Defenisi Operasional. Aspek pengukuran dan instrumen penelitian 1. Aspek pengukuran Pengukuran Pengetahuan

3.4. Metode Pengumpulan data. 3.4.1. Data Primer. Data primer diperoleh melalui wawancara langsung dengan keluarga penderita pasca stroke yang mengikuti upaya rehabilitasi di RS St. Elisabeth dengan menggunakan instrumen berupa kuesioner yang telah dipersiapkan sebelumnya.

3.4.2. Data Sekunder.

Data sekunder diperoleh dari RS St. Elisabeth Medan yaitu jumlah penderita pasca stroke yang menjalani program rehabilitasi stroke pada tahun 2010.

3.5. Defenisi Operasional.

1. Jenis kelamin adalah status secara biologi yaitu laki – laki atau perempuan 2. keluarga adalah keluarga penderita pasca stroke yang terdiri dari ayah, ibu, istri, suami, anak, saudara kandung dari penderita dan orang lain yang mempunyai ikatan perkawinan yang mendampingi penderita pasca stroke dalam upaya rehabilitasi pasca stroke. 3. Umur responden adalah lamanya hidup dalam tahun yang dihitung sejak lahir hingga ulang tahun terakhir. 4. Pendidikan responden adalah pendidikan formal terakhir yang pernah diikuti responden dan diselesaikan secara formal. 5. Suku adalah golongan bangsa, sebagai latar belakang keluarga. 6. Media informasi adalah sumber atau asal keterangan yang diperoleh responden baik dari media massa maupun media elektronik. Universitas Sumatera Utara 7. Petugas kesehatan adalah orang-orang yang berperan dalam kegiatan medik. 8. Fasilitas kesehatan adalah tempat rehabilitasi pasca stroke. 9. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui responden tentang penderita pasca stroke upaya rehabilitasi stroke. 10. Sikap adalah tanggapan penderita terhadap sesuatu yang diketahuinya tentang penderita pasca stroke dalam upaya rehabilitasi stroke. 11. Tindakan adalah usaha yang dilakukan responden terhadap penderita pasca stroke dalam upaya rehabilitasi. 3.6. Aspek pengukuran dan instrumen penelitian 3.6.1. Aspek pengukuran Dalam mengukur perilaku keluarga terhadap penderita pasca stroke dalam upaya rehabilitasi dibuat dalam aspek pengukuran. Aspek pengkuran dalam penelitian ini didasarkan pada jawaban responden terhadap pertanyaan dari kuesioner yang sesuai dengan skor yang telah ditetapkan. Nilai yang dijumlahkan dikategorikan menjadi tiga 3 tingkatan yaitu tingkat baik, sedang dan kurang Pratomo, 1989.

a. Pengukuran Pengetahuan

Pengetahuan diukur melalui 12 pertanyaan dengan menggunakan skala Thurstone Riduwan, 2004. Pada pertanyaan nomor 1, 4, 6, 9 dan 11, setiap jawaban yang kurang mendukung diberi nilai 1, jawaban yang mendekati benar diberi nilai 2 dan jawaban yang benar diberi nilai 3. Universitas Sumatera Utara Pada pertanyaan nomor 5 dan 8 jawaban yang salah diberi nilai 1 dan jawaban benar bernilai 2. Pada pertanyaan nomor 2 jika responden mampu memberi 1-2 jawaban diberi nilai 1, jika mampu memberi 3-5 jawaban diberi nilai 2 dan jika mampu memberi 5 diberi nilai 3. Pada pertanyaan nomor 3 jika responden mampu memberi 1 jawaban diberi nilai 1, jika mampu memberi 2 jawaban diberi nilai 2 dan jika mampu memberi 3 jawaban diberi nilai 3. Pada pertanyaan nomor 7 dan 10 jika responden mampu memberi 1-2 jawaban diberi nilai 1, jika mampu memberi 3-4 jawaban diberi nilai 2 dan jika mampu memberi 4 jawaban diberi nilai 3. Pada pertanyaan nomor 12 jika responden mampu memberi 1-2 jawaban diberi nilai 1, jika mampu memberi 3-4 jawaban diberi nilai 2 dan jika mampu memberi 4 jawaban diberi nilai 3. Sehingga diperoleh nilai tertinggi adalah 34. Berdasarkan jumlah nilai yang ada dapat diklasifikasikan dalam 3 kategori yaitu : 1. Tingkat pengetahuan baik, apabila nilai yang diperoleh 75 dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 34 yaitu 25 2. Tingkat pengetahuan sedang, apabila nilai yang diperoleh 45-75 dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 34 yaitu 15 – 25 3. Tingkat pengetahuan kurang, apabila nilai yang diperoleh 45 dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 34 yaitu 15 Universitas Sumatera Utara

b. Pengukuran Sikap