narasi yang didapatkan kelas eksperimen dan kelas kontrol, yaitu kelas eksperimen mendapatkan skor lebih tinggi dibandingkan dengan kelas
eksperimen. Uji perbedaan rata-rata akhir kedua kelas menggunakan independent sample t-test dengan bantuan program SPSS Statistic 20 disajikan dalam tabel
sebagai berikut.
Tabel 4.16
Uji perbedaan Rata-rata keterampilan Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas IV SDN Bintoro 04 dan Katonsari 02
Kelas Std.Error
Mean t
hitung t tabel
df Sig. 2
tailed Interprestasi
Eksperimen 1,62662
2,153 2,000
54 0,036
Ha diterima
Kontrol 1,23214
Berdasarkan data diatas, diketahui bahwa harga t-hitung 2,153 lebih besar dibandingkan dengan harga t-tabel yaitu 2,000 dan signifikansi 0,036 0,05,
artinya Ha diterima dan Ho ditolak. Ha diterima berarti ada perbedaan rata-rata skor keterampilan menulis karangan narasi antara kelas kontrol dan kelas
eksperimen. Nilai t-hitung positif menunjukkan bahwa rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi dari pada rata-rata kelas kontrol dengan perbedaan rata-rata.
Perbedaan rata-rata yang cukup besar menunjukkan bahwa model CTL efektif diguanakan pada pembelajaran menulis karangan narasi pada siswa kelas IV SDN
Bintoro 04 dan Katonsari 02.
4.2.12 Uji t Antar-Gain Score Keterampilan Menulis Karangan Narasi
Peningkatan skor keterampilan menulis karangan narasi antara skor pretest dan posttest dapat melalui penghitungan uji t antar-gain score.
Data skor pretest dan posttest siswa SD kelas IV dalam pembelajaran menulis karangan narasi disajikan dalam tabel sebagai berikut.
Tabel 4.17
Data Peningkatan Skor Ketrampilan menulis Karangan Narasi pada Siswa Kelas IV SDN Bintoro 04 dan Katonsari 02
Kelas Banyak Siswa
Skor Pretest
Skor Posttest
Eksperimen
27 65,37
78,14
Kontrol
29 65,51
73,79 Sumber: Data Primer diolah, 2016
Data skor keterampilan menulis karangan narasi saat pretest dan posttest pada siswa SD kelas IV juga disajikan dalam bentuk diagram garis sebagai
berikut.
Gambar 4.5 : Peningkatan Skor Keterampilan Menulis Karangan narasi siswa
kelas IV.
Berdasarkan diagram garis pada gambar dapat diketahui bahwa terdapat interaksi antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Sebelum dilakukan
20 40
60 80
100 120
140 160
pretest posttest
kontrol eksperimen
perlakuan, kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki kemampuan yang sama. Setelah diberikan perlakuan berupa model CTL, kelas eksperimen mengalami
peningkatan yang lebih signifikan dibandingkan dengan kelas kontrol. Dikarenakan terdapat interaksi antara kelas kontrol dan kelas eksperimen
maka untuk mengetahui besar peningkatan keterampilan menulis karangan narasi digunakan perhitungan uji t antar gain score. Penghitungan uji t antar gain score
menggunakan program SPSS Statistic 20 disajikan dalam tabel sebagai berikut.
Tabel 4.18
Uji t Antar Gain Score Keterampilan Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas IV
Kelas Banyak
Siswa Rata-
rata Standar
Deviasi t
Mean difference
Gain Eksperimen 27
0,357 0,248344 2,244
0,147
Kontrol
29 0,209
0,244589
Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa rata-rata gain kelompok eksperimen yaitu 0,357 lebih besar dibandingkan dengan rata-rata gain kelompok
kontrol yaitu 0,209, artinya kelompok eksperimen memiliki perubahan lebih tinggi antara pretest dengan posttest dibandingkan dengan kelompok kontrol.
Selain dilihat dari perbedaan rata-rata, peningkatan dapat dianalisis dari harga t- hitung. Harga t-hitung yaitu 2,244 lebih besar dibandingkan dengan t-tabel 2,000
artinya kelas eksperimen mengalami peningkatan setelah diberikan perlakuan dibandingkan dengan kelas kontrol.
Peningkatan skor keterampilan menulis karangan narasi pada siswa kelas IV SDN Bintoro 04 sebelum dan setelah diberikan perlakuan dapat diketahui
melalui analisis data indeks gain. Gain yang dimaksud dalam penelitian ini adalah gain ternormalisasi.
Analisis data indeks gain digunakan untuk mengetahui peningkatan keterampilan menulis karangan narasi setelah diberikan perlakuan selama pembelajaran
berlangsung. Deskripsi gain ternormalisasi di kelas eksperimen maupun kontrol disajikan dalam tabel sebagai berikut.
Tabel 4.19
Gain Ternormalisasi Keterampilan Menulis Karangan Narasi
Deskripsi Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol Banyak Siswa
27 29
Gain Terendah -0,167
-0,143
Gain Tertinggi 0,750
0,667
Rata-rata gain
0,357 0,209
Kategori gain
Sedang Rendah
Simpangan Baku 0,248
0,244 Rata-rata peningkatan gain ternormalisasi pada kelas eksperimen yaitu
0,357 atau termasuk dalam peningkatan sedang. Sedangkan rata-rata peningkatan gain ternormalisasi pada kelas kontrol yaitu 0,209 atau termasuk dalam
peningkatan kategori rendah. Rata-rata gain ternormalisasi yang lebih tinggi pada kelas eksperimen menunjukkan bahwa peningkatan keterampilan menulis
karangan narasi pada siswa kelas IV SDN Bintoro 04 dan Katonsari 02 merupakan pengaruh penerapan model CTL. Kelas yang menggunakan model
CTL mendapatkan peningkatan skor keterampilan menulis karangan narasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelas yang menggunakan metode penugasan.
4.2.13 Deskripsi Proses Pembelajaran