Pesantren Kota
Kediri 4.
Johan Yusnidar,
Sunarti, Arik
Prasetya 2014
Pengaruh Faktor-
Faktor Yang
Mempengaruhi Kepatuhan
Wajib Pajak
Dalam Pembayaran
Pajak Bumi dan Bangunan
Perdesaan dan
Perkotaan Studi
pada Wajib Pajak PBB-P2 Kecamatan
Jombang Kabupaten Jombang
Menunjukan bahwa SPPT, Pengetahuan Wajib
Pajak, Kualitas
Pelayanan, Kesadaran Wajib Pajak dan Sanksi Pajak
berpengaruh secara parsial dan simultan terhadap variabel Kepatuhan Wajib
Pajak.
Secara umum, persamaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah
variabel terikat yang sama yaitu kepatuhan. Sedangkan perbedaannya terletak pada variabel bebas, populasi dan penentuan sampel, metode analisis data serta
objek penelitian.
2.9 Kerangka Berfikir
Demi tercapainya realisasi penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan untuk mencapai target dibutuhkan kepatuhan yang tinggi
dari wajib pajak untuk membayar pajak. Kepatuhan membayar pajak adalah masalah pola pikir yang mempengaruhi kemauan si pembayar pajakwajib pajak
untuk memenuhi dan melaksanakan kewajiban perpajakannya. Kepatuhan membayar pajak dapat dilihat dari sikap dan perilaku wajib pajak yang
diperlihatkan dalam memenuhi kewajiban perpajakannya, sadar akan pentingnya membayar pajak, taat terhadap peraturan selalu tepat waktu dalam membayar
pajak termasuk Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan. Kepatuhan
wajib pajak dalam membayar pajak sangat mungkin ditentukan oleh faktor SPPT, pelayanan perpajakan dan kesadaran wajib pajak.
Variabel yang mempengaruhi kepatuhan wajib pajak dalam membayar Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan dalam penelitian ini yaitu
Surat Pemberitahuan Pajak Terutang SPPT mempunyai pengaruh signifikansi terhadap kepatuhan wajib pajak dalam membayar Pajak Bumi dan Bangunan
Perdesaan dan Perkotaan. Surat Pemberitahuan Pajak Terutang merupakan surat pemberitahuan yang digunakan oleh Dinas Pendapatan dan Pengelolaan
Keuangan Kabupaten untuk memberitahukan besarnya pajak terutang kepada wajib pajak. Surat Pemberitahuan Pajak Terutang adalah surat yang digunakan
untuk memberitahukan besarnya Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan yang terutang kepada wajib pajak Pasal 1 Angka 54 UU Nomor 28
Tentang Pajak Dan Retribusi Daerah. Selanjutnya dalam penelitian ini variabel Surat Pemberitahuan Pajak Terutang dapat diukur dengan indikator: data wajib
pajak kepemilikan objek pajak, penetapan luas tanah, penetapan luas bangunan, penetapan NJOP tanah, penetapan NJOP bangunan, penetapan tempat
pembayaran pajak yang tertera di SPPT, dan tanggal jatuh tempo yang tertera di SPPT.
Selain Surat Pemberitahuan Pajak Terutang, pelayanan perpajakan juga berperan untuk meningkatkan kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak.
Pemberian pelayanan perpajakan yang berkualitas akan mendorong wajib pajak untuk melakukan kewajibannya dalam membayar pajak. Pelayanan yang
dimaksud di sini adalah distribusi penyampaian SPPT, hal fasilitas dalam
pembayaran, pelayanan petugas ketika membayar, dan pendataan dalam penentuan NJOP.
Faktor berikutnya yang mempengaruhi kepatuhan wajib pajak adalah variabel kesadaran wajib pajak.
“Kesadaran adalah keadaan mengetahui, sedangkan perpajakan adalah perihal pajak, sehingga kesadaran perpajakan adalah
keadaan mengetahui atau mengerti perihal pajak ”, Siti Kurnia Rahayu,
2013:141. Kesadaran membayar pajak tentu juga dapat muncul ketika wajib pajak memiliki pengetahuan yang kuat tentang bidang perpajakan. Kesadaran
membayar pajak diukur dengan beberapa indikator yaitu: fasilitas dan pelayanan umum berasal dari pajakmanfaat pajak, penundaan pembayaran pajak sangat
merugikan negara, kesadaran wajib pajak mengenai pengenaan PBB-P2 yaitu bukan merupakan beban bagi wajib pajak, kesadaran wajib pajak untuk memenuhi
kewajiban pajak, pajak merupakan bentuk partisipasi dalam menunjang pembangunan negara.
Dari uraian kerangka berfikir di atas diharapkan bahwa SPPT, pelayanan perpajakan dan kesadaran wajib pajak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib
pajak. Secara sistematis faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan wajib pajak membayar Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan dapat diwujudkan
dalam gambar di bawah ini:
Keterangan : : Berpengaruh Simultan
: Berpengaruh Parsial
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berfikir
Surat Pemberitahuan
Pajak Terutang X1
Pelayanan Perpajakan
X2
Kesadaran Wajib Pajak
X3 Kepatuhan Wajib
Pajak Y
2.10 Hipotesis Penelitian