Sebagai Pendidik Bagi Penderita Untuk Membiasakan Diri dengan Keadaan Baru Mengikuti Psikoterapi Bersama Penderita

menaikkan rasa percaya diri bagi penderita karena penderita merasa dibutuhkan dalam keluarga.

5.5.8. Sebagai Pendidik Bagi Penderita Untuk Membiasakan Diri dengan Keadaan Baru

Dari tabel 4.31. dapat kita lihat bahwa sebagian responden yaitu 67,3 bertindak sebagai pendidik bagi penderita dan 32,7 tidak bertindak sebagai pendidik bagi penderita pasca stroke. Kondisi penderita yang tidak sama dengan kondisi sebelum sakit membuat penderita harus mempelajari kembali banyak hal yang dulunya sudah terbiasa dilakukan. Selain belajar di tempat rehabilitasi, hal yang paling terpenting adalah ketika penderita berada di rumah. Keluarga diharapkan tetap melatih penderita dirumah sehingga kemampuan baru dapat dicapai dengan lebih cepat. Keluarga diharapkan berperan sebagai pendidik dirumah. Dalam penelitian ini sebanyak 67,3 responden sudah melakukan tindakan benar terhadap penderita pasca stroke yaitu berperan sebagai pendidik. Dalam penelitian ini, masih terdapat responden sebanyak 32,7 yang tidak bertindak sebagai pendidik bagi penderita pasca stroke. Penulis berasumsi bahwa responden menyerahkan tugas tersebut kepada orang lain yang lebih ahli contohnya perawat khusus penderita pasca stroke karena keterbatasan waktu, tenaga dan keahlian. Universitas Sumatera Utara

5.5.9. Mengikuti Psikoterapi Bersama Penderita

Dari tabel 4.32 dapat kita lihat bahwa sebagian besar responden yaitu 71,2 mengikuti tindakan psikoterapi bersama penderita, dan 28,8 tidak mengikuti. Sesuai dengan pendapat Thomas 1995 yang mengatakan bahwa keluarga dan penderita mengalami stress akibat serangan stroke. Perubahan yang terjadi sering mambuat keluarga dan penderita mengalami gangguan mental dan psikis sehingga perlu dilakukan psikoterapi bersama keluarga. Sesuai dengan pernyataan diatas penulis berasumsi bahwa keluarga perlu menjalani psikoterapi karena berbagai masalah muncul ketika penderita mengalami serangan stroke. Ketika keluarga bersama dengan penderita melakukan psikoterapi dibantu oleh psikolog dapat memberikan kenyamanan bagi keluarga dan penderita karena mungkin akan mendapat ide mengatasi masalah, mungkin mendapat ulasan yang menentramkan hati dan membangkitkan semangat keluarga dan penderita. Sebanyak 71,2 sudah melakukan tindakan yang benar terhadap penderita pasca stroke dalam upaya rehabilitasi. Dalam penelitian ini masih terdapat 28,8 responden yang tidak mengikuti psikoterapi bersama penderita. Penulis berasumsi bahwa tidak semua penderita disarankan untuk melakukan psikoterapi. Bagi sebagian penderita mungkin akan mengalami depresi, tetapi sebagian orang dapat dengan tegar menghadapi kenyataan dan dengan tekun mengikuti upaya rehabilitasi dan tidak memerlukan psikoterapi. Universitas Sumatera Utara

5.5.10. Memberi Kesempatan Kepada Penderita melakukan Aktivitas Sehari-hari di Rumah