desain untuk alat bantu tindakan yang mengurangi ketidakpastian dalam hubungan sebab akibat dalam mencapai suatu hasil yang diinginkan. Teknologi biasanya memiliki dua aspek, yaitu hardware dan software.

Sementara itu, Jacques Ellul (1967) sebagaimana dikutip dalam Rusman, et.al, mendefinisikan teknologi sebagai keseluruhan metode yang secara rasional mengarah dan memiliki ciri efisiensi dalam setiap kegiatan manusia. Jadi teknologi adalah cara di mana kita menggunakan ilmu pengetahuan untuk memecahkan masalah praktis.43

b. Informasi (information)

Informasi (information) adalah fakta atau apa pun yang dapat digunakan sebagai input dalam menghasilkan informasi. Sedangkan data merupakan data mentah, data merupakan input yang setelah diolah berubah bentuknya menjadi output yang disebut dengan informasi. Informasi ialah sejumlah data yang telah diolah melalui pengelohan data

43

Rusman, et.al,, Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi, Mengembangkan Profesionalitas Guru,. (Jakarta: Rajawali Pers, 2013) cet. 3. hlm. 78


(37)

dalam rangka menguji tingkat kebenarannya dan kecercapaiannya sesuai dengan kebutuhan. Ada tiga hal yang harus diperhatikan dari informasi yaitu : (1) informasi merupakan pengolahan data, (2) memberikan makna, dan (3) berguna atau bermanfaat.44

c. Komunikasi (communication)

Kata komunikasi berasal dari bahasa latin “communis” yang berarti “bersama”. Sedangkan menurut kamus, definisi komunikasi dapat meliputi ungkapan-ungkapan seperti informasi atau pengetahuan, memberi gagasan atau bertukar pikiran, informasi, atau sejenisnya dengan tulisan atau ucapan. Definisi lain terbatas pada situasi stimulus-response. Pesan dengan sengaja disampaikan untuk mendapatkan respon, seperti pertanyaan yang diajukan memerlukan jawaban, intruksi yang diberikan perlu diikuti, atau penyajian iklan untuk stimulan agar orang membeli suatu produk.45

Ada tiga tujuan sehingga orang melakukan komunikasi : menyampaikan informasi, memberikan persuasi dan menghibur.46

Komunikasi adalah proses berbagi makna melalui perilaku verbal dan nonverbal. Segala perilaku yang disebut komunikasi jika melibatkan dua orang atau lebih. Frase dua orang atau lebih perlu ditekankan, karena sebagian literatur menyebut istilah komunikasi intrapersona, yakni komunikasi dengan diri sendiri. Akan tetapi, saya sendiri kurang setuju dengan istilah ini. Menurut Burgoom, sebagaimana dikutip dalam Mulyana Deddy, tidak diragukan lagi bahwa berpikir, berbicara dengan diri sendiri, meskipun dalam diam, membaca tulisannya sendiri dan mendengarkan suaranya sendiri lewat tape, tetapi itu bukan sendirinya

44

Rusman, et.al, Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi, Mengembangkan Profesionalitas Guru,. ibid., hlm. 79

45

Mas‟ud Machfoed, Komunikasi Bisnis Modern, Untuk Mahasiswa dan Profesi, (Yogyakarta: BPFE-YOGYAKARTA, 2004) hlm. 1

46 Mas‟ud Machfoed,

Komunikasi Bisnis Modern, Untuk Mahasiswa dan Profesi, ibid,.


(38)

komunikasi, meskipun setiap komunikasi dengan orang lain memang dimulai dengan komunikasi dengan diri sendiri.47

Kata komunikasi berasal dari kata latin cum yaitu kata depan yang berarti dengan,bersama dengan dan unus yaitu kata bilangan yang berarti satu. Dari kata kedua itu terbentuk kata benda cummunio dalam bahasa inggris menjadi cummunion dan berati kebersamaan, persatuan, persekutuan, gabungan, pergaulan, hubungan. Karena itu untuk

ber-communio diperlukan usaha dan kerja, dari kata itu dibuat kata kerja

cummunicare yang berarti membagi sesuatu dengan orang seseorang, memberikan sebagian kepada seseorang, tukar-menukar, membicarakan sesuatu dengan seseorang, memberitahukan sesuatu kepada seseorang, bercakap-cakap, bertukar pikiran, berhubungan, berteman. Sehingga kata kerja cummunicare itu pada akhirnya dijadikan sebagai kata kerja benda

cummunicatio, atau cummunication dan dalam bahasa indonesia diserap menjadi komunikasi.

Berdasarkan berbagai arti kata cummunicare yang menjadi asal kata komunikasi, maka secara harfiah berarti pemberitahuan, pembicaraan, percakapan, pertukaran pikiran, atau hubungan.48

Unsur-unsur dalam komunikasi terdapat tujuh unsur pokok: (1) pihak yang mengawali komunikasi, (2) pesan yang dikomikasikan, (3) saluran yang digunakan untuk berkomunikasi dan gangguan-gangguan yang terjadi pada waktu komunikasi dilakukan, (4) situasi ketika komunikasi dilakukan, (5) pihak yang menerima pesan, (6) umpan balik dan (7) dampak.49

Dalam proses pembelajaran, baik di sekolah maupun di tempat lain, pasti terjadi komunikasi. Komunikasi dilakukan manusia bukan

47

Mulyana Deddy, Komunikasi Efektif, Suatu Pendekatan Lintasbudaya,(Bandung: PT Remaja Rosdakarya 2004) hlm. 3

48

Bambang Shakuntala, Komunikasi Intrapersonal dan Interpersonal, (Yogyakarta: KANISIUS, 2003) website :www.kanisiusmedia.com hlm. 10-11

49


(39)

hanya untuk menyampaikan atau bertukar pesan/informasi, melainkan ada tujuan untuk membangun dan memelihara relasi. Dalam praktik pembelajaran pun, komunikasi dilakukan guru dan siswa bukan hanya sekedar proses pertukaran dan penyampaian materi pelajaran, melainkan ada dimensi relasi guru dengan siswa. 50

Seiring kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (ICT), media komunikasi antara guru dan siswa juga semakin beragam. Selain berkomunikasi dengan dunia nyata, guru dan siswa juga bisa berinteraksi di dunia maya melalui surat elektronik, milis, media sosial seperti

facebook, dan twitter, obrolan online atau berkirim sms. Kemudahan mengakses internet membuat komunikasi guru dan siswa bisa menggunakan media berbasis internet yang cukup beragam. Oleh sebab itu, sudah selayaknya para guru pun memahami dan menguasai cara kerja media komunikasi berbasis internet. Teknologi informasi dan komunikasi (ICT) memang mengubah sebagian cara hidup kita hidup, termasuk cara kita berkomunikasi.51

Dengan adanya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, memberikan kemudahan kita dalam menyampaikan materi pelajaran pada siswa. Selain itu juga mampu menciptakan lingkungan kelas yang kondusif. Sehingga terjadi relasi yang baik antara guru dengan siswa dalam proses pembelajaran.seperti yang sudah dikutip di atas bahwa teknologi komunikasi informasi dan komunikasi pada hakikatnya merupakan sebuah ilmu untuk meningkatkan efektifitas berkomunikasi. Komunikasi tersebut dalam dunia pendidikan merupakan interaksi yang dilakukan antara guru dan siswa dalam menyampaikan pesan/informasi berupa materi pelajaran.

50

Yosal Iriantara dan Usep S, Komunikasi Pendidikan, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2013) hlm. 71-72

51


(40)

2. Hakikat Teknologi Informasi

Dalam kamus Oxford (1995) sebagai dikutip dalam Rusman, et.al, teknologi informasi merupakan studi atau penggunaan peralatan elektronika, terutama komputer untuk menyimpan, menganalisis, dan mendistribusikan informasi, termasuk kata-kata, bilangan dan gambar. Menurut pendapat Lucas (2000) sebagai dikutip dalam Rusman, et.al, teknologi informasi mencakup perangkat keras dan perangkat lunak untuk melaksanakan satu atau sejumlah tugas pemrosesan data seperti menangkap, mentransmisikan, menyimpan, mengambil, memanipulasi atau menampilkan data. Sehingga definisi tersebut dikembangkan oleh Martin yang memberikan makna bahwa teknologi informasi tidak hanya sebatas pada teknologi komputer (perangkat keras dan lunak) yang digunakan dalam proses dan penyimpanan data, melainkan mencakup teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi.52

3. Hakikat Teknologi Komunikasi

Teknologi komunikasi merupakan perangkatan-perangkat teknologi yang terdiri dari sofware, hardware, proses dan sistem yang digunakan untuk membantu proses komunikasi yang bertujuan agar komunikasi berhasil (komunikatif). Menurut BNET Businnes Distionary

(2008) sebagai dikutip dalam Rusman, et.al, teknologi komunikasi adalah sistem elektronik yang digunakan untuk berkomunikasi antar individu atau kelompok orang. Dalam teknologi komunikasi memberikan fasilitas komunikasi antar individu atau kelompok orang yang tidak bertatap muka (fisik) dalam lokasi yang sama. Teknologi komunikasi dapat berupa

telepon, telex, faxmile, radio, televison, audiovisual (video), electronic data interchange, email, facebook, twitter dan lain sebagainya.53

52

Rusman, et.al, Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi, Mengembangkan Profesionalitas Guru,. op.cit hlm. 83

53

Rusman, et.al, Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi, Mengembangkan Profesionalitas Guru,. ibid., hlm. 85


(41)

4. Hakikat Teknologi Informasi dan Komunikasi

Information and communication technology (ICT) dalam bahasa indonesia disebut dengan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam waktu yang singkat telah menjadi satu bahan bangunan yang penting dalam perkembangan kehidupan masyarakat modern. Diberbagai negara menganggap bahwa memahami ICT/TIK, menguasai ketrampilan dasar serta memiliki konsep TIK merupakan bagian dari inti pendidikan, sejajar dengan membaca, menulis dan numerisasi.

Menurut UNESCO sebagaimana dikutip dalam Rusman, et.al, menyatakan bahwa semua negara maju dan berkembang perlu mendapatkan akses TIK/ICT dan menyediakan fasilitas pendidikan yang terbaik, sehingga diperoleh generasi muda yang siap berperan penuh dalam masyarakat modern dan mampu berperan dalam negara dengan ilmu pengetahuannya. Karena ilmu pengetahuan dari ICT/TIK yang pesat, perubahan terus menerus menjadi tantangan berbagai pihak, dari kementrian pendidikan, pengajar sampai penerbit.

Pengertian lain terkait dengan teknologi informasi dan komunikasi (ICT) sebagai bagian dari ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) secara umum adalah semua teknologi yang berhubugan dengan pengambilan, pengumpulan, pengelolaan, penyimpanan, penyebaran, dan penyajian informasi.54

Menurut Ananta Sannai sebagaimana dikutip dalam Rusman, et.al, bahwa Teknologi Informasi dan Komunikasi (ICT) adalah sebuah media atau alat bantu dalam memperoleh pengetahuan antara seseorang dengan orang lain. Sedangkan menurut Kementriaan Riset dan Teknologi sebagaimana dikutip dalam Rusman, et.al, teknologi informasi dan komunikasi (ICT) sebagai bagian dari ilmu pengetahuan dan teknologi

54

Rusman, et.al, Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi, Mengembangkan Profesionalitas Guru,. ibid., hlm. 87


(42)

(IPTEK) secara umum adalah semua teknologi yang berhubungan dengan pengambilan, pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, penyebaran, dan penyajian informasi.55

5. Ruang Lingkup Teknologi Informasi dan Komunikasi (ICT)

Menurut Puskur Kemendiknas sebagai dikutip dalam Rusman,

et.al, teknologi informasi dan komunikasi (ICT) mencakup dua Aspek, yaitu :

a. Teknologi Informasi adalah meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi dan pengelolaan informasi.

b. Teknologi Komunikasi adalah segala hal yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya.

Dapat ditarik kesimpulan bahwa penggunaaan perangkat teknologi informasi dan komunikasi terdiri dari dua konsep yakni: teknologi informasi dan teknologi komunikasi. Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa teknologi informasi dan komunikasi (ICT) merupakan perangkat yang terdiri dari perangkat keras dan lunak segala kegiatan yang terkait dengan pemprosesan, manipulasi, pengelolaan, dan transfer atau pemindahan informasi antar media.56

Proses pembelajaran dalam dunia pendidikan tidak bisa terlepas begitu saja dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini. Khususnya dalam pembelajaran pendidikan agama Islam (PAI) merupakan pendukung yang sangat inklusif sehingga memberikan pemahaman terkait ilmu pendidikan agama Islam.

55

Rusman, et.al, Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi, Mengembangkan Profesionalitas Guru,. ibid., hlm. 87

56

Rusman, et.al, Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi, Mengembangkan Profesionalitas Gur,. ibid., hlm. 88-89


(43)

Melalui perkembanngan teknologi informasi dan komunikasi (ICT) yang mampu memberikan kontribusi sebagai sebuah media pembelajaran guna mengembangkan proses pembelajaran khususnya dalam mempelajari pendidikan agama Islam disekolah/madrasah. Dengan adanya teknologi informasi dan komunikasi mampu mengolah, mentransfer, dan memindahkan informasi keilmuan kita dengan efisien dan efektif serta memberikan kenyamanan belajar antara siswa dengan pendidik. Sehingga terciptanya hubungan yang dekat dengan siswa, mampu menghasilkan sistem pembelajaran pendidikan agama Islam disekolah secara kondusif sesuai keinginan.

C. Pendidikan Agama Islam

1. Pengertian Pendidikan Agama Islam

Pendidikan agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, hingga mengimani, ajaran agama islam, dibarengi dengan tuntunan untuk menghormati penganut agama lain dalam hubungannya dengan kerukunan beragama hingga terwujud kesatuan dan persatuan bangsa, (Kurikulum PAI, 3:2002).57

Menurut Zakiyah Daradjat sebagaimana dikutip dalam Abdul Majid dan Dian A, pendidikan agama Islam adalah suatu usaha untuk membina dan mengasuh peserta didik agar senantiasa dapat memahami ajaran Islam secara menyeluruh. Sehingga bisa memnghayati tujuan, yang pada akhirnya dapat mengamalkan serta menjadikan Islam sebagai pendangan hidup.58

Pendidikan agama Islam merupakan usaha sadar yang dilakukan pendidik dalam rangka mempersiapkan peserta didik untuk meyakini,

57

Abdul Majid dan Dian A, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi: (Konsep dan Implementasi Kurikulum 2004), (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006) hlm. 130

58

Abdul Majid dan Dian A, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi: (Konsep dan Implementasi Kurikulum 2004), ibid,. hlm. 130


(44)

memahami, dan mengamalkan ajaran islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, atau pelatihan yang ditentukan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.59

2. Fungsi Pendidikan Agama Islam

Kurikulum pendidikan agama Islam untuk sekolah/madrasah berfungsi sebagai berikut.

a. Pengembangan, yaitu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik kepada Allah SWT yang telah ditanamkan dalam lingkungan keluarga.

b. Penanaman nilai sebagai pedoman hidup untuk mencari kebahagian di dunia dan di akhirat.

c. Penyesuaian mental, yaitu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya baik fisk maupun lingkungan sosial dan mengubah lingkungannya sesuai dengan ajaran agama Islam. d. Perbaikan, yaitu untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan,

kekurangan-kekurangan dan kelemahan-kelemahan peserta didik dalam keyakinan, pemahaman dan pengalaman ajaran dalam kehidupan sehari-hari.

e. Pencegahan, yaitu untuk menangkal hal-hal yang negatif dari lingkungannya atau bahaya lain yang dapat membahayakan dirinya dan menghambat perkembangannya menuju manusia Indonesia seutuhnya.

f. Pengajaran, tentang ilmu pengetahuan keagamaan secara umum (alam nyata dan nir-nyata), sistem dan fungsionalnya. g. Penyaluran, yaitu untuk menyalurkan anak-anak yang

memiliki bakat khusus dibidang Agama Islam agar bakat

59

Abdul Majid & Dian A, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi: (Konsep dan Implementasi Kurikulum 2004), ibid,. Hlm. 132


(45)

tersebut dapat berkembang secara optimal sehingga dapat dimanfaatkan untuk dirinya sendiri dan bagi orang lain.60

3. Tujuan Pendidikan Agama Islam

Pendidikan agama Islam di sekolah/ madrasah bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengamalan serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang dalam hal keimanan, ketaqwaannya, berbangsa dan bernegara, serta untuk dapat melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi (Kurikulum PAI: 2002).61

Tujuan pendidikan merupakan hal yang dominan dalam pendidikan, dalam kutipan Breiter, mengatakan bahwa “pendidikan adalah persoalan tujuan dan fokus. Mendidik anak berarti bertindak dengan tujuan agar mempengaruhi perkembangan anak sebagai seseorang/manusia yang utuh.62

Pendidikan islam merupakan salah satu aspek saja dalam ajaran islam secara keseluruhan. Karena, tujuan pendidikan islam tidak terlepas dari tujuan hidup manusia dalam islam; yaitu menciptakan pribadi hamba Allah yang selalu bertakwa kepada-Nya, dan dapat mencapai kehidupan bahagia di dunia dan di akhirat.63

Bila pendidikan diartikan sebagai latihan mental, moral, dan fisik yang bisa menumbuhkan personalitas (kepribadian) serta menanamkan rasa tanggung jawab. Usaha kependidikan bagi manusia menyerupai

60

Abdul Majid & Dian A, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi: (Konsep dan Implementasi Kurikulum 2004), ibid, hlm. 134

61

Abdul Majid & Dian A, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi: (Konsep dan Implementasi Kurikulum 2004), ibid, hlm. 135

62

Abdul Majid & Dian A, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi: (Konsep dan Implementasi Kurikulum 2004),. ibid, hlm. 136

63

Azyumardi Azra, Pendidikan Islam: Tradisi Dan Modernisasi Di Tengah Tantangan Milenium Iii, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012) hlm. 8


(46)

makanan yang berfungsi memberikan vitamin bagi pertumbuhan manusia.64

Pendidikan agama Islam, bila dilihat dari aspek kultural umat manusia, merupakan salah satu alat pembudayaan (enkulturasi) masyarakat manusia itu sendiri. Sebagai sebuah alat, maka pendidikan dapat difungsikan untuk mengarahkan pertumbuhan dan perkembangan hidup manusia pada titik optimal kamampuannya dalam memperoleh kesejahteraan hidup di dunia dan kebahagian hidupnya diakhirat. Dalam hal ini, pelaksanaan pendidikan sebagai alat pembudayaan sangat bergantung pada pemegang alat tersebut yakni para pendidik. Sedangkan faktor-faktor yang bersifat internal seperti bakat atau pembawaan anak didik dan faktor ekternal seperti lingkungan dalam segala dimensinya menjadi sasaran pokok dalam proses ihtiarah (usaha) para pendidik.65

Oleh karena itu berbicara masalah pendidikan agama Islam, baik dalam makna maupun tujuannya haruslah mengacu pada penanaman nilai-nilai Islam dan tidak dibenarkan melupakan etika sosial atau moralitas sosial. Penanaman nilai-nilai ini juga dalam rangka menuai keberhasilan hidup (hasanah) di dunia bagi anak didik yang kemudian akan mampu membuahkan kebaikan (hasanah) di akhirat kelak.66

4. Pentingnya Pendidikan Agama Islam bagi Peserta Didik

Pendidikan agama Islam hendaknya ditanamkan sejak kecil, sebab pendidikan pada masa kanak-kanak merupakan dasar yang paling menentukan untuk pendidikan selanjutnya.

64

M Arifin, Ilmu Pendidikan Islam: Tinjauan Teoritis dan Praktis Berdasarkan Pendekatan Interdisipliner, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009) hlm. 7

65

M Arifin, Ilmu Pendidikan Islam: Tinjauan Teoritis dan Praktis Berdasarkan Pendekatan Interdisipliner,. ibid, hlm. 8

66

Abdul Majid & Dian A, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi: (Konsep dan Implementasi Kurikulum 2004),.op.cit, hlm. 136


(47)

Menurut pendapat Zakiyah Daradjat (tt:48) sebagai dikutip dalam Abdul Majid & Dian A, bahwa: “pada umumnya agama seseorang ditentukan oleh pendidikan, pengalaman dan latihan yang dilaluinya sejak kecil”. Jadi, perkembangan agama pada seseorang sangat ditentukan oleh pendidikan dan pengalaman hidup sejak kecil; baik dalam keluarga, sekolah, maupun dalam lingkungan masyarakat terutama pada masa pertumbuhan perkembangannya.Oleh sebab itu, seyogianyalah pendidikan agama Islam ditanamkan dalam pribadi anak sejak ia lahir bahkan sejak kandungan dan kemudian hendaklah dilanjutkan pembinaan pendidikan ini di sekolah, mulai dari taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi.67

Dalam mewujudkan tujuan Pendidikan Nasional, pendidikan agama Islam di sekolah memegang peranan yang sangat penting. Oleh karena itu pendidikan agama Islam di Indonesia dimasukkan ke dalam kurikulum nasional yang wajib diikuti oleh semua anak didik dimulai dari SD sampai dengan Perguruan Tinggi, sebagaimana yang termaktub dalam Tap MPR Tahun 1983 sebagai berikut: “diusahakan supaya terus bertambah sarana-prsarana yang diperlukan bagi pengembangan kehidupan keagamaan dan kehidupan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa termasuk pendidikan agama yang dimasukan dalam kurikulum di sekolah-sekolah, mulai dari SD sampai Perguruan Tinggi”.68

Setiap guru hendaknya menyadari, bahwa pendidikan agama bukanlah sekedar mengajarkan pengetahuan agama dan melatih ketrampilan anak dalam melaksanakan ibadah. Akan tetapi pendidikan agama jauh lebih luas daripada itu, pertama tujuan untuk membentuk kepribadian anak, sesuai dengan ajaran agama. Persiapan pembinaan sikap, mental dan akhlak, jauh lebih penting daripada menghafal dalil-dalil dan hukum-hukum agama, yang tidak diterapkan dan dihayatinya dalam

67

Abdul Majid & Dian A, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi: (Konsep dan Implementasi Kurikulum 2004),. ibid, hlm. 139

68

Abdul Majid & Dian A, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi: (Konsep dan Implementasi Kurikulum 2004),. ibid, hlm. 140


(48)

hidup. Pendidikan agama hendaknya dapat mewarnai kepribadian anak, sehingga agama benar-benar menjadi bagian dari pribadinya yang akan menjadi pengendalian dalam hidupannya dikemudian hari.69

Pada akhirnya, upaya memperbaiki pendidikan nasional tidak hanya menyangkut masalah fisik dan dana, tetapi lebih masalah mendasar dan strategis. Sistem Pendidikan Nasional perlu direformasi dengan memadukan wahyu Tuhan dan ilmu pengetahuan sebagai arena dan objek utama dalam aktivitas pendidikan nasional. Sekolah bukan hanya tempat pembekalan ilmu pengetahuan saja untuk anak bangsa, melainkan juga lembaga penanaman nilai dan pembentukan sikap dan karakter anak bangsa. Anak-anak bangsa perlu dikembangkan bakatnya dan dilatih dasar kemampuan dan ketrampilannya. Sehingga bakat yang ada dalam diri anak bangsa dapat terakumulasi dengan baik. Lembaga pendidikan dalam ruanglingkup sekolah merupakan tempat menumbuhkembangkan potensi akal, jasmani, dan rohani secara maksimal, seimbang dan sesuai tuntunan zaman. Output keseluruhan proses pendidikan adalah menyiapkan peserta didik untuk bisa merealisasikan fungsi penciptaannya sebagai hamba tuhan dan kemampuan mengemban amanah mengelola bumi untuk dihuni secara aman, nyaman, damai, dan sejahtera.70

Demikian sangat penting pendidikan agama Islam dan sangat berat tugas guru agama, maka sesungguhnya guru agama membekali dirinya dengan berbagai ilmu pengetahuan, ketrampilan dan ilmu alat atau ilmu yang dapat membantunya dalam pelaksanaan tugas berat yang mulia itu.71

5. Tantangan Pendidikan Agama Islam

Tantangan pendidikan agama Islam juga terkait dengan dunia pendidikan di Indonesia pada umumnya, terutama dalam meningkatkan sumber daya manusia Indonesia, yaitu (1) era kompetitif yang disebabkan

69

Zakiah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama, (PT Bulan Bintang: 2010) cet ke-17 hlm. 124 70

Hasan Basri, Kapita Selekta Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 2012) h. 86-87 71


(49)

oleh meningkatnya standar dunia kerja; (2) jika kualitas pendidikan menurun maka kualitas sumber daya manusia juga akan menurun dan lemah pula dalam hal keimanan dan ketakwaan serta serta penguasaan iptek; (3) kemajuan teknologi informasi menyebabkan banjirnya informasi yang tidak terakses dengan baik oleh para pendidik dan pada gilirannya berpengaruh pada hasil pendidikan; (4) dunia pendidikan tertinggal dalam metodologi; (5) kesenjangan antara kualitas pendidikan dengan kenyataan empiris perkembangan masyarakat menurut Al-Muhtar sebagaimana dikutip dalam Muhaimin, dkk.72

D. Penggunaan Perangkat Media Pembelajaran berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi

Teknologi informasi dan komunikasi (ICT) mencakup semua teknologi yang dapat digunakan untuk menyimpan, mengolah, menampilkan, dan menyampaikan informasi dalam proses komunikasi. Yang termasuk teknologi ini adalah sebagai berikut:

1. Teknologi komputer, baik perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software) pendukungnya. Di dalamnya termasuk

prosesor (pengolah data), media penyimpan data/informasi (hard disk,

Compact Disk (CD), Digital Versatile Disc (DVD), flash disk, memori, kartu memori, dll.), alat perekam, alat input (keyboard, mouse, scanner, kamera, dll.), dan alat output (layar monitor, printer,

Liquid Crystal Display (LCD), speaker, dll.).

2. Teknologi multimedia, seperti kamera digital, kamera video, player

suara, player video, dan lain-lain.

3. Teknologi telekomunikasi, telepon, telepon seluler, faksimail.

4. Teknologi jaringan komputer, baik perangkat keras (Local Area Network (LAN), internet, Wireless Fidelity (wifi), dll.), maupun perangkat lunak pendukungnya (aplikasi jaringan) seperti word

72

Muhaimin, dkk, Paradigma Pendidikan Islam: Upaya Mengefektif Pendidikan Agama Islam Di Sekolah, (bandung, PT Remaja Rosdakarya, 2002) hlm. 91-92


(50)

elektrik browser (web), email, Hyper Text Markup Language

(HTML), java, Hypertext Preprocessor (PHP), aplikasi basis data, dan lainlain.73

Tabel I

Media Pembelajaran Berbasis ICT/TIK

TIK

TEKNOLOGI

SEBAGAI MEDIA PERANGKAT

Teknologi Komputer

Perangkat Sofware dan Hardware:

1. Media penyimpan data (Hard Disk,

CD, Flasd Disk , kartu memori, dll) 2. Media perekam

3. Media input (keyboard, mouse, scanner, kamera, dll)

4. Media output (layar monitor,

printer, Liquid Crystal Display

(LCD), speaker, OHP)

Teknologi Multimedia

1. kamera digital, 2. kamera video, 3. player suara,

4. player video, dan lain-lain

Teknologi Telekomunikasi

1. Telepon 2. telepon seluler 3. faksimail. 4. Smartphone

73

Jurnal: Hendri Harliawan,Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Tik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Kelas Viii J Smp Negeri 5 Singaraja,(Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja Indonesia).


(51)

Teknologi Jaringan Komputer

1. perangkat keras:

a. Local Area Network (LAN), b. internet,

c. Wireless Fidelity (wifi), d. dll.

2. perangkat lunak: a. aplikasi jaringan,

b. word elektrik browser (web), c. email,

d. Hyper Text Markup Language

(HTML), e. java,

f. Hypertext Preprocessor (PHP),

E. Peningkatan Kualitas Pembelajaran berbasis ICT/TIK

Berbagai macam model integrasi ICT/TIK dalam pembelajaran telah disuguhkan dalam bab-bab sebelumnya. Tidak model integrasi yakni (a) sistematisasi berdasarkan topik pelajaran, (b) model TPCK (Tehnology pedagogy and content knowledge) (c) model MLP (Microsoft Learning Partner) dapat dijadikan latihan dalam meningkatkan inovasi pembelajaran. Guru sangat penting mengujicobakan dalam praktik pembelajaran sesuai dengan bisang studi yang diampu.74

Dalam teknologi pendidikan pemecahan terhadap masalah pendidikan terwujud dalam bentuk sumber belajar (learning rencures) baik sumber belajar yang sengaja dirancang untuk tujuan belajar (by design) maupun tidak dirancang tetapi dimanfaatkan untuk tujuan belajar tersebut (by utilization), sumber belajar manusiawi maupun yang non manusiawi.

74

Sutrisno, Pengantar Pembelajaran Inovatif, berbasis teknologi informasi dan komunikasi, (jakarta: Gang Persada, 2011) hlm. 218


(52)

Sumber belajar adalah semua sumber, baik berupa data, orang maupun benda, yang mungkin digunakan oleh siswa untuk mempermudah proses belajarnya.

Ada 6 macam sumber belajar, yaitu:

1. Pesan (message), yaitu ajaran atau informasi yang diteruskan oleh sumber yang lain dalam bentuk ide, fakta, arti atau kata. Semua bidang studi baik yang tertuang dalam kurikulum maupun yang tidak termasuk jenis sumber belajar ini.

2. Orang (people), yaitu manusia yang bertindak sebagai penyimpan, pengelolaan penyaji pesan.

3. Bahan (material), sumber yang ketiga ini biasa pula disebut perangkat lunak (sofware) yaitu sesuatu yang mengandung pesan untuk disajikan melalui alat-alat tertentu maupun oleh dirinya sendiri. Sebagai contoh: misalnya program film bingkai (slide) transparansi, buku, modul, majalah, program video, film audio dan komputer.

4. Peralatan (device), yaitu sesuatu yang dipakai menyajikan/ menyampaikan pesan yang tersimpan dalam bahan (sofware) Contohnya: berbagai proyektor (film, film bingkai, film rangkai transparansi), video, tape recorder, radio, pesawat televisi dan komputer.

5. Teknik (technique), yaitu prosedur rutin atau acuan yang disiapkan untuk menggunakan bahan, peralatan, orang dan lingkungan untuk menyampaikan pesan. Misalnya kuliah, ceramah, tanya jawab, demonstrasi, permainan/simulasi, team teaching, wisata, pembelajaran mandiri, pengajaran kelompok, pembelajaran dengan komputer dan pembelajaran terprogram.

6. Lingkungan (setting), yaitu situasi sekitar tempat siswa menerima pesan, lingkungan bisa bersifat fisik seperti misalnya: gedung perpustakaan, pusat sarana prasarana belajar, auditorium, museum,


(53)

pabrik, pasar, taman, lain-lain. Bila non fisik seperti misalnya sirkulasi udara penerangan, suasana.75

F. Penggunaan Media Pembelajaran berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi(ICT) PAI di Sekolah

Pembaharuan pendidikan Islam adalah usaha untuk memperbaiki sistem pendidikan islam, dalam segala aspeknya seperti dalam aspek metodologi, sistem finansial, managerial, institutional, kurikulum, sumber daya manusia, dan sebagainya, yang diorientasikan bagi kemajuan umat islam, berdasarkan nilai-nilai ajaran islam. Tujuan dari pembaharuan pendidikan Islam, adalah untuk meningkatkan mutu atau kualitas pendidikan Islam, agar mampu berkembang sesuai dengan perkembangan zaman dan teknologi, demi kemakmuran dan kesejahteraan umat islam.76

Pelaksanaan pembelajaran PAI memerlukan berbagai alat bantu belajar. Alat bantu belajar berfungsi memungkinkan terjadinya proses belajar yang lengkap, menarik dan beragam. Contoh: buku pelajaran, papan tulis, peta, peralatan laboratorium, audiovisual dan lain-lain. Perkembangan era teknologi saat ini dituntut untuk memberikan pengajaran yang inovatif, kreatif dan menyenangkan, sehingga dengan begitu akan tercipta kegiatan belajar yang efektif dan kondusif. Teknologi merupakan cara yang dipergunakan untuk meningkatkan mutu pendidikan dari segi proses maupun pengeluarannya. Teknologi ini terdiri dari perangkat keras, yaitu peralatan dalam menunjang proses pendidikan yang lebih baik untuk mencapai tujuan pendidikan dan perangkat lunak yaitu cara-cara strategi dan metode yang dirancang untuk menunjang proses pendidikan dan meningkatkan hasil guna proses tersebut.77

75

Fahrudin Saudagar, Pengembangan Profesionalisme Guru, (Jakarta: Gaung Persada, 2011) hlm. 107-108

76

Armai, Arief, Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan Lembaga Pendidikan Islam Klasik, (Bandung :Angkasa Bandung, 2004) cet. 1. hlm. 216

77

Syafaruddin, Pendidikan Dan Pemberdayaan Masyarakat, (Perdana Publishing, 2012). hlm. 15


(54)

Penggunaan belajar online dalam pendidikan terus meningkat. Para siswa tidak hanya lagi memiliki akses ke buku cetak, tetapi juga pada materi pendidikan yang terletak jauh melampaui bangunan sekolah.78

1. TV sebagai Media Pendidikan Jarak Jauh (PJJ): Studi Kasus TVE TVE (Televisi Edukasi) adalah sebuah stasiun televisi di Indonesia yang khusus ditujukan untuk menyebarkan informasi di bisang pendidikan dan berfungsi sebagai media pembelajaran masyarakat.79

2. Internet sebagai Media Pembelajaran

Internet merupakan jaring global yang menghubungkan beribu-ribu bahkan berjuta jaringan komputer (local wide areal network) dan komputer pribadi (stand alone), yang memungkinkan setiap komputer terhubung kepadanya bisa melakukan komunikasi satu sama lain menurut Brace (1997), sebagaimana dikutip dalam Dewi Salma P dan Eveline S.80

Sebagai media yang diharapkan akan menjadi bagian dari suatu proses belajar mengajar di sekolah, internet diharapkan mampu memberikan dukungan bagi terselenggaranya proses komunikatif interaktif antara guru dengan siswa sebagaimana yang dipersyaratkan dalam kegiatan pembelajaran. Dengan demikian, terlihat bahwa sebagaimana media lain yang selama ini telah luas dipergunakan sebagai media pendidikan secara luas, internet juga mempunyai peluang yang tak kalah besarnya dan bahkan mungkin karena karakteristiknya yang khas maka di suatu saat nanti internet bisa menjadi media pembelajaran yang paling terkemuka dan paling digunakan secara luas.81

78

Sharon E. Smaldino dkk, Instructional Technology And Media For Learning,Teknologi Pembelajaran Dan Media Untuk Belajar, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011) h. 236

79

Munadhi, yudhi, Media Pembelajaran; Sebuah Pendekatan Baru, (Gaung Persada Press Jakarta 2012) hlm 142.

80

Dewi Salma P dan Eveline S, Mozaik Teknologi Pendidikan, (Jakarta : Kencana, 2004) cet 1 h. 4 81


(55)

Tabel II

Perbandingan Antara Belajar Jarak Jauh Dengan Belajar Online

Pendidikan Jarak Jauh Pembelajaran Online

Belajar melalui media telekomunikasi: a. Telepon

b. Televisi

Pengajaran disampaikan melalui komputer, sering kali menggunakan jaringan internet

Komunikasi sering kali bersifat satu arah Komunikasi bersifat dua arah

Demikianlah beberapa peralatan teknologi informasi dan peralatan teknologi komunikasi, walaupun informasi dan komunikasi merupakan dua hal yang berbeda tapi pada kenyataannya keduanya sulit untuk dipisahkan. Dalam perkembangan teknologinya pun kedua istilah tersebut sering dipergunakan bersama-sama menjadi teknologi informasi dan komunikasi. Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas maka dapat kita rangkumkan bahwa teknologi informasi dan komunikasi merupakan teknologi yang menggabungkan komputer dengan jalur-jalur komunikasi berkecepatan tinggi. Teknologi ini dapat di pergunakan untuk mengirimkan data, baik berupa teks atau simbol, suara (audio), gambar (image), ataupun gambar bergerak (video).

Pada dasarnya peralatan teknologi informasi dan komunikasi adalah semua peralatan yang dapat menghasilkan informasi dan mengirimkan informasi tersebut ke pihak tertentu. Peralatan teknologi informasi dan komunikasi akan terus berkembang mengikuti atau seiring dengan perkembangan jaman. Sejalan dengan perkembanngan internet, telah banyak aktivitas yang dilakukan dengan memanfaatkan jaringan internet, seperti commerce, banking, goverment, e-learning dan lainnya. Salah satu aktivitas yang berkaitan dengan proses pembelajaran adalah e-learning.82

82

Sutrisno, Pengantar Pembelajaran Inovatif: Berbasis Teknologi Informasi & Komunikasi, (Jakarta: Gaung Persada, 2011) cet. 1 hlm. 60


(1)

10.Apakah TIK sangat membantu bapak, dalam menyampaikan materi PAI? Jawaban: tentunya sangat membantu menyampaikan materi pelajaran dalam berbagai hal yang berkaitan dengan media pembelajaran dan sumber bahan ajar.

11.Kalo boleh tahu, sejak kapan bapak mulai menggunakan TIK dalam pembelajaran?

Jawaban: untuk penggunaan teknologi komputer/laptop dengan pernagkat speaker/sound, LCD Proyektor dimulai tahun 2010 kita menggunakan.

12.Apakah bapak pernah mengalami hambatan dalam menggunakan TIK? Jawaban: saya sendiri insyaallah bisa tidak ada hambatan, karena memang sudah menjadi tuntutan kita sebagai guru.

13.Bagaimana cara bapak mengatasi hambatan terseebut?

Jawaban: jika ada hambatan kita harus belajar untuk mengetahui permasalahan tersebut, sehingga perlu menggali terus menerus dalam upaya menggunakan TIK dalam pendidikan.

14.Menurut bapak, apa manfaat penggunaan TIK sebagai media pembelajaran?

Jawaban: materi pelajaran lebih cepat disampaikan pada siswa walaupun anak belum tentu memahaminya, sehingga perlu penjelasan sebagai penguatan materi yang sudah disampaikan melalui media TIK. Inilah manfaat yang bisa kita ambil sebagai guru dalam menyajikan materi pembelajaran melalui media pembelajaran berbasis ICT.

15.Menurut pandangan bapak, perbedaan mengajar ceramah dibandingkan dengan menggunakan TIK?

Jawaban: plus minusnya ada menurut saya, ya kalau kita melakukan pembelajaran dengan menggunalana TIK tentunya tidak terlalu lelah. Dengan menggunakan bantuan TIK kita mempersilahkan siswa mengamati video/film/gambar, setelah itu kita baru menjelakan jika mereka merasa belum memahaminya. Kalau seandainya kita ceramah monoton tanpa berinteraksi secara


(2)

komunikatif maka akan terasa membosankan dan jenuh. Jadi kalo kita menggunakan ceramah harus komunikastif dengan siswa jangan monoton.

Narasumber I Pewawancara


(3)

LAMPIRAN I


(4)

(5)

(6)

Dokumen yang terkait

ANALISIS TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMAN11 TANGERANG SELATAN

0 3 108

Potensi karbon tersimpan di taman Kota Bumi Serpong Damai (BSD), Serpong, Tangerang Selatan, Banten

3 13 62

Penggunaan Media Komputer Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

0 3 106

Implementasi hidden curriculum dalam pembelajaran pendidikan agama islam di SMP Negeri 14 Tangerang Selatan

0 7 188

Pengaruh online shop pada media sosial instagram terhadap perilaku konsumtif siswa-siswi SMP Islam Cikal Harapan I Bumi Serpong Damai : BSD Kota Tangerang Selatan

7 59 102

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN Upaya Meningkatkan Keterampilan Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Penggunaan Media Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di SMP Negeri 2 Kartasura Tahun Pelajar

0 3 15

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN Upaya Meningkatkan Keterampilan Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Penggunaan Media Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di SMP Negeri 2 Kartasura Tahun Pelajar

0 3 14

PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BERW

0 1 133

Hubungan Kompetensi Dan Motivasi Kerja Dengan Kepuasan Kerja Pendidik Studi Kasus Di Pusat Pendidikan Cikal Harapan Bumi Serpong Damai – Kota Tangerang Selatan - Eprints UNPAM

0 1 33

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARAN AL ISLAM DAN KEMUHAMMADIYAHAN DI SMP MUHAMMADIYAH 1 PURWOKERTO - repository perpustakaan

0 0 15