Fungsi Komunikasi dalam Organisasi

b Komunikasi horizontal “komunikasi horizontal terdiri dari penyampaian informasi diantara rekan-rekan sejawat dalam unit kerja yang sama. ” 18 “komunikasi horizontal adalah komunikasi adalah komunikasi yang mengalir melintasi berbagai fungsi dalam Organisasi. ” 19 “Komunikasi horizontal adalah berbagai informasi diantara rekan sejawat dalam unit pekerjaan yang sama. ” 20 c Komunikasi Diagonal “Dalam situasi dimana anggota tidak dapat berkomunikasi lewat saluran keatas, ke bawah, ataupun horizontal. Komunikiasi diagonal atau komunikasi silang cross-channel communication adalah komunikasi antara pimpinan seksi dengan pegawai seksi lain. 21 ” b Komunikasi Eksternal Komunikasi Eksternal adalah komunikasi antara pimpinan organisasi dengan khalayak diluar organisasi . pada instansi-instansi pemerintah department, direktorat, jawatan, dan pada perusahaan besar, disebabkan oleh luasnya ruang lingkup, komunikasi banyak dilakukan oleh kepala hubungan masyarakat.

4. Fungsi Komunikasi dalam Organisasi

Komunikasi adalah aktivitas amat penting dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan makhluk dunia, terutama di dunia, terutama umat 18 R.wayne Pace Don f. Faules,komunikasi Organisasi strategi Meningkatkan Kinerja Perusahaan Bandung : PT Remaja Rosdakarya,2006,h.195. 19 Fx. Suwarto, Drs., Ms, Prilaku Keorganisasian Yogyakarta : Penerbitan Universitas Atma aya, 1999, h.167. 20 Yenny Ratna Suminar, dkk, komunikasi Organisasional Jakarta : Pusat Penerbitan Universitas Terbuka, 2004, h.4-7. manusia, memang., peranan komunikasi yang efektif, merupakan persyaratan bagi pencapaian tujuan-tujuan organisasi disamping sebagai salah satu masalah terbesar manajement modern. “Menurut Sendjaja 2002:4,8, organisasi baik yang berorientasi untuk mencari keuntungan profit maupun nirlaba non-profit, memiliki empat fungsi .” 22 a. Fungsi Informatif Organisasi dapat dipandang sebagai suatu sisitem proses informasi information-processing system.Maksudnya, seluruh anggota dalam organisasi berharap dapat memperoleh informasi yang lebih banyak, lebh baik, dan tepat waktu. b. Fungsi Regulatif Fungsi Regulatif ini berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku dalam suatu organisasi. Pada semua lembaga atau organisasi ada dua hal yang berpengaruh pada fungsi regulated ini. pertama, atasan atau orang-orang yang berada dalam tatanan management, yaitu mereka yang memiliki kewenangan untuk mengendalikan semua informasi yang disampaikan. Disamping itu juga mempunyai kewenangan untuk memberi intruksi atau perintah, sehingga dalam struktur organisasi kemungkinan mereka ditempatkan pada lapis atas position of Authory supaya perintah-perintahnya dilaksanakan sebagaimana mestinya. 22 H. M. Burhan Bungin, sosiologi Komunikasi, Jakarta, 2006, hal. 274-276 Kedua, berkaitan dengan pesan atau message. Pesan-pesan regulative pada dasarnya berorientasi pada kerja. Artinya, bawahan membutuhkan kepastian peraturan tentang pekerjaan yang boleh untuk dilaksanakan. c. Fungsi Persuasif Dalam mengatur suatu organisasi, kekuasaan dan kewenangan tidak akan selalu membawa hasil sesuai dengan yang diharapkan. Adanya kenyataan hari ini maka banyak pimpinan yang lebih suka untuk mempersuasif bawahannnya dari pada memberi perintah. Sebab pekerjaan yang dilakukan secara sukarela oleh karyawan akan menghasilkan kepedulian yang lebih besar disbanding kalau pimpinan sering memperlihatkan kekuasaan dan kewenangannnya. d. Fungsi Integratif Setiap Organisasi berusaha untuk menyediakan saluran yang memungkinkan karyawan dapat melaksanakan tugas dan pekerjaan dengan baik. Ada dua saluran komunikasi formal,seperti penerbitan khusus dalam organisasi tersebut. news letter bulletin dan laporan kemajuan organisasi juga saluran komunikasi informal, seperti perbincangan antarpribadi. Pelaksanaan aktivitas ini akan menumbuhkan keinginan untuk berpartisipasi yang lebih besar dalam diri karyawan terhadap organisasi. B. Kaderisasi 1. Pengertian kaderisasi “Kader pada mulanya adalah suatu istilah militer atau perjuangan yang berasal dari kata carde yang definisinya adalah pembinaan yang tetap sebuah pasukan inti yang terpercaya yang sewaktu-waktu diperlukan. ” 23 “Kader dalam kamus ilmiah populer 24 adalah orang yang dididik untuk menjadi pelanjut tongkat estapet suatu partai atau organisasi: tunas muda dan dalam kamus Induk Istilah Imiah Seri Intelektual. 25 di sebut bahwa kader adalah generasi penerus atau pewaris dimasa depan dalam organisasi, pemerintahan atau partai politik ” “Dalam kata lain kader adalah orang yang diharapkan akan memegang pekerjaan penting dalam organisasi. Dalam perjuangan agama Islam diperlukan kader inti, kader inti adalah kader yang setia pada cita- citanya dan tidak mau tergoda dunia apapun .” 26 . Kader diartikan sebagai orang yang diharapkan akan memegang jabatan atau pekerjaan penting di pemerintahan, partai dan lain-lain. Sedangkan pengkaderan adalah proses mempersiapkan seseorang untuk menjadi penerus di masa depan, yang akan memikul tanggung jawab penting di lingkungan suatu organisasi. “Mengapa kaderisasi diperlukan? Karena semua manusia termasuk yang sekarang menjadi pemimpin, suatu saat pasti akan 23 Nanang Fattah, Landasan Manajement pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosada karya, 2000, cet Ke-3, h.54-56 24 Pius A. Partanto, M. Dahlan A- Barry, Kamus Ilmiah Populer,Arkola, Surabaya, 1994, hal. 293-294 25 M. Dahlan Al-Barry, L. Lya sofyan yacub, kamus Induk Istilah lmiah ; Seri Intelektual,Target Press, Surabaya, 2003, Surabaya,2003, h. 349. 26 Ibid.,h.33 mengakhiri kepemimpinannya, baik dikehendaki maupun tidak, proses tersebut bisa saja terjadi karena : 27 a. Dalam suatu organisasi ada ketentuan priode kepemimpinan seseorang b. Adanya penolakan dari anggota kelompok, yang menghendaki pemimpinnya diganti, baik secara wajar maupun tidak wajar. c. Proses alamiah, menjadi tua dan kehilangan kemampuan dalam memimpin d. Kematian 28

2. Proses Kaderisasi