Uji Parsial Uji t Uji Simultan Uji F Koefisien Determinasi Uji R

X 3 = Variabel Kesadaran Wajib Pajak = Variabel independen lainnya error Perhitungan regresi linier berganda dilakukan menggunakan program SPSS For Windows Release 16.0 dengan melihat output pada kolom coefficient bagian beta.

3.6.4 Pengujian Hipotesis Penelitian

1. Uji Parsial Uji t

“Uji parsial digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen ” Ghozali, 2011:178. Pengujian dilakukan dengan menggunakan significance level 0,05 a=5. Uji t digunakan untuk menguji koefisien regresi secara parsial dari variabel independennya. Kriteria uji yang digunakan adalah: 1. Jika nilai signifikan 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima. 2. Jika nilai signifikan 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Hipotesis yang diajukan yaitu: 1 H = X 1 , X 2, X 3 = 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen. 2 Ha = X 1 , X 2, X 3 tidak sama dengan 0, artinya terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen.

2. Uji Simultan Uji F

“Uji pengaruh simultan digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara bersama sama atau simultan mempengaruhi variabel dependen” Ghozali, 2011:177. Uji F digunakan untuk mengetahui apakah semua variabel independen SPPT, pelayanan perpajakan dan kesadaran wajib pajak mempunyai pengaruh yang sama terhadap variabel dependen kepatuhan wajib pajak. Pengujian dilakukan dengan menggunakan nilai signifikansi, yang terdapat pada tabel Analysis of Variance ANOVA yang dihitung melalui SPSS For Windows Release 16.0. Kriteria uji yang digunakan adalah: 1. Jika nilai signifikasi 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima. 2. Jika nilai signifikan 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Hipotesis yang diajukan yaitu: 1. Ha diterima artinya SPPT, pelayanan perpajakan dan kesadaran wajib pajak secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak. 2. Ha ditolak artinya artinya SPPT, pelayanan perpajakan dan kesadaran wajib pajak secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak.

3. Koefisien Determinasi Uji R

2 Koefisien determinasi R 2 digunakan untuk mengukur ketepatan yang paling baik dari analisis regresi berganda. Jika nilai R 2 mempunyai interval antara R 2 1. Semakin besar R 2 mendekati 1, semakin baik hasil untuk model regresi tersebut dan semakin mendekati 0, maka variabel independen secara keseluruhan tidak dapat menjelaskan variabel dependen. 62

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Analisis Deskriptif Persentase

Analisis deskriptif persentase ini bertujuan untuk mendeskripsikan masing-masing indikator dalam setiap variabel agar lebih mudah dipahami. Analisis deskriptif persentase dalam penelitian ini digunakan mengetahui gambaran dari masing-masing variabel dalam penelitian ini yaitu SPPT X1, pelayanan perpajakan X2, kesadaran wajib pajak X3 dan kepatuhan wajib pajak Y. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 104 responden Wajib Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan. Deskripsi dari tiap variabel dapat diketahui dari analisis deskripstif persentase yang disajikan sebagai berikut:

1. Kepatuhan Wajib Pajak

Kepatuhan Wajib Pajak Bumi dan Bangunan dari penelitian ini diperoleh dari kuesioner penelitian dengan jumlah pernyataan sebanyak 3 butir. Masing- masing butir pernyataan memiliki 5 alternatif jawaban yaitu jawaban SS sangat setuju dengan skor 5, S setuju dengan skor 4, KS kurang setuju dengan skor 3, TS tidak setuju dengan skor 2 dan STS sangat tidak setuju dengan skor 1. Kriteria penilaian skor untuk variabel kepatuhan wajib pajak ada 5 alternatif yaitu sangat baik, baik, kurang baik, tidak baik, dan sangat tidak baik. Adapun hasil analisis deskriptif persentase untuk variabel kepatuhan wajib pajak diperoleh hasil berikut: