Hakikat Bahasa KAJIAN TEORI

interaktif. Bukan saja mampu menjelaskan suatu konsep atau proses yang sukar dijelaskan dengan media lain, animasi juga memiliki daya tarik estetika, sehingga tampilan yang menarik dan memotivasi pengguna terlibat dalam proses pembelajaran.

2.1.3 Hakikat Bahasa

2.1.3.1 Pengertian Bahasa Faisal 2013:1.3 mengemukakan bahasa adalah sebuah bentuk ungkapan yang bentuk dasarnya adalah ujaran atau bunyi. Santoso 2009:1.2 menyatakan bahwa tidak semua ujaran yang dihasilkan dapat dikatakan bahasa. Ujaran manusia dapat dikatakan sebagai bahasa apabila ujaran tersebut mengandung beberapa sifat yakni sistematik. Bahasa merupakan alat komunikasi yang mendorong beberapa sifat, yaitu sistematik, mana suka, ujar, manusiawi dan komunikatif. Disebut sistematik karena bahasa diatur oleh sistem. Setiap bahasa mengandung dua sistem yaitu sistem bunyi dan sitem makna. Bahasa disebut mana suka karena unsur unsur bahasa dipilih secara acak tanpa dasar. Tidak ada hubungan logis antara bunyi dan makna yang disimbolkannya. Sedangkan bahasa disebut dengan ujaran karena media bahasa yang terpenting adalah bunyi walaupun kemudian ditemui ada juga media tulisan. Manusia merupakan makhluk sosial artinya manusia tidak bisa hidup sendiri dan manusia memerlukan interaksi dengan orang lain. Hal ini sesuai dengan pendapat Rosdiana 2008:1.4 bahasa adalah sistem. Artinya, bahasa itu bukanlah sejumlah unsur yang terkumpul secara tak beraturan melainkan sebaliknya. Bahasa adalah sejumlah unsur yang beraturan. Unsur-unsur bahasa itu diatur. Bahasa terbentuk oleh suatu aturan atau kaidah atau pola yang teratur dan berulang, baik dalam tata bunyi, tata bentuk kata maupun tata kalimat. Faisal 2009:1.3 berpendapat bahwa manusia merupakan makhluk sosial artinya manusia tidak bisa hidup tanpa berinteraksi dengan orang lain. Kegiatan berinteraksi membutuhkan alat atau media berupa bahasa. Hal ini sesuai dengan pendapat Krisdalaksana Rosdiana 2008:1.4 bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang dipergunakan oleh para anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi dan mengidentifikasikan diri. Berdasarkan pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa bahasa adalah simbol bunyi berupa ujaran yang dihasilkan alat ucap manusia bersifat arbitrer, bersifat sistematik dan sistemik. Bahasa juga digunakan manusia sebagai alat komunikasi pada kehidupan sehari-hari. Sebagai alat komunikasi, bahasa harus memberikan makna, sehingga dapat mengutarakan idegagasan, serta perasaan yang dimiliki kepada orang lain.

2.1.4 Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar

Dokumen yang terkait

Pengaruh penerapan pendekatan contextual teaching and learning terhadap keterampilan menulis surat pada siswa kelas iv SDN Cikarang Kota 04

0 9 0

KEEFEKTIFAN MEDIA GAMBAR TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS IV SDN GUGUS NYAI AGENG SERANG TUGU SEMARANG

1 12 190

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) Meningkatkan Keterampilan Berbicara Melalui Model Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) Dalam Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas IV SD

0 4 15

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SD KELAS TINGGI.

0 2 11

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING Meningkatkan Ketrampikan Menulis Karangan Narasi MElalui Strategi Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) pada Siswa Kelas V SD Negeri Angg

0 1 15

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MENGUNAKAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING SISWA KELAS IVA SEKOLAH DASAR NEGERI GEDONGKIWO YOGYAKARTA.

0 0 143

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DI KELAS V SD NEGERI 3 GRENGGENG KARANGANYAR KEBUMEN.

0 1 203

KEEFEKTIFAN MODEL THINK TALK WRITE (TTW) TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI SISWA SD KELAS IV

1 4 62

KEEFEKTIFAN MODEL CONCEPT SENTENCE TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI PADA SISWA KELAS IV SD GUGUS NUSA MAYONG JEPARA

3 8 75

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MENGGUNAKAN CONTEXTUAL TEACHING LEARNING DI SEKOLAH DASAR

0 0 13