Uji Normalitas Uji Multikolonieritas Uji Heteroskedastisitas

Dalam penyajiannya, hasil analisis ini didasarkan pada distribusi frekuensi jawaban responden yang memberikan gambaran mengenai distribusi subjek menurut kategori-kategori nilai setiap alternatif jawaban yang tersedia di angket. Untuk menentukan kriteria deskriptif persentase yang diperoleh, maka dibuat tabel kriteria yang disusun dalam perhitungan: a. Persentase tertinggi = x 100 = 100 b. Persentase terendah = x 100 = 20 c. Rentang = 100 - 25 = 80 d. Kelas interval = 5 e. Panjang kelas interval = 80 : 5 = 16 Dengan panjang kelas interval 16 dan persentase 20 dapat dibuat kriteria pada tabel dibawah ini sebagai berikut: Tabel 3.5 Kriteria SPPT, Pelayanan Perpajakan, Kesadaran Wajib Pajak dan Kepatuhan Wajib Pajak Interval Skor Persentase Kriteria 84 Skor ≤100 Sangat Baik 68 Skor ≤84 Baik 52 Skor ≤68 Kurang Baik 36 Skor ≤52 Tidak Baik 20 Skor ≤ 36 Sangat Tidak Baik Sumber: Data yang diolah, 2015

3.6.2 Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel bebas dan variabel terikat mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah yang memilki distribusi normal atau mendekati normal. Alat analisis yang digunakan pada penelitian ini dalam uji normalitas adalah uji Kolmogorov – Smirnov. Alat ini digunakan untuk memberikan angka-angka yang lebih detail untuk menguatkan apakah terjadi normalitas atau tidak dari data-data yang digunakan. “Normalitas terjadi apabila hasil dari Asyimp. Sign Kolmogorov – Smirnov lebih dari 0,05”, Ghozali, 2011:165.

2. Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independent. “Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen ”, Ghozali, 2011:105. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi dapat dilihat dari nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor VIF. Pedoman suatu model regresi yang bebas dari multikolonieritas adalah mempunyai nilai VIF kurang dari 10 dan nilai Tolerance lebih besar dari 0,10.

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui terjadinya penyimpangan model karena varian gangguan antara satu observasi. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat grafik plot nilai prediksi variabel terikat yaitu ZPRED dengan residulnya SRESID. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas Ghozali, 2011:139.

3.6.3 Analisis Regresi Linier Berganda