secara khusus dan tematik dalam PII itu. sudah dilewati sehingga karakter mereka sudah paten sehingga perlu kedewasaan sebenarnya dalam
memahami perbedaan-perbedaan
apalagi style
orangkan sering
mempermasalahkan komunikasi dari segi style apalagi dilandasi perbedaan budaya, karakter,cara pandang sehingga ini perlu sebuah waktu dan
kedewasaan yang luar biasa sehingga PII menisbahkan sebagai organisasi umat. Dimana Kita tidak boleh membicarakan hal-hal yang bersifat
khilafiyah dalam hal fiqih sehingga karena dengan membicarakan akan menyebabkan konflik maka dibutuhkan cara pandang dalam menghapi
perbedaan sehingga kalau tidak terkadang masalah-masalah kecil itu akan sangat menghambat masalah like and dislike masalah apa yang seharusnya
dihadapi sebagai orang dewasa tapi karena sudah persoalan perasaan dan kenyamanan dalam bekerja ini menjadi masalah.
Fungsi Komunikasi Organisasi Dalam Kaderisasi? Basis Organisasi adalah kaderisasi kemudian membangun yang sifatnya
partisipatif. Agenda akan berjalan dan harus ada partisifasif harus sangat mendukung dengan Visi kaderisasi. ini juga tidak luput dari hambatan
komunikasi tidak harus sama tetapi harus bekerja sama.
Jakarta, 23 Maret 2011 Pewawancara
Narasumber,
Siti Latifah
Wawancara Kedua: Defisi kaderisasi Hari Senin: 28 maret 2011
Waktu Jam : 16-17.30
1. Tanya: Bagaimana bentuk pelaksanaan komunikasi di PB PII dalam
kaderisasi?
Jawab: Arus komunikasinya dari atas kebawah. Dari eselon kebawah. PW
PII menyelenggarakan Advan training kemudian di Folo up oleh PB PII . kalau dengan lingkungan pengurus besar dengan dewan ta’dib nasional yang
mengkoordinasikan seluruh instruktur yang berada interuktur di PB PII yang membuat sarah sehan instruktur dan pada akhirnya merekomendasikan tim
Advan di wilayah-wilayah ke kaderisasi. Dan kaderisasi yang memiliki otoritas untuk memutuskan yang berada di structural.
2. Tanya: Menurut kaka sebagai defisi kaderisasi definisi kaderisasi?
Jawab: Kader adalah orang yang menjalankan misi-misi organisasi
kaderisasi adalah proses menginternalisasi misi kepara kadernya dan mengidiologikan
misi dan
nilai-nilai kepada
kadernya dan
mentransformasikan misi itu kedalam dunia real sehingga misi organisasi itu bisa terwujud melalui proses kaderisasi. Di PII tidak semua jadi kader proses
kaderisasi di PII ada tiga saluran yang itu termaktub dalam kaderisasi yaitu training berawal dar I basic Training, inter medit training, dan advan training.
Adapun pintu gerbang seorang kader itu berawal dari basic tarining Kursus lebih condong pada skil dan kecapan dalam masyarakat
dan organisasi. Dan ta’lim itu tindak lanjut dari internalisasi dan idiologisasi
dalam training. Sedangkan training hanya sebatas tujuh hari. Maka Proses penguatan nilai-nilai keislaman dalam misi kaderisasi.
3. Tanya : Tujuan dari kaderisasi di PB PII?
Jawab : Kaderisasi sebagai penggerak Sumber daya manusia untuk
menjalankan misi dan kaderisasi mempunyai tanggung jawab untuk mempersiapkan generasi selanjutnya dalam rangka dia untuk pencapaian
misi.
4. Tanya: Fungsi dari kaderisasi? Fungsinya
Jawab:
Idiologisasi Internalisasi
Transpformasi
5. Tanya : Proses kaderisasi di PII?
Jawab : Ada dua hal
Kaderisasi structural kaderisasi jadi maksudnya kaderisasi tidak hanya sebatas dengan makna pelatihan training, kursus dan sebagainya tapi
seluruh aktifitas diorganisasi adalah kaderisasi melalui penugas Melalui jalur training yaitu basic training, intermedit training dan advan
training
6. Tanya : Perbedaan kaderisasi di Pii dengan kaderisasi organisasi lain seperti
apa K?
Jawab : Perbedaan nya yaitu nilai karena nilai itu tidak semua organisasi
mempunyai nilaI- nilai yang sama tapi pada akhirnya nilai-nilai diorganisasi.
Dan metode. 7.
Tanya : Ada berapa jenis kaderisasi di PII? Jawab:
Ada tiga Training, kursuss dan ta’lim
8. Tanya: Metode kaderisasi di PB PII?
Jawab: Kita lebih pada cara partisipatorik. Kita menganggap peserta itu
mempunyai pengetahuan dan pengalaman sendiri sehingga pada akhirnya tugas kita dalam memproses kaderisasi hanya membantu mereka proses
unntuk menyusun
kembali struktur-struktur
pengalamnya struktur
pengetahuannya sehinngga jadi motifasi untuk dia menjadi ilmu pengetahuan bagi dia. Memang tadi disebutkan ada proses internalisasi dan idiologis
syarat akan introdokrinisasi . memang ada beberapahal metode introduknisasi tapi tidak seluruh materi menggunakan metode tersebut. Ada beberapa hal
yang berkaitan dengan aqidah dan nilai-nilai keislaman itu lebih sering pake indroktinasi walaupun penginpestarian masalah-masalah aqidah itu
pengalaman-pengalaman peserta tapi pada akhirnya instruktur memiliki tanggung jawab untuk mengarahkan nilai-nilai itu dengan nilai keislaman.
9. Tanya: Faktor pendukung kaderisasi?