deskriptif analisis dalam membahas skripsi ini. Dalam metode deskriptif data dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka nominal.
92
Deskriptif ini di gunakan untuk memberikan pemahaman dan memberikan gambaran dengan jelas mengenai permasalahan yang terkait dalam isi skripsi ini.
Dalam metode deskriptif ini data diperoleh dari hasil pengamatan, hasil wawancara, hasil pemotretan, analisis dokumen, catatan lapangan, disusun
peneliti di lokasi penelitian, tidak dituangkan dalam bentuk dan angka-angka. Analisis digunakan agar penulis dapat menyusun skripsi ini dalam bentuk yang
sistematis sehingga sesuai inti permasalahan dan memperoleh hasil penelitian yang benar.
Penulis yakin bahwa metode maupun metodologi, dalam konteks penilitian kualitatif, saling mengandalkan satu sama lain. Seperti misalnya dalam
uraian-uraian kedepan akan dijelaskan bahwa tujuan penggunaan metode kualitatif adalah mencari pengertian yang mendalam tentang suatu gejala, fakta
atau realita.
93
D. Prosedur Pengumpulan dan Pengolahan Data
Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh data penelitian yang diperlukan. Adapun dalam penelitian yang
dilakukan oleh penulis adalah penelitian lapangan field research, merupakan suatu penelitian yang dilakukan dengan secara langsung ke objek penelitian.
Sehingga dalam penelitian ini bisa dihasilkan data yang valid dan sesuai dengan yang dibutuhkan dalam penelitian ini.
Untuk memperoleh data-data lapangan ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut :
1. Observasi
92
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1998 cet.9 hlm. 6
93
J.R. Raco, Metode Penelitian Kualitatif, Jenis Karakteristik dan Keunggulannya, Jakarta : Grasindo hlm. 1
Dalam pengumpulan data ini penulis melakukan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena-fenomena yang tampak
pada objek pengamatan. Observasi adalah suatu proses pengamatan dan pencatatan secara
sistematis, logis, objektif, dan rasional mengenai berbagai fenomena, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan untuk
mencapai tujuan tertentu. Alat yang digunakan dalam melakukan observasi disebut pedoman observasi. Tujuan utama observasi adalah 1
mengumpulkan data dan informasi mengenai fenomena, baik yang berupa peristiwa maupun tindakan, baik dalam situasi perilaku sesungguhnya
maupun situasi buatan.
94
Observasi yang digunakan dalam proses penelitian ini adalah observasi partisipatif, yakni peneliti terlibat secara langsung dalam
kegiatan sehari-hari terhadap objek orang yang sedang diamati atau sebagai sumber data penelitian. Dengan penelitian partisipan ini, data yang
akan diperoleh lebih lengkap, fakta real pada kondisi objek yang diteliti. 2.
Teknik Wawancara Wawancara mendalam systematic interview, yaitu pengumpulan
data berbentuk pengajuan pertanyaan secara lisan, dan pertanyaan yang diajukan dalam wawancara itu telah dipersiapkan secara tuntas, dilengkapi
dengan instrumennya.
95
Dalam teknik wawancara ini peneliti melakukan tanya jawab dalam bentuk dialog dengan informan guru, dengan tetap berpedoman
pada sejumlah pertanyaan yang telah disiapkan, guna mendapatkan informasi dan keterangan terkait dengan data-data dalam penelitian.
94
Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran: Prinsip Teknik Prosedur.Bandung :PT Remaja Rosdakarya, 2013 cet. 13 hlm. 153
95
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2011 cet.23 hlm. 29
3. Teknik Dokumentasi
Menurut Sugiyono 2008:83 studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode obsevasi dan wawancara dalam penelitian
kualitatif. Bahkan kredibilitas hasil penelitian kualitatif ini akan semakin tinggi jika melibatkan menggunakan studi dokumen ini dalam metode
penelitian kualitatifnya hal senada diungkapkan Bogdan seperti dikutip Sugiyono “ in most tradition of qualitative research, the phrase personal
document is used broadly lo refer to any first person narrative produce by an individual which describes his or her own actions, experience, and
beliefs”. Ada beberapa keuntungan dari penggunaan studi dokumen dalam
penelitian kualitatif, seperti yang dikemukakan Nasution 2003; 85, a Bahan dokumenter itu telah ada, telah tersedia, dan siap pakai; b
penggunaan bahan ini tidak meminta biaya, hanya memerlukan waktu untuk mempelajarinya; c banyak yang dapat ditimba pengetahuan dari
bahan itu bila dianalisis dengan cermat, yang berguna bagi penelitian yang dijalankan; d dapat memberikan latar belakang yang lebih luas mengenai
pokok penelitian; e dapat dijadikan bahan triangulasi untuk mengecek kesesuaian data; dan f merupakan bahan utama dalam penelitian
historis.
96
Pemeriksaan dokumentasi studi dokumenter dilakukan dengan meneliti bahan pendukung yang ada dan mempunyai relevansi dengan
tujuan penelitian.
97
Data yang sudah diperoleh di lapangan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi tersebut. Kemudia penulis mengelompokan
data tersebut sesuai dengan pertanyaan penelitian, dan dilakukan penyesuaian data.
96
http:skripsimahasiswa.blogspot.com201403metode-dan-tehnik-pengumpulan data.html diakses pukul 20:15 tanggal mei 2014
97
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan,. op.cit, hlm. 30
E. Pemeriksaan atau Pengecekan Keabsahan Data
Pemeriksaan keabsahan data penelitian kualitatif dilakukan dengan teknik- teknik sebagai berikut :
Validitas dan reliabilitas adalah: valid adalah data evaluasi yang baik sesuai dengan kenyataan.
98
Peneliti mencoba memvalidasi data yang sudah diperoleh sehingga benar- benar valid tingkat kebenaran, kekuatan, atau keabsahan suatu fakta atau
informasi data yang dihasilkan. Sedangkan reliabilitas adalah berhubungan dengan masalah kepercayaan, dalam hal ini adalah data yang dihasilkan itu tetap
dan tidak berubah.
99
1. Mengidentifikasi sebuah topik
Permasalahan dalam pembelajaran pendidikan agama Islam disekolah sejauh ini masih menggunakan metode pembelajaran konvensional. Sedangkan
saat ini perkembanngan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin maju dan terus berkembang pesat, sehingga dibutuhkan sebuah inovasi baru
pendekatan dalam dunia pendidikan, khsusunya dalam pembelajaran pendidikan agama Islam disekolah. Teknologi informasi dan komunikasi sangat berperan
penting dalam pembaharuan pendidikan, sebagai sebuah upaya transformasi pendidikan untuk meningkatkan pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan
menyenangkan. Berdasar uraian di atas saya ingin melihat sejauhmana perkembangan
pembelajaran pendidikan agama Islam terhadap perkembangan teknologi informasi dan komunikasi pada saat ini.
98
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik,. Jakarta: Rineka Cipta, 1997 h. 79
99
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik,. ibid. h. 100