4.2.13 Deskripsi Proses Pembelajaran
Dalam suatu proses pembelajaran terdapat beberapa komponen yang tidak dapat dipisahkan, demikian pula pada pembelajaran menulis karangan narasi
siswa SD kelas IV. Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen sehingga perlu diadakan pengontrolan variabel. Pada kelas kontrol, guru menggunakan
metode pembelajaran yang biasanya digunakan sehari-hari oleh guru yaitu metode penugasan, sedangkan pada kelas eksperimen, guru menggunakan model CTL.
Keterampilan guru yang tampak pada kelas kontrol maupun eksperimen secara umum hampir sama, karena terdapat beberapa perbedaan keterampilan guru ketika
mengajar. Keterampilan guru pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol karena guru melakukan pembelajaran sesuai dengan sintaks
atau langkah-langkah model pembelajaran CTL. Pada proses pembelajaran kelas kontrol guru membuka pelajaran dengan
berdoa, selanjutnya guru membacakan tujuan pembelajaran kemudian dengan pemberian apresiasi yaitu mengaitkan materi yang akan di pelajari dengan materi
sebelumnya. Kemudian dilanjutkan dengan pemberian penjelasan materi pembelajaran oleh guru. Dalam kelas kontrol metode yang digunakan yaitu
metode penugasan maka guru sering memberikan tugas kepada siswa tanpa memberikan contoh yang jelas dengan penggunakan media yang inofatif dan
menarik pada siswa. Dalam proses pembelajaran siswa cenderung pasif apabila guru memberikan waktu kepada siswa untuk bertanya. Kegaiatan pembelajaran
pada kelas kontrol tidak hanya dilakukan secara klasikal, diskusi kelompok dilakukan satu kali pada saat pretest. Selama diskusi kelompok guru membimbing
siswa dengan mendekati kelompok diskusi masing-masing, lalu guru menanyakan hal yang belum dipahami pada tugas yang dikerjakan.
Guru memberikan apresiasi yang baik pada siswa yang berani maju kedepan untuk membacakan hasil diskusinya membuat karangan narasi dengan
tema yang telah ditentukan, setelah siswa maju kedepan guru memberikan reward berupa tepuk tangan dan guru memberikan penguatan mengenai hal-hal yang
belum dipahami siswa. Kegiatan unjuk kerja selama proses pembelajaran sekaligus digunakan sebagai evaluasi pembelajaran, sehingga skor yang
didapatkan oleh siswa berupa skor proses. Kegiatan pembelajaran pada kelas kontrol ditutup dengan doa dan kesimpulan pembelajaran secara lisan.
Kegiatan pembelajaran pada kelas eksperimen diawali dengan berdoa dan penyampaian tujuan pembelajaran. Sebelum masuk dalam proses pembelajaran
inti guru memberikan apresiasi terlebih dahulu dengan mengaitkan materi pelajaran dengan kehidupan sehari-hari yang dialami oleh siswa. Pada saat pretest
guru memberikan ceramah verbal pada siswa kemudian dilanjutkan dengan diskusi kelompok seperti langkah pembelajaran yang dilakukan pada kelas
kontrol. Sedangkan pada posttest, kegiatan inti pembelajaran diawali dengan
penyampaian materi singkat, tanya jawab serta penyampaian model pembelajaran CTL. Guru senantiasa memberikan tuntutan pada siswa untuk bertanya dan
menyampaikan pendapat. Pengajuan pertayaan pada proses pembelajaran di dominasi oleh siswa yang aktif, dan berani untuk bertanya, lainnya hanya bisa
membuat kegaduhan di kelas dan tidak memperhatikan apa yang diterangkan oleh guru.
Pada kegiatan diskusi kelompok, guru juga senantiasa membimbing siswa dan menayakan kesulitan yang dialami siswa. Siswa berani bertanya jika di dekati
guru dalam kelompoknya masing-masing. Penerapan model CTL ini membantu guru meningkatkan variasi mengajar. Dalam pembelajaran sehari-hari guru sering
mendominasi dengan pemberian penjelasan verbal, namun pada model CTL dalam proses pembelajaran menulis karangan narasi siswa dikaitkan dengan kehidupan
sehari-hari, kehidupan nyata siswa dengan bantuan video animasi untuk memancing siswa dan menjadikan daya tarik siswa untuk menemukan ide atau
kalimat kunci untuk membuat karangan narasi dengan tema yang telah ditentukan. Guru senantiasa memberikan apresiasi pada siswa yang dapat
menunjukkan hasil diskusinya didepan kelas dan berani mengajukan pertayaan kepada guru, guru dapat memberikan apresiasi dengan tepuk tangan. Kegiatan
unjuk kerja selama pembelajaran sekaligus digunakan sebagai evaluasi pembelajaran, sehingga skor yang didapatkan siswa berupa skor proses. Kegiatan
pembelajaran pada kelas eksperimen diakhiri dengan doa dan penyampaian kesimpulan.
4.3 PEMBAHASAN