B. Kaderisasi PII
Kaderisasi sebagai kebutuhan organisasi dan pembinaan ummat telah dirasakan sejak masa kelahiran pelajar Islam Indonesia PII. Pada masa
awal kelahiran kegiatan kaderisasi dilakukan dengan spontanitas dan terkesan seadanya. Seiring dengan perkembangan organisasi maka bentuk bentuk
kegiatan kaderisasi mengalami penyesuaian dan penyempurnaan yang berlangsung terus
– menerus secara gradual. Secara kronologis perjalanan dan pasang surut kegiatan
kaderisasi itu bisa kita kategorikan dalam beberapa tahap.
1. Tahap-Tahap pengkaderan
Dalam tahapan pengkaderan ini meliputi beberapa bagian, yang sekiranya menjadi awal dari perkembangan organisasi PII ini.
1.1 Tahap perintisan 1952-1958
Kegiatan pertama kali dilaksanakan pada tanggal 1-10 juni 1952 dengan nama latihan kader, pelaksanaannya belum dirancang secara
konsepsional dengan menggunakan sistem dan metode yang baku. Walaupun dilaksanakan secara sederhana dengan tingkat persiapan yang kurang
memadai, setidaknya Latihan kader telah meletakkan fondasi konsep kaderisasi PII. Latihan kader ini menjadi acuan atau pendorong bagi
penyelengggaraan kaderisasi berikutnya. Secara priodik dalam setiap penyelenggaraan Latihan kader dilangsungkan seelah itu dilakukan
penyempurnaan sesuai dengan tingkat kebutuhan dan perkembangan tantangan yang dihadapi organisasi dan masyarakat.
2
2
Buku Induk Kaderisasi Pelajar Islam Indonesia Periode 1998-2000 h. 2
I.2 Tahap Identifikasi perumusan 1958-1963
Tahap ini diawali dengan penyelenggaraan seminar Latihan Kepemimpinan tanggal 17-19 Oktober 1958. Perumusan dan penyusunan
sistem dan metode oleh sebuah tim pengurus yang terdiri dari Mukti Ali. mantan Mentri Agama dan Hariri Hadi pengurus Perguruan Islam Al-
Azhar mantan pejabat Bappenas dan Zabidin Ya’kub alm mantan pejabat Deperin. Penyusunan Sistem dan dan metode ini banyak dipengaruhi oleh
pengalaman mengikuti mengikuti Youth Leaders training dan Students Works Camp. Hal ini terlihat dengan dipakainya metode dynamic group
sebagai metode Utama. Rumusan dari Tim perumus itu kemudian diseminarkan dan menghasilkanRumusan dari Tim perumus itu kemudian
diseminarkan dan menghasilkan Sistem dan Metode Latihan kepemimpinan. Selanjutnya rumusan ini disyahkan pada konbes V tanggal 28 desember
1985-2 Januari 1959 di Madiun. Berdasarkan pedoman diatas dilaksanakan program kaderisasi
secara menyeluruh yang kemudian berkembang secara luas kesetiap daerah. Salah satu pelaksanaan perkembangan tersebut pelaksanaannya Leadershp
Training di pesantren seperti di Gontor 1959, Tebuireng 1959,1961, Sukabumi 1960, Tasikmalaya 1961 dan Kota baru, Ponti anak 1961
karena tingkat kebutuhan masyarakat pelajar di lingkungan pesantren berrbeda dengan tingkat kebutuhan masyarakat pelajar umum maka konsep
dan pelaksanaan Leadership Training didaerah-daerah pesantren ini. Kemudian berkembang menjadi mental training.
3
3
Ibid., h. 2.
Melihat perkembangan
diatas maka
dilakukan upaya
penyempurnaan sistem dan metode serta konsep kaderisasi secara agak menyeluruh. Pada tahun 1961. Diselenggarakan seminar yang menghasilkan
Sistem dan Metode Mental Training dan sekaligus dihasilkan pula sistem dan Metode Perkampungan kerja Pelajar pkp sebagai konsep pembinaan dan
latihan kepemudaan. Dalam kedua sistem tersebut terdapat penyempurnaan Dynamic Group. Disamping itu yang sangat penting adalah terjadinya
pengembangan orientasi dari perubahan mental mental change dan pengembangan mental mental development menjadi pembentukan sikap
mental mental attiude yang islami.
I.3 Masa Kristalisasi 1963-1964