Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
4. Menentukan jumlah mesin atau peralatan yang diperlukan dan jumlah
operator pada tiap mesin sehingga menjadi informasi dalam penyeimbangan lintasan.
5. Menentukan waktu standar yang akan digunakan dalam penentuan sistem
pembayaran tenaga kerja langsung atau tak langsung
3.2.1. Teknik - teknik Pengukuran Waktu
Ada 2 macam teknik pengukuran waktu, yaitu : 1. Teknik pengukuran waktu langsung
Dalam teknik ini pengukuran yang dilakukan secara langsung yaitu tempat dimana pekerjaan yang diukur dilaksanakan. Pengukuran waktu langsung
ada 2 jenis yaitu : dengan menggunakan jam henti atau stopwatch dan dengan menggunakan sampling pekerjaan
2. Teknik pengukuran waktu tidak langsung Merupakan pengukuran yang dilakukan tanpa harus berada di tempat
pekerjaan yaitu dengan membaca tabel-tabel yang tersedia, dengan persyaratan mengetahui jalannya pekerjaan melalui elemen-elemen
pekerjaan atau elemen-elemen gerakan. Yang termasuk dalam pengukuran waktu tidak langsung adalah :
- Data waktu baku
- Data waktu gerakan, yang terdiri dari : Work Faktor Sistem, Maynard
Operation Sequence Time MOST Sistem dan Motion Time Measurement MTM Sistem.
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
3.2.2. Pengukuran Waktu Jam Henti
Pengukuran waktu jam henti pertama kali diperkenalkan oleh F.W Taylor sekitar abad 19 lalu. Sesuai dengan namanya, maka pengukuran waktu ini
menggunakan jam henti stopwatch sebagai alat utamanya. Cara ini merupakan cara yang paling banyak dikenal dan digunakan. Salah satu karena kesederhanaan
aturan dan cara pengukuran yang dipakai. Namun tidak semua sistem kerja sesuai dengan pengukuran waktu jam henti ini, adapun kriteria yang sesuai adalah
4
1. Pekerjaan harus dilakukan secara berulang-ulang dan sejenis.
:
2. Jenis isi pekerjaan bersifat homogen.
3. Hasil kerja output harus dapat dihitung secara nyata kuantitatif baik
secara keseluruhan maupun untuk tiap elemen kerja yang berlangsung. 4.
Pekerjaan tersebut cukup banyak dilaksanakan dan teratur sifatnya sehingga akan memadai untuk diukur dan dihitung waktunya.
3.2.3. Langkah - langkah Sebelum Melakukan Pengukuran
Untuk memperoleh hasil pengukuran waktu yang dapat
dipertanggungjawabkan maka ditempuh langkah-langkah untuk memperoleh hasil pengukuran yang optimal adalah:
1. Menetapkan Tujuan Pengukuran Dalam pengukuran waktu hal penting yang harus diketahui dan ditetapkan
adalah untuk apa hasil pengukuran digunakan, berapa tingkat ketelitian dan tingkat keyakinan yang diinginkan dalam pengukuran tersebut.
4
Sritomo, W. Ergonomi, Studi Gerak dan Waktu. Surabaya. Penerbit Guna Widya. hlm 169
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
2. Melakukan Penelitian Pendahuluan Penelitian pendahuluan dilakukan untuk mengetahui kondisi yang
bersangkutan misalnya adalah mengenai kondisi lingkungan kerja. Bila kondisi baik maka pengukuran waktu bisa dilakukan, bila tidak baik maka
harus diperbaiki dahulu. 3. Memilih Operator
Operator yang akan melakukan pekerjaan yang diukur harus memenuhi beberapa persyaratan tertentu agar pengukuran dapat berjalan dengan baik
dan dapat diandalkan hasilnya. Syarat-syarat tersebut adalah berkemampuan normal dan dapat diajak bekerja sama.
4. Melatih Operator Bila kondisi dan cara yang digunakan tidak sama dengan yang biasa
dijalankan operator maka diperlukan pelatihan bagi operator tersebut. 5. Menguraikan Pekerjaan atas Elemen-elemen Kerja
Pekerjaan ini dipecah-pecah menjadi elemen pekerjaan gerakan bagian dari pekerjaan yang bersangkutan dimana elemen-elemen inilah yang
diukur waktunya. Penguraian pekerjaan atas elemen-elemen pekerjaan perlu dilakukan dengan alasan-alasan sebagai berikut
5
a. Cara terbaik menggambarkan suatu operasi adalah dengan membagi ke
dalam elemen-elemen kerja yang lebih detail dan mampu untuk diukur dengan mudah secara terpisah.
:
5
Ibid, hlm 180
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
b. Besarnya waktu baku bisa ditetapkan berdasarkan elemen-elemen
pekerjaan yang ada. Dengan mengetahui waktu baku untuk elemen- elemen kerja maka kemungkinan untuk menetapkan total waktu baku
untuk suatu operasi kerja. c.
Dengan membagi ke dalam elemen-elemen kerja maka dapat di analisis waktu-waktu yang berlebihan untuk tiap elemen kerja atau
waktu yang terlalu singkat untuk elemen kerja yang lain. Demikian juga analisis yang dibuat untuk satu elemen kerja bisa melihat adanya
perbedaan kecil dari metode kerja yang diaplikasikan, dimana hal ini tidak akan mudah jika dilakukan analisis studi untuk operasi secara
keseluruhan. d.
Seorang operator bisa jadi akan bekerja berbeda-beda pada setiap siklus yang berlangsung. Dengan membagi ke dalam elemen kerja
maka perfomance rating dapat diaplikasikan untuk tiap elemen kerja. 6. Menyiapkan Alat-alat Pengukuran
Ini merupakan langkah terakhir sebelum melakukan pengukuran dimana alat-alat pengukuran yang diperlukan harus disiapkan. Alat-alat tersebut
adalah: jam henti stopwatch untuk menghitung waktu siklus, lembar pengamatan untuk tempat mencatat waktu siklus, pena atau pensil sebagai
alat tulis dan papan pengamatan sebagai alat bantu dalam menuliskan hasil pengukuran.
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
3.2.4. Melakukan Pengukuran Waktu