Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
2.4.1.3. Bahan Penolong
Bahan penolong yaitu bahan yang ikut dalam proses berfungsi mempercepat atau mempermudah proses tetapi tidak tampak dalam produk akhir.
PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco tidak menggunakan bahan penolong didalam pembuatan spring bed.
2.4.2. Uraian Proses Produksi
Secara umum proses pembuatan spring bed  di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco diklasifikasikan dalam 3 tahapan proses, yaitu :
1. Pembuatan Sandaran Spring Bed 2. Pembuatan Divan Spring Bed
3. Pembuatan Matras Spring Bed
2.4.2.1. Pembuatan Sandaran Spring Bed
Proses pembuatan sandaran diawali dengan pemotongan tripleks  sesuai dengan pola yang diinginkan dengan menggunakan gergaji tangan. Kemudian
tripleks dilubangi dengan menggunakan mesin bor  untuk tempat meletakkan kancing lubang angin emas dan kaki sandaran.  Busa dipotong mengikuti pola
rangka  tripleks  dengan menggunakan pisau. Setelah itu, kain oscar dipotong dengan gunting sesuai  pola busa yang telah dibuat sebelumnya.
Busa dan kain oscar yang telah dipola  direkatkan pada rangka sandaran bagian depan menggunakan  lateks dan pada rangka sandaran bagian belakang
dengan menggunakan staples 3001J. Kancing sebanyak 16 buah direkatkan
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
dengan menggunakan benang nylon. Pada bagian tengah rangka yang telah di bor dipasangkan logo Big Land dengan menggunakan benang nylon.
Langkah terakhir adalah pemasangan  plastik  produk non woven pada sisi belakang  sandaran, kemudian  pembungkusan dengan  plastik  mika  menggunakan
staples 3001 J dan, kemudian dipasang kaki sandaran  dengan  mur. Peta proses operasi pembuatan sandaran dapat dilihat pada lampiran 2.
2.4.2.2.Pembuatan Matras Spring bed
Perakitan per bulat dengan kawat lilit menggunakan mesin rakit otomatis ataupun alat ulir manual. Per bulat ini akan dirakit sehingga berbentuk balok
dengan ukuran 200 x 180 x 15 cm
3
. Kemudian dipasang kawat lis pada sisi luar atas dan bawah rakitan per, dan selanjutnya dipasang per pinggir antara kawat lis
atas dan bawah. Per pingggir ditempatkan pada sekeliling bagian luar rakitan per dengan menggunakan  gun  CL-73.  Fungsi dari penembakan per ini adalah untuk
menguatkan konstruksi per dan menambah kekuatan tekan. Bersamaan dengan proses ini, kain polos, busa dan plastik produk non
woven  dijahit di mesin  quilting  untuk mendapatkan kain quilting  tabung dan matras. Perbedaan kain quilting  tabung dan matras terletak pada ketebalan busa
dimana untuk kain quilting  matras busa yang digunakan lebih tebal. Penjahitan quilting  dilakukan untuk memberi motif pada kain polos dan plastik produk non
woven digunakan agar motif yang dijahit lebih kuat sehingga tidak mudah rusak. Kain quilting yang dihasilkan dipotong sesuai spesifikasi matras spring bed 6 kaki
yaitu untuk matras atas dan matras bawah memiliki ukuran 2 x 200 x 180 x 3 cm
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
dan  untuk  tabung 2 x 200 x 180 x 1 cm.  Selanjutnya  kain  quilting  matras dan tabung akan dijahit dengan kain  blacu.  Fungsi penjahitan kain blacu ini  adalah
untuk menguatkan kain quilting  pada  saat penarikan dengan tembakan  gun  HR- 22.  Kemudian, pada kain quilting  matras akan dijahit label sementara pada kain
quilting tabung akan dilakukan penjahitan lis tabung. Selain itu dilakukan pemotongan hard padd dan busa dengan ukuran luas
sama dengan matras bawah dan atas. Kemudian, dilakukan perekatan hard padd, kemudian busa lalu kain quilting  baik untuk matras bagian atas dan bawah dan
bagian tabung matras. Perekatan dilakukan dengan gun HR-22. Selanjutnya dilakukan penjahitan lis yang akan merekatkan matras atas
dan bawah dengan tabung. Kain lis dijahit dengan mesin corner  bersamaan dengan memasang lubang angin emas sebanyak 4 buah. Fungsi dari lubang angin
emas ini adalah untuk menambah nilai  keindahan pada matras spring bed  serta memberikan sirkulasi udara sehingga busa tetap empuk.
Langkah terakhir adalah meletakkan kartu garansi dan kartun sudut. Kartun sudut  berfungsi agar sudut-sudut  spring bed  terlindungi pada saat
distribusi karena sudutnya sangat mudah rusak. Setelah itu dibungkus dengan menggunakan  plastik  mika yang direkatkan dengan menggunakan  isolatif.
Kemudian stiker ukuran diletakkan pada plastik  mika.  Peta proses operasi pembuatan matras dapat dilihat pada lampiran 2.
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
2.4.2.3. Pembuatan Divan Spring Bed