bidangnya dan juga memberikan kesempatan kepada seluruh anggota untuk mengembangkan diri mereka masing-masing.
11
3. Bentuk - Bentuk Komunikasi Organisasi
Komunikasi dalam organisasi tidak terlepas dari bentuk komunikasi internal dan eksternal, Betapa pentingnya komunikasi internal
dalam membina manusia dalam suatu organisasi, di mana masing-masing individu anggota organisasi memiliki berbagai kepentingan, namun menjadi
satu kesatuan dengan adanya kepantingan bersama. Dedy Mulyana, Ph.D menawarkan lingkup kajian komunikasi organisasi
sebagai berikut: komunikasi organisasi terjadi dalam suatu organisasi, bersifat formal dan juga informal, dan berlangsung dalam suatu jaringan
yang lebih besar dari pada komunikasi kelompok. Komunikasi organisasi sering kali melibatkan juga komunikasi diadik, komunikasi antar pribadi,
dan adakalanya juga komunikasi publik. Komunikasi formal adakalanya juga komunikasi publik. Komunikasi formal adalah komunikasi menurut
struktur organisasi, seperti komunikasi antar sejawat, juga termasuk gossip.
12
a Komunikasi Internal
Komunikasi Internal adalah pertukaran gagasan diantara para administrator dan karyawan mereka dalam suatu perusahaan atau jawatan
tersebut, lengkap dengan strukturnya yang khas organisasi, dan pertukaran gagasan secara horizontal dan vertikal di dalam suatu perusahaan atau
jawatan yang menyebabkan pekerjaan berlangsung oprasi dan manajemen. Atau penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan yang terjadi
didalam suatu ruang lingkup organisasi yang berstruktur. Dimensi komunikasi internal dapat diklasifikasikan menjadi dua
Jenis, yakni :
11
Ibid., h.34.
12
Dedy Mulyana, Ilmu komunikasi Suatu Pengantar Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2000, h. 75.
1 Komunikasi Interpersonal
“Komunikasi Interpersonal yaitu proses pertukaran Informasi diantara seseorang dengan paling kurang seorang lainnya atau biasanya di
antara dua orang yang dapat langsung diketahui balikannya. Redding menembangkan klasifikasi interpersonal menjadi reaksi intim, percakapan
sosial, introgasi atau pemeriksaan dan wawancara. ”
13
Komunikasi antar pribadi antara komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi
orang lain secara langsung, baik secara verbal ataupun nonverbal.
14
“Interpersonal Communication is communication involving two or more peole in face to face setting.”
15
2 Komunikasi kelompok kecil
Komunkasi kelompok kecil ialah proses komunikasi yang berlangsung antara tiga orang atau lebih secara tatap muka, dimana anggota-
anggotanya berinteraksi satu sama lainnya.
16
“Menurut Shaw 1976 ada enam cara untuk mengidentifikasi
suatu kelompok. Berdasarkan hal itu kita dapat mengatakan bahwa komunikasi kelompok kecil adalah suatu kumpulan individu yang dapat
mempengaruhi satu sama lain, memperoleh beberapa kepuasan, satu sama lain, berinteraksi beberapa tujuan, mengambil peranan, terikat satu sama lain
dan berkomunikasi tatap muka. Jika salah satu dari komponen ini hilang individu yang terlibat tidaklah berkomunikasi dalam kelompok kecil.
”
17
Berdasarkan alur komuniksi yang terjadi di dalam organisasi, maka komunikasi internal terbagi kedalam tiga jenis alur yaitu :
a Komunikasi vertikal
13
Arni Muhammad, komunikasi Organisasi Jakarta : Bumi Aksara,2007, cet ke-8 h. 159.
1414
Deddy Mulyana, Ilmu komunikasi Suatu Pengantar Bandung: PT Remaja Rosdakarya,2007, cet ke-10, h.81.
1515
Hafied Cangara, pengantar Ilmu komunikasi Jakarta: Raja Grafindo persada, 2007, h.32
16
Ibid ., h.33
17
Arni Muhammad, Komunikasi Oganisasi Jakarta: Bumi Aksara, 2007, cet ke-8, h 182.
Komunikasi vertikal, yakni komunikasi dari atas ke bawah downward
communication dan
dari bawah
keatas upward
communication, ini berarti komunikasi dari pimpinan kepada bawahan dan dari bawahan kepada pimpinan untuk memberikan instruksi-instruksi,
petunjuk-petunjuk, informasi-informasi, penjelasan-penjelasan, dan lain-lain kepada bawahannya. Dari pada itu bawahan memberikan laporan, saran-
saran , pengaduan-pengaduan, dan sebagainya kepada pimpinan. Komunikasi dua arah secara timbal balik tersebut dalam
organisasi tidak akan berjalan dengan baik. Pimpinan perlu mengetahui laporan, tanggapan, atau saran para karyawan sehingga keputusan atau
kebijaksanaan dapat diambil dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Komunikasi vertikal dapat dilakukan secara langsung antara
pimpinan tertinggi dengan seluruh karyawan, bisa juga bertahap melalui eselon-eselon tetapi, bagaimanapun, komunikasi vertikal yang lancar,
terbuka, saling mengisi merupakan pencerminan sikap kepemimpinan yang demokratis yakni jenis kepemimpinan lainnya. Karena komunikasi
menyangkut masalah hubungan manusia dengan manusia, maka suksesnya komunikasi seperti telah diutarakan pada bab terdahulu ditentukan, oleh
frame of Reference manusia – manusia yang terlibat dalam proses
komunikasi itu. Pada hakikatnya, tingkah laku manusia merupakan pencerminan dari frame of reference-nya.
b Komunikasi horizontal
“komunikasi horizontal terdiri dari penyampaian informasi diantara rekan-rekan sejawat dalam unit kerja yang sama.
”
18
“komunikasi horizontal adalah komunikasi adalah komunikasi yang mengalir melintasi berbagai fungsi dalam Organisasi.
”
19
“Komunikasi horizontal adalah berbagai informasi diantara rekan sejawat dalam unit pekerjaan yang sama.
”
20
c Komunikasi Diagonal
“Dalam situasi dimana anggota tidak dapat berkomunikasi lewat saluran keatas, ke bawah, ataupun horizontal. Komunikiasi diagonal atau
komunikasi silang cross-channel communication adalah komunikasi antara pimpinan seksi dengan pegawai seksi lain.
21
”
b Komunikasi Eksternal
Komunikasi Eksternal adalah komunikasi antara pimpinan organisasi dengan khalayak diluar organisasi . pada instansi-instansi
pemerintah department, direktorat, jawatan, dan pada perusahaan besar, disebabkan oleh luasnya ruang lingkup, komunikasi banyak dilakukan oleh
kepala hubungan masyarakat.
4. Fungsi Komunikasi dalam Organisasi