Tes unjuk kerja Studi Dokumenter

3.6.1 Tes unjuk kerja

Arikunto 2007:53 tes adalah merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan. Tes disini digunakan untuk memperoleh data hasil belajar siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Tes dilaksanakan sebelum dan sesudah eksperimen dan kelas kontrol mendapatkan perlakuan tretment. Sebelum digunakan, terlebih dahulu dilakukan uji coba pada kelas uji coba. Tujuan uji coba tes adalah untuk mengetahui tingkat kesahihan dan keandalan dalam tes meliputi uji coba, validitas, dan reabilitas tes. Wahyuni 2012:15 berpendapat bahwa unjuk kerja adalah suatu proses pengamatan yang digunakan untuk mengamati kegiatan peserta didik. Tes unjuk kerja cocok digunakan untuk menilai ketercapaian kompetensi peserta didik yang berbentuk praktik. Tes unjuk kerja dilakukan saat pretest dan posttest untuk mengetahui tingkat keterampilan menulis karangan narasi sebelum dan sesudah perlakuan. Aspek yang harus diperhatikan dalam tes menulis adalah unsur kebahasaan dan isi pesan yang diungkapkan sebagai inti dari hakikat bentuk penggunaan bahasa yang aktif dan produktif Wahyuni 2012:36. Nurgiyanto 2013:486 menyatakan bahwa tugas menulis tes kesastraan dalam hal ini karangan narasi penting untuk mengekspresikan ide siswa melalui pengalaman pribadi dengan bantuan video animasi. Pedoman penskoran tes unjuk kerja keterampilan menulis karangan narasi menggunakan rubrik penilaian bobot skor yang berbeda-beda setiap indikator.

3.6.2 Studi Dokumenter

Sukmadinata 2013:221 studi dokumenter merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar, maupun elektronik. Dokumen tertulis yang digunakan dalam penelitian ini berupa perangkat pembelajaran bahasa Indonesia, hasil pretest dan posttest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dan buku bahasa Indonesia kelas IV SD. Dokumen gambar berupa gambar kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan nantinya. Sedangkan dokumen elektronik berupa video kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan. Sugiyono 2014: 240 berpendapat bahwa dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu dapat berupa tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Studi dokumenter merupakan pelengkap dari penggunaan metode lain dalam penelitian.

3.7 ANALISIS INSTRUMEN

Dokumen yang terkait

Pengaruh penerapan pendekatan contextual teaching and learning terhadap keterampilan menulis surat pada siswa kelas iv SDN Cikarang Kota 04

0 9 0

KEEFEKTIFAN MEDIA GAMBAR TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS IV SDN GUGUS NYAI AGENG SERANG TUGU SEMARANG

1 12 190

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) Meningkatkan Keterampilan Berbicara Melalui Model Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) Dalam Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas IV SD

0 4 15

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SD KELAS TINGGI.

0 2 11

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING Meningkatkan Ketrampikan Menulis Karangan Narasi MElalui Strategi Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) pada Siswa Kelas V SD Negeri Angg

0 1 15

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MENGUNAKAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING SISWA KELAS IVA SEKOLAH DASAR NEGERI GEDONGKIWO YOGYAKARTA.

0 0 143

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DI KELAS V SD NEGERI 3 GRENGGENG KARANGANYAR KEBUMEN.

0 1 203

KEEFEKTIFAN MODEL THINK TALK WRITE (TTW) TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI SISWA SD KELAS IV

1 4 62

KEEFEKTIFAN MODEL CONCEPT SENTENCE TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI PADA SISWA KELAS IV SD GUGUS NUSA MAYONG JEPARA

3 8 75

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MENGGUNAKAN CONTEXTUAL TEACHING LEARNING DI SEKOLAH DASAR

0 0 13