Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
Kapasitas Perusahaan ROW CURRENT ALLOWABLE ALLOWABLE
RHS INCREASE DECREASE
Perakitan Per bulat mesin RAM detik 2 540000.000000 INFINITY 11173.898438
Perakitan Per bulat mesin RAM manual detik
3 540000.000000 INFINITY 432893.187500 Perakitan Kawat lis detik
4 1080000.000000 INFINITY 312771.312500 Penjahitan Kain Quilting detik
5 540000.000000 INFINITY 391755.343750 Pemotongan detik
6 1080000.000000 INFINITY 665340.437500 Penjahitan kain quilting dengan kain
blacu dan label detik 7 540000.000000 INFINITY 249690.703125
Penjahitan lis kain quilting detik 8 1080000.000000 INFINITY 290810.750000
Perekatan dengan per detik 9 1620000.000000 INFINITY 961064.125000
Penjahitan lis detik 10 540000.000000 2025.950073 9018.700195
Pembungkusan detik 11 540000.000000 INFINITY 338264.000000
Per bulat unit 12 330000.000000 INFINITY 7198.703125
Kain quilting cm 13 3001.000000 INFINITY 229.047363
Busa cm 14 3889.000000 INFINITY 10.639097
Target produksi X1 unit 15 211.000000 2.128714 42.000000
Target produksi X2 unit 16 56.000000 10.644687 11.000000
Target produksi X3 unit 17 452.000000 INFINITY 78.159775
Target produksi X4 unit 18 85.000000 INFINITY 17.000000
Tabel 6.3. Perubahan Maksimum Kapasitas
Dengan adanya informasi pengurangan kapasitas yang diijinkan pada analisis sensitivitas ini, maka perusahaan dapat mengurangi kelebihan
kapasitasnya sampai pada batas yang ditetapkan. Dengan adanya pengurangan kapasitas tersedia ini maka biaya produksi dapat dikurangi sehingga laba dapat
dimaksimumkan.
6.2. Evaluasi
Perencanaan produksi untuk menentukan jumlah spring bed yang harus diproduksi pada PT Cahaya Kawi Ultra Polyintraco selama ini dilakukan dengan
perkiraan berdasarkan pola permintaan masa lalu. Hal ini kurang akurat
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
mengingat perusahaan memiliki keterbatasan dalam ketersediaan waktu tenaga kerja, mesin, bahan baku dan modal. Oleh karena itu diperlukan pengalokasian
sumber daya terbatas dengan tepat. Dalam hal ini, dapat diselesaikan dengan integer programming. Integer programming memaksimumkan laba dengan
memperhatikan susunan kendala yakni sumber daya terbatas. Integer programming menghasilkan variabel keputusan dalam hal ini jumlah produksi
optimal spring bed dalam bentuk bilangan bulat, karena jumlah spring bed yang diproduksi tidak mungkin dalam bentuk pecahan. Hasil dari perencanaan produksi
dengan menggunakan perhitungan integer programming menunjukkan bahwa tercapai jumlah produksi optimal yang memanfaatkan sumber daya terbatas
dengan efisien. Dengan adanya hasil perhitungan dari model integer programming diharapkan perusahaan memiliki perbandingan yang baik dalam menentukan
perencanaan produksi sehingga permintaan konsumen terhadap produk spring bed dapat terpenuhi dengan keterbatasan sumber daya yang ada di PT Cahaya Kawi
Ultra Polyintraco.
Wenni Junida : Penentuan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memaksimumkan Laba Dengan Menggunakan Metode Integer Programming Di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco, 2010.
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
7.1. Kesimpulan
Dari uraian pada bab-bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan : 1.
PT Cahaya Kawi Ultra Polyintraco adalah perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan spring bed yang terdiri dari 4 jenis, yakni platinum,
golden, silver dan bigline. Perusahaan ini berproduksi dengan sistem make to stock.
2. Integer Programming dapat dilakukan untuk perencanaan produksi dengan
hasil berbentuk bilangan bulat integer. Pendekatan ini cukup baik karena memperhatikan keterbatasan sumber daya perusahaan.
3. Tujuan dari perencanaan produksi dengan integer programming adalah
untuk memaksimumkan laba dengan fungsi tujuan : Max Z = 235000X
1
+ 135000 X
2
+ 118000 X
3
+ 95000 X
4
4. Kendala yang diperhitungkan dalam penelitian ini adalah kapasitas tenaga
kerja, ketersediaan bahan baku dan target produksi sesuai hasil peramalan. Disamping itu, diperhitungkan juga jumlah produksi minimum yang
ditetapkan perusahaan. 5.
Hasil akhir dari integer programming adalah jumlah produksi optimal spring bed yang dapat memaksimumkan laba perusahaan dengan tetap
memperhatikan kendala yang ada. Rancana produksi optimal untuk tiap tipe adalah :