untuk mengantisipasi problem actual yang dihadapi PII saat itu berhasil merumuskan Sistem dan Metode Training PII yang meliputi
5
: 1.
Pemantapan Strategi Training 2.
Kurikulum Training 3.
Hubungan Antar Jenis Training
I.4 Masa konsolidasi 1979
Dari rekomendasi SDPN tahun 1974 maka diselenggarakan pecan Orientasi pekan Orientasi Instruktur Nasional POIN di cibubur,
Jakarta , April 1979. Pengurus Besar PII membentuk Tim perumus yang terdiri dari Muhammad Jauhari, Hazim Abdullah, Umar, Taufik Dahlan
danMasyhuri Amin Muhri untuk mempersiapkan rumusan konsepsi kaderisasi yang disempurnakan.
Rumusan tersebut disepakati dalam POIN 1979 dengan garis Besar Keputusan.
a. Fungsi Training
Training mempunyai fungsi sebagai media kaderisasi formal yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kaderisasi informal berupa
program –program PII lainnya. Sebagai media kaderisasi yang
disempurnakan. b.
Karakteristik kader dan Orientasi Training Kader yang akan dihasilkan melalui proses training akan
mempunyai 12 sifat dan 8 kemampuan dan kesiapan. Karakter kader yang demikian diharapkan mampu menjawab tantangan dan memecahkan problem
5
Ibid., h 3-4
PII dan umat Islam sehingga bisa menjaga misi dan eksistensi PII dalam rangka izzul Islam wal muslimin.
Tantangan dan Problem PII dan umat Islam dapat diklasifikasikan dalam 8 orientasi yaitu :
1 Problem idiologi
2 Problem kepemimpinan
3 Prolem Pendidikan
4 Problem sosial
5 Problem keadministrasian
6 Problem ke PII-an
7 Problem sikap dan Tingkah-Laku
8 Problem cara Berfikir
c. Penyempurnaan Tujuan dan penjenjangan Training
Dalam rangka mengemban fungsi kaderisasi formal, training difokuskan pada masalah kepemimpinan ditopang dengan pemahaman
masalah sosial kemasyarakatan dengan sample masalah khilafiyah baik aqidah maupun fiqih atas dasar pemikiran di atas maka training dibagi dalam
3 jenis yaitu
6
; 1
Leadership Training dengan focus pada masalah kepemimpinan yang terdiri dari, tingkat dasar leadership Basic Training tujuannya
terbentuknya kader yang PII tingkat local maupun regional dan mampu memahami problem PII dan umat Islam tingkat Nasional dan tingkat
lanjut leadership Advanced Training.Tujuannya agar kader PII mampu
6
Ibi.,h-4.
menjawab tantangan dan problem organisasi PII dan ummat Islam dalam tingkat regional maupn nasional, dan mampu memahami problem
kepemimpinan ummat Islam dalam dunia internasional. 2
Mental Training dengan focus pada masalah pendidikan agama Islam sebagai bekal ruhiyah untuk menghadapi tantangan.Tujuannya agar
terbentuknya kader PII yang mampu menjawab problem ajaran Islam dan tantangan ajaran lainnya yang dihadapi umat Islam Indonesia untuk
mendapatkan kerahmatan dari Allah dan perkembangan Syiar Islam. 3
Perkembangan Kerja Pelajar dengan focus pada sosial kemasyarakatan Tujuannya terbentuknya kader PII yang mampu
mengintegrasikan diri dan mempelopori masyarakat untuk menjawab problem ajaran lainnya yang dihadapi umat Islam Indonesia untuk
mendapatkan kerahmatan dari Allah dan perkembangan Islam. d.
Pengembangan Metode dan Tekhnik Training Untuk melengkapi pemahaman penggunaan metode Group
Dynamic dilakukan kajian teoritik dan menyadur buku achiving in people; Some Aplication of Group Theory,Darwin Cartwright,terbitan reprinted from.
Human Relation,vol 1V, No.4,1951. Kemudian dirumuskan teori pengelolaan kelompok dan penerapan training PII. Atas dasar itu maka penggunaan
metode di atas dalam pelaksanaan training digunakan tekhnik-tekhnik personal introduction, expextation, case study, closing session dan written
assignment.
I.5 Masa Resistensi 1985-1991