Surat Pemberitahuan Pajak Terutang terhadap Kepatuhan Wajib

membayar Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan di atas dapat diketahui sebagai berikut:

4.2.1 Surat Pemberitahuan Pajak Terutang terhadap Kepatuhan Wajib

Pajak dalam Membayar Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan Surat Pemberitahuan Pajak Terutang adalah surat yang digunakan untuk memberitahukan besarnya Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan yang terutang kepada Wajib Pajak Pasal 1 Angka 54 UU Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah. Wajib pajak yang mendapatkan SPPT wajib membayarkan pajak terutang sesuai dengan besarnya pengenaan pajak yang terdapat dalam SPPT. SPPT diterbitkan berdasarkan data objek pajak yang ada pada Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan. Surat Pemberitahuan Pajak Terutang SPPT dalam penelitian ini menguji mengenai seberapa tinggi tanggapan wajib pajak tentang keakuratan data dan peran SPPT dalam membantu mereka menyediakan informasi tentang pajak terutang mereka. Dari hasil penelitian, tanggapan masyarakat tentang keakuratan data dan peranan SPPT dalam memberikan informasi dapat dikriteriakan kurang baik. Hal tersebut terlihat dari rata-rata skor jawaban responden sebesar 67,83. Responden terbanyak yaitu sebanyak 46 dari 104 responden menyatakan bahwa SPPT kurang baik. Hal ini menunjukan bahwa keakuratan data dan peran SPPT masih belum dikatakan optimal. Dari hasil tersebut, untuk dapat meningkatkan keakuratan SPPT sehingga kepatuhan wajib pajak dalam membayar Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan dapat terwujud maka perlu dilakukan beberapa upaya misalnya survey yang dilakukan setiap 3 tahun sekali oleh petugas dapat diubah menjadi 2 tahun sekali atau setidaknya survey dilakukan dengan seksama melihat harga pasar objek pajak sehingga data-data mengenai subjek pajak kepemilikan objek pajak, luas tanah dan bangunan serta nilai jual objek pajak dapat lebih akurat, sehingga tingkat kepatuhan wajib pajak dalam membayar PBB-P2 juga akan meningkat. Selain itu, peran aktif wajib pajak juga akan sangat membantu misalnya ketika data dalam SPPT dirasa kurang akurat wajib pajak dapat mengajukan keberatan dengan mengisi SPOP yang diserahkan kepada petugas, sehingga petugas dapat melakukan verifikasi. Lebih lanjut terkait pengaruh SPPT terhadap kepatuhan wajib pajak yaitu berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda menunjukan konstanta sebesar 0,113 menyatakan bahwa setiap peningkatan SPPT sebesar satu satuan maka akan menyebabkan peningkatan atau kenaikan kepatuhan wajib pajak dalam membayar sebesar 0,113 satuan, dengan asumsi variabel yang lainnya konstan. Sedangkan hasil uji hipotesis menunjukan bahwa H ditolak dan menerima H a , yaitu SPPT berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak dalam membayar Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan.

4.2.2 Pelayanan Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak dalam