kedua. Penulis berasumsi bahwa responden sudah mengetahui akibat jika tidak melakukan rehabilitasi bagi penderita pasca stroke.
Sebanyak 5,8 responden mengatakan bahwa akibat bagi penderita jika tidak melakukan tindakan rehabilitasi adalah penderita tidak mampu melakukan aktivitas
sehari-hari. Hal ini menunjukkan bahwa responden belum memahami secara benar akibat bagi penderita pasca stroke jika tidak melakukan upaya rehabilitasi. Tujuan dari
upaya rehabilitasi bukan hanya untuk memampukan penderita dalam melakukan kegiatan sehari-hari saja, tetapi juga mencegah terjadinya serangan berulang yang akan
berakibat fatal karena penderita pasca stroke rentan dengan serangan berulang.
5.3.5. Pengetahuan Responden Tentang Fungsi Terapi Bicara Pada Penderita Pasca Stroke
Dari tabel 4.13. dapat dilihat bahwa sebagian besar responden mengetahui fungsi terapi bicara adalah supaya penderita mampu menggunakan kata-kata, yaitu
sebanyak 53,8 sedangkan 46,2 mengetahui meningkatkan kemampuan berkomunikasi bagi penderita dan untuk mengurangi tingkat depresi penderita.
Dalam Penelitian ini, sebanyak 53,8 responden mengetahui tentang fungsi terapi bicara yaitu supaya penderita mampu menggunakan kata-kata. Dalam hal ini
penulis berasumsi bahwa responden belum mampu menginterpretasikan secara benar tentang alasan kenapa penderita harus melakukan terapi bicara sebagaimana yang
dikatakan Shimberg 1998 yang mengatakan bahwa masalah komunikasi mengakibatkan frustasi, ketegangan dan kesedihan baik bagi penderita dan keluarga
Universitas Sumatera Utara
penderita. Oleh karena itu diperlukan terapi bicara khusus bagi penderita yang mengalami efek stroke pada kemampuan berbahasa. Terapis bicara akan memberikan
saran-saran tentang bagaimana keluarga dan penderita mampu berkomunikasi malalui kemampuan bicara, gerak isyarat, menulis atau bentuk apapun supaya penderita tidak
merasa terkucilkan. Sebanyak 46,2 responden mengatakan bahwa fungsi terapi bicara adalah
untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi bagi penderita dan untuk mengurangi tingkat depresi penderita. Dalam hal ini penulis berasumsi bahwa responden
mengetahui fungsi terapi bicara secara benar. Fungsi terapi bicara tidak hanya untuk memampukan penderita dalam menggunakan kata-kata, tetapi bagaimana penderita
mampu berkomunikasi dengan orang lain, sehingga penderita mampu mengutarakan apa yang diinginkan dan mampu mengkomunikasikan apa yang dia butuhkan.
Ketidakmampuan penderita dalam berkomunikasi dapat mengakibatkan penderita depresi. Kemampuan penderita dalam berkomunikasi akan membantu penderita
terlepas dari depresi dan frustasi.
5.3.6. Pengetahuan Responden Tentang Kenapa Penderita Pasca Stroke Memerlukan Psikoterapi