Latar Belakang Permasalahan PENDAHULUAN

Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Permasalahan

Seiring dengan meningkatnya persaingan dunia industri saat ini, perusahaan dituntut untuk memiliki keunggulan kompetitif agar dapat bertahan di tingkat nasional maupun internasional. Salah satu cara yang ditempuh adalah membuat perencanaan produksi dengan tepat. Perencanaan produksi berhubungan dengan penentuan volume produksi, ketepatan waktu penyelesaian dan utilisasi sumber daya yang tersedia. Dengan perencanaan yang tepat, proses produksi dapat berjalan efisien dan efektif. Hal ini berdampak pada peningkatan laba perusahaan. PT Cahaya Kawi Ultra Polyintraco merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang pembuatan spring bed. Saat ini, penentuan volume produksi dibuat berdasarkan keputusan manajer produksi dan pemasaran dengan melihat pola data masa lalu dan melakukan peramalan kuantitatif sesuai dengan pola data. Seperti yang diketahui, bahwa hasil interpretasi peramalan tidak akan terlalu jauh berbeda dengan pola data permintaan tahun sebelumnya. Namun pada kenyataannya pada tahun 2008 misalnya, terjadi pergeseran permintaan dari tahun 2007 sebesar 6.81 untuk platinum, 26.46 untuk golden, 3.17 untuk silver dan 17.53 untuk bigline. Oleh karena itu, perencanaan produksi pada perusahaan ini kurang akurat mengingat adanya fluktuasi permintaan yang tidak menentu. Di satu sisi, ketika permintaan menurun maka kontinuitas pemenuhan Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010. permintaan terjamin, namun berakibat pada tingginya biaya investasi persediaan barang. Di sisi lain, ketika permintaan meningkat maka perusahaan mengalami kekurangan produksi sehingga permintaan tidak dapat dipenuhi. Hal ini menyebabkan hilangnya penjualan dan menurunnya laba perusahaan. Dalam jangka panjang menyebabkan hilangnya kepercayaan konsumen terhadap perusahaan. Keputusan volume produksi yang dibuat juga belum mempertimbangkan keterbatasan perusahaan dalam hal kapasitas tenaga kerja dan ketersediaan bahan secara optimal. Dalam hal bahan baku misalnya, perusahaan tidak dapat memproduksi jenis tertentu karena bahan baku tidak tersedia dan masih menunggu pengiriman. Dengan mengacu pada uraian tersebut, maka perusahaan perlu melakukan pembenahan dalam perencanaan produksinya dalam hal menetapkan jumlah produksi optimal untuk tiap jenis springbed. Hal ini dilakukan dengan memperhatikan kapasitas tenaga kerja, ketersediaan bahan baku, target produksi sesuai dengan peramalan permintaan dan jumlah produksi minimun yang ditetapkan perusahaan.

1.2. Rumusan Permasalahan