5.5.2. Menaati Aturan Dokter Dalam Menjalankan Upaya Rehabilitasi
Dari tabel 4.25 dapat kita lihat bahwa sebagian besar responden yaitu 82,7 menaati peraturan dokter dalam menjalankan upaya rehabilitasi, dan 17,3 tidak
menaati aturan dokter. Salah satu tenaga medis yang berperan dalam upaya rehabilitasi stroke adalah
dokter rehabilitasi medik yang berperan sebagai ketua tim rehabilitasi medik yang menyusun program rehabilitasi bagi setiap penderita stroke Moestari, 1987.
Berdasarkan pernyataan tersebut maka sudah selayaknya responden untuk mengikuti aturan dokter dalam upaya menjalankan upaya rehabilitasi bagi penderita
pasca stroke. Penulis berasumsi bahwa responden sudah melakukan tindakan yang benar yaitu menaati aturan dokter karena mendukung upaya rehabilitasi yang sedang
dijalani oleh penderita pasca stroke. Masih terdapat sebagian kecil responden yaitu 17,3 yang tidak menaati
peraturan dokter dalam hal tidak selalu membawa penderita tepat waktu untuk melakukan terapi karena keterbatasan waktu dan tenaga yang di miliki oleh responden
untuk selalu membawa penderita melakukan upaya rehabilitasi.
5.5.3. Berperan Sebagai Pendamping Bagi Penderita
Dari tabel 4.26. dapat kita lihat bahwa sebagian besar yaitu 67,3 berperan sebagai pendamping dan penyemangat bagi penderita, dan 32,7 tidak.
Universitas Sumatera Utara
Kecacatan yang diderita oleh penderita pasca stroke menyebabkan penderita tidak mampu melakukan aktivitas dengan sendiri dan membutuhkan bantuan orang
lain untuk memenuhi kebutuhannya. Salah satunya untuk mendapatkan fasilitas pelayanan kesehatan. Keluarga sebagai orang yang terdekat dengan penderita
diharapkan berperan sebagai pendamping penderita untuk tetap mendapatkan fasilitas pelayanan kesehatan yaitu upaya rehabilitasi bagi penderita pasca stroke.
Sesuai dengan pendapat D.J. Thomas 1995 keluarga harus selalu memberi motivasi bagi penderita agar tetap semangat berusaha mencapai kesembuhan. Hal ini
didukung oleh Effendi 1998 yang mengatakan bahwa fungsi psikologi keluarga adalah memberikan kasih sayang dan rasa aman dan memberikan perhatian diantara
anggota keluarga. Dalam penelitian ini penulis berasumsi bahwa sebanyak 67,3 responden
sudah melakukan tindakan benar yaitu sebagai pendamping bagi penderita pasca stroke dalam menjalani upaya rehabilitasi pasca stroke.
Sebagai pendamping adalah peran keluarga terhadap penderita pasca stroke dalam upaya rehabilitasi pasca stroke. Sebanyak 32,7 tidak selalu menjadi
pendamping dalam membawa penderita dalam melakukan upaya rehabilitasi stroke. Penulis berasumsi bahwa didalam keluarga terdapat pembagian tugas dalam membawa
anggota keluarga menjalankan upaya rehabilitasi. Kemungkinan hal ini terjadi karena responden tidak selalu mempunyai waktu luang untuk membawa penderita dalam
melakukan upaya reahabilitasi
Universitas Sumatera Utara
5.5.4. Berperan sebagai Perawat Penderita Stroke