Sebanyak 44,2 responden masih belum mampu melakukan tindakan tersebut karena responden tidak memiliki kemampuan dalam memahami apa yang terjadi
terhadap penderita. Tetapi dalam hal ini responden hanya mengandalkan petugas kesehatan atau tim medis untuk sepenuhnya melakukan tindakan dalam melakukan
upaya rehabilitasi terhadap penderita.
5.5.6. Berperan Sebagai Pengubah Tata Ruang Rumah Sesuai Dengan Kondisi Penderita
Dari tabel 4.29. dapat kita lihat bahwa semua responden yaitu 100 berperan sebagai pengubah lingkungan.
Sesuai dengan pendapat D.J. Thomas 1995 yang mengatakan bahwa keluarga harus memodifikasi rumah sesuai dengan kondisi penderita sehingga penderita mampu
melakukan aktivitas sendiri. Hal ini bisa dengan bantuan ahli terapi okupasional untuk menganalisa alat bantu diperlukan, khususnya bagi yang tidak memiliki perawat
khusus yang dapat melayani penderita. Dari pernyataan diatas penulis berasumsi bahwa keluarga diharapkan
mengubah tata ruang rumah sesuai dengan kebutuhan penderita pascca stroke. Penderita pasca stroke yang mengalami perubahan pada fisik harus melakukan
perubahan pada alat-alat yang biasa digunakan sebelum sakit supaya penderita mampu melakukan aktivitas sehari-hari tanpa bantuan orang lain.
Universitas Sumatera Utara
Dalam penelitian ini penulis berasumsi bahwa seluruh responden yaitu 100 sudah melakukan tindakan benar terhadap penderita pasca stroke yaitu mengubah tata
ruang rumah sesuai dengan kondisi penderita stroke.
5.5.7. Melibatkan Penderita Dalam Kegiatan kehidupan Sosial
Dari tabel 4.30 dapat kita lihat bahwa semua responden yaitu 100 melibatkan penderita dalam kehidupan sosial.
Hal ini sesuai dengan pandapat Thomas 1995 yang mengatakan bahwa
penderita harus diikutkan dalam pembicaraan keluarga dan membiasakan penderita membina hubungan komunikasi dengan orang lain, sehingga penderita tidak merasa
terkucilkan dan semakin menyebabkan penderita depresi. Sesuai dengan pernyataan diatas, penulis berarsumsi bahwa tindakan ini sangat
diperlukan. Responden sudah melakukan tindakan benar terhadap penderita pasca stroke yang melakukan upaya rehabilitasi. Penderita pasca stroke mengalami krisis
mental yang menyebabkan penderita merasa rendah diri karena kecacatan yang diderita. Keluarga sebaiknya melibatkan penderita dalam kehidupan sosialnya
sehingga bisa meningkatkan rasa percaya dirinya dan tidak merasa terasing dengan dunia luar. Berkunjung kerumah teman atau mengundang teman-teman penderita
kerumah akan mengurangi rasa depresi yang dialami oleh penderita. Memberikan kesempatan kepada penderita untuk ikut mengambil keputusn buat keluarga juga akan
Universitas Sumatera Utara
menaikkan rasa percaya diri bagi penderita karena penderita merasa dibutuhkan dalam keluarga.
5.5.8. Sebagai Pendidik Bagi Penderita Untuk Membiasakan Diri dengan Keadaan Baru