Pelayanan Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak dalam

beberapa upaya misalnya survey yang dilakukan setiap 3 tahun sekali oleh petugas dapat diubah menjadi 2 tahun sekali atau setidaknya survey dilakukan dengan seksama melihat harga pasar objek pajak sehingga data-data mengenai subjek pajak kepemilikan objek pajak, luas tanah dan bangunan serta nilai jual objek pajak dapat lebih akurat, sehingga tingkat kepatuhan wajib pajak dalam membayar PBB-P2 juga akan meningkat. Selain itu, peran aktif wajib pajak juga akan sangat membantu misalnya ketika data dalam SPPT dirasa kurang akurat wajib pajak dapat mengajukan keberatan dengan mengisi SPOP yang diserahkan kepada petugas, sehingga petugas dapat melakukan verifikasi. Lebih lanjut terkait pengaruh SPPT terhadap kepatuhan wajib pajak yaitu berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda menunjukan konstanta sebesar 0,113 menyatakan bahwa setiap peningkatan SPPT sebesar satu satuan maka akan menyebabkan peningkatan atau kenaikan kepatuhan wajib pajak dalam membayar sebesar 0,113 satuan, dengan asumsi variabel yang lainnya konstan. Sedangkan hasil uji hipotesis menunjukan bahwa H ditolak dan menerima H a , yaitu SPPT berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak dalam membayar Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan.

4.2.2 Pelayanan Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak dalam

Membayar Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan Menurut Boediono 20 03 dalam Siti Faizah 2009:31, “Pelayanan adalah suatu proses bantuan kepada orang lain dengan cara-cara tertentu yang memerlukan kepekaan dan hubungan interpersonal agar terciptanya kepuasan dan keberhasilan ”. Faktor pelayanan perpajakan dalam penelitian ini mengukur mengenai sejauh mana ketepatan dalam penyampaian SPPT, bagaimana proses pembayaran, fasilitas pendukung dan pelayanan dalam pembayaran dan keluhan wajib pajak oleh petugas. Dari hasil penelitian didapatkan hasil bahwa sebagian besar wajib pajak sudah menerima SPPT dengan tepat waktu namun ada beberapa yang terlambat menerima SPPT. Selain itu wajib pajak setuju bahwa proses pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan mudah dan cepat. Namun dalam hal keluhan wajib pajak, sebagian responden belum terlayani dengan baik oleh petugas pajak dalam hal ini pihak perangkat kelurahan. Dari hasil penelitian tersebut, secara umum kriteria pelayanan perpajakan masuk dalam kriteria baik yakni dengan rata-rata skor sebesar 68,46, namun dengan rata-rata skor sebesar 68,46 ini termasuk dalam batas minimum pada interval skor dalam kriteria baik. Lebih lanjut terkait pelayanan perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak dalam membayar Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan yaitu berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda menunjukan konstanta sebesar 0,143 menyatakan bahwa setiap peningkatan pelayanan perpajakan sebesar satu satuan maka akan menyebabkan peningkatan atau kenaikan kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak sebesar 0,143 satuan, dengan asumsi varaibel lainnya konstan. Sedangkan hasil uji hipotesis menunjukan bahwa H ditolak dan menerima H a yaitu pelayanan perpajakan berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak dalam membayar Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan.

4.2.3 Kesadaran Wajib Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak dalam