hidup. Pendidikan agama hendaknya dapat mewarnai kepribadian anak,
sehingga agama benar-benar menjadi bagian dari pribadinya yang akan menjadi pengendalian dalam hidupannya dikemudian hari.
69
Pada akhirnya, upaya memperbaiki pendidikan nasional tidak hanya menyangkut masalah fisik dan dana, tetapi lebih masalah mendasar
dan strategis. Sistem Pendidikan Nasional perlu direformasi dengan memadukan wahyu Tuhan dan ilmu pengetahuan sebagai arena dan objek
utama dalam aktivitas pendidikan nasional. Sekolah bukan hanya tempat pembekalan ilmu pengetahuan saja untuk anak bangsa, melainkan juga
lembaga penanaman nilai dan pembentukan sikap dan karakter anak bangsa. Anak-anak bangsa perlu dikembangkan bakatnya dan dilatih dasar
kemampuan dan ketrampilannya. Sehingga bakat yang ada dalam diri anak bangsa dapat terakumulasi dengan baik. Lembaga pendidikan dalam
ruanglingkup sekolah merupakan tempat menumbuhkembangkan potensi akal, jasmani, dan rohani secara maksimal, seimbang dan sesuai tuntunan
zaman. Output keseluruhan proses pendidikan adalah menyiapkan peserta didik untuk bisa merealisasikan fungsi penciptaannya sebagai hamba tuhan
dan kemampuan mengemban amanah mengelola bumi untuk dihuni secara aman, nyaman, damai, dan sejahtera.
70
Demikian sangat penting pendidikan agama Islam dan sangat berat tugas guru agama, maka sesungguhnya guru agama membekali dirinya
dengan berbagai ilmu pengetahuan, ketrampilan dan ilmu alat atau ilmu yang dapat membantunya dalam pelaksanaan tugas berat yang mulia itu.
71
5. Tantangan Pendidikan Agama Islam
Tantangan pendidikan agama Islam juga terkait dengan dunia pendidikan di Indonesia pada umumnya, terutama dalam meningkatkan
sumber daya manusia Indonesia, yaitu 1 era kompetitif yang disebabkan
69
Zakiah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama, PT Bulan Bintang: 2010 cet ke-17 hlm. 124
70
Hasan Basri, Kapita Selekta Pendidikan, Bandung: Pustaka Setia, 2012 h. 86-87
71
Zakiah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama, op.cit, hlm. 125
oleh meningkatnya standar dunia kerja; 2 jika kualitas pendidikan menurun maka kualitas sumber daya manusia juga akan menurun dan
lemah pula dalam hal keimanan dan ketakwaan serta serta penguasaan iptek; 3 kemajuan teknologi informasi menyebabkan banjirnya informasi
yang tidak terakses dengan baik oleh para pendidik dan pada gilirannya berpengaruh pada hasil pendidikan; 4 dunia pendidikan tertinggal dalam
metodologi; 5 kesenjangan antara kualitas pendidikan dengan kenyataan empiris perkembangan masyarakat menurut Al-Muhtar sebagaimana
dikutip dalam Muhaimin, dkk.
72
D. Penggunaan Perangkat Media Pembelajaran berbasis Teknologi
Informasi dan Komunikasi
Teknologi informasi dan komunikasi ICT mencakup semua teknologi yang dapat digunakan untuk menyimpan, mengolah, menampilkan, dan
menyampaikan informasi dalam proses komunikasi. Yang termasuk teknologi ini
adalah sebagai berikut:
1. Teknologi komputer, baik perangkat keras hardware maupun
perangkat lunak software pendukungnya. Di dalamnya termasuk prosesor pengolah data, media penyimpan datainformasi hard disk,
Compact Disk CD, Digital Versatile Disc DVD, flash disk, memori, kartu memori, dll., alat perekam, alat input keyboard,
mouse, scanner, kamera, dll., dan alat output layar monitor, printer,
Liquid Crystal Display LCD, speaker, dll..
2. Teknologi multimedia, seperti kamera digital, kamera video, player
suara, player video, dan lain-lain.
3.
Teknologi telekomunikasi, telepon, telepon seluler, faksimail.
4. Teknologi jaringan komputer, baik perangkat keras Local Area
Network LAN, internet, Wireless Fidelity wifi, dll., maupun perangkat lunak pendukungnya aplikasi jaringan seperti word
72
Muhaimin, dkk, Paradigma Pendidikan Islam: Upaya Mengefektif Pendidikan Agama Islam Di Sekolah, bandung, PT Remaja Rosdakarya, 2002 hlm. 91-92