Macam-macam Belajar Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Belajar

16 c Faktor Kelelahan Kelelahan pada seseorang walaupun sulit untuk dipisahkan tetapi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu kelelahan jasmani dan kelelahan rohani. Kelelahan baik secara jasmani dan rohani dapat dihilangkan dengan cara-cara sebagi berikut :  Tidur yang cukup.  Istirahat yang cukup.  Mengusahakan variasi dalam belajar, juga dalam bekerja.  Menggunakan obat-obatan yang bersifat melancarkan peredaran dara.  Rekreasi dan ibada yang teratur.  Oleh raga secara teratur, dan mengimbangi dengan makanan yang memnuhi syarat kesehatan. 2 Faktor-faktor Eksternal Faktor eksternal yang berpengaruh terhadap belajar, yaitu 13 : a Faktor lingkungan Kondisi lingkungan juga mempengaruhi proses dan hasil belajar. Lingkungan ini dapat berupa lingkungan fisik atau alam dan dapat pula berupa lingkungan sosial. Lingkungan alam misalnya keadaan suhu, kelembaban, kepengapan, udara, dan sebagainya. Belajar pada tengah hari di ruang yang memiliki ventilasi udara kurang tentunya akan berbeda dengan suasana belajar di pagi hari yang udaranya masih segar, apalagi di dalam ruang cukup mendukung untuk bernafas lega. Seringkali guru dan para siswa yang belajar di dalam kelas merasa terganggu oleh obrolan orang-orang yang berada persis di depan kelas tersbut, apalagi obrolan itu diiringi dengan gelak tawa yang keras dan teriakan. Karena itu sekolah hendaknya didirikan dlam lingkungan yang kondusif untuk belajar. 13 Yudhi Munadi. Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru Jakarta : Gauhng Persada Press. 2012 h. 32 17 b Faktor instrumental Faktor-faktor instrumental adalah faktor yang keberadaannya dan penggunaanya dirancang sesuai dengan hasil belajar yang diharapkan. Faktor-faktor ini diharapkan dapat berfungsi sebagai sarana untuk tercapainya tujuan-tujuan belajar yang telah direncanakan. Faktor-faktor instrumental ini dapat berupa kurikulum, sarana dan fasilitas, dan guru. Faktor-faktor ini besar pengaruhnya pada proses dan hasil belajar. Klasifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi belajar 14 , yaitu : c Faktor-faktor nonsosial dalam belajar Kelompok faktor-faktor ini boleh diakatakan juga tak terbilang jumlahnya, seperi misalnya : keadaan udara, suhu udara, cuaca, waktu pagi, siang, atau malam, tempat letaknya, pergedungannya, alat-alat yang dipakai untuk belajar seperti alat tulis-manulis, buku- buku, alat-alat peraga, dan sebagainya yang biasa kita sebut alat-alat pelajaran. d Faktor-faktor sosial dalam belajar Yang dimaksud dengan faktor-faktor sosial di sini adalah faktor manusia sesama manusia, baik manusia itu ada hadir maupun kehadirannya itu dapat disimpulkan, jadi tidak langsung hadir. Kehadiran orang atau orang-orang lain pada waktu seseorang sedang belajar, banyak mengganggu belajar. e Faktor-faktor fisiologis dalam belajar Faktor-faktor fisiologis dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:  Keadaan jasmani pada umunya Keadaan jasmani pada umumnya dapat dikatakan melatar belakangi aktivitas belajar, keadaan jasmani yang segar akan lain pengaruhnya dengan keadaan jasmani yang kurang segar, keadaan jasmani yang lelah lain pengaruhnya dari pada yang tidak lelah. 14 Sumadi Suryabrata. Psikologi Pendidikan Jakarta : PT Raja Grafindo. 2010 h. 233 18  Keadaan fungsi-fungsi jasmani tertentu terutama fungsi-fungsi pancaindera. Berfungsinya panca indra merupakan syarat dapatnya belajar itu berlangsung dengan baik. Dalam sistem persekolahan, pancaindera itu memegang peranan penting dalam belajar, yang termasuk pancanindera pinting itu adalah mata dan telinga.  Faktor-faktor psikologi dalam belajar ` Menurut Arden N. Frandsen mengatakan bahwa hal yang mendorong seseorang untu belajar itu adalah :  Adanya sifat ingin tahu dan ingin menyelidiki dunia yang lebih luas.  Adanya sifat yang kreatif yang ada pada manusia dan keinginan untuk selalu maju.  Adanya keinginan untuk mendapatkan simpati dari orang tua, guru, dan teman-teman.  Adanya keinginan untuk memperbaiki kegagalan yang lalu dengan usaha yang baru, baik dengan koperasi maupun dengan kompetisi.  Adanya keinginan untuk mendapatkan rasa aman bila menguasai pelajaran.  Adanya ganajaran atau hukuman sebagai akhir daripada belajar.

3. Pengertian Menulis

Dalam menulis semua unsur keterampilan berbahasa harus dikonsentrasikan secara penuh agar mendapat hasil yang benar-benar baik. Menulis dapat diartikan sebagai kegiatan menuangkan idegagasan dengan menggunakan bahasa tulis sebagai media penyampai. Menulis adalah suatu kegiatan untuk menciptakan catatan atau informasi pada suatu media dengan menggunakan aksara. Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan 19 orang lain. 15 Menulis biasa dilakukan pada kertas dengan menggunakan alat-alat seperti pena atau pensil. Namun dengan semakin berkembangnya teknologi seperti saat ini, menulis juga bisa dilakukan dengan menggunakan komputer atau laptop. Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. 16

a. Pengertian Puisi

Menulis puisi merupakan salah satu keterampilan yang harus dikuasai oleh siswa. Banyak orang menganggap bahwa menulis puisi merupakan suatu bakat, sehingga orang yang tidak mempunyai bakat tidak akan bisa menulis puisi. Anggapan seperti ini tidak sepenuhnya benar. Seseorang bisa saja terampil menulis puisi karena giat belajar dan berlatih karena sesungguhnya menulis puisi merupakan sebuah keterampilan. Puisi adalah salah satu bentuk karya sastra yang diungkapkan dengan menggunakan bahasa yang padat, dan bermakna kias. Puisi merupakan hasil ungkapan perasaan penyair yang dituangkan melalui kata- katabahasa yang sengaja dipilih penyair. Puisi adalah bentuk karangan yang terikat oleh rima, ritma, ataupun jumlah baris serta ditandai oleh bahasa yang padat. Shahnon Ahmad dalam Pradopo mengumpulkan definisi puisi yang pada umumnya dikemukakan oleh para penyair romantik Inggris sebagai berikut: 1 Samuel Taylor Coleridge mengemukakan puisi itu adalah kata-kata yang terindah dalam susunan terindah. Penyair memilih kata-kata yang setepatnya dan disusun secara sebaik-baiknya, misalnya seimbang, simetris, antara satu unsur dengan unsur lain sangat erat berhubungan, dan sebagainya. 2 Carlyle mengatakan bahwa puisi merupakan pemikiran yang bersifat musikal. Penyair menciptakan puisi itu dengan memikirkan bunyi-bunyi yang merdu seperti musik dalam puisinya, kata-kata disusun begitu rupa hingga yang menonjol 15 Henry Guntur Tarigan, Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, Bandung: Angkasa Bandung, 2008, h. 4 16 Ibid h.4 20 adalah rangkaian bunyinya yang merdu seperti musik, yaitu dengan mempergunakan orkestra bunyi. 3 Wordsworth mempunyai gagasan bahwa puisi adalah pernyataan perasaan yang imajinatif, yaitu perasaan yang direkakan atau diangankan. Adapun Auden mengemukakan bahwa puisi itu lebih merupakan pernyataan perasaan yang bercampur-baur. 4 Dunton berpendapat bahwa sebenarnya puisi itu merupakan pemikiran manusia secara konkret dan artistik dalam bahasa emosional serta berirama. Misalnya, dengan kiasan, dengan citra- citra, dan disusun secara artistik misalnya selaras, simetris, pemilihan kata-katanya tepat, dan sebagainya, dan bahasanya penuh perasaan, serta berirama seperti musik pergantian bunyi kata-katanya berturu-turut secara teratur. 5 Shelley mengemukakan bahwa puisi adalah rekaman detik-detik yang paling indah dalam hidup. Misalnya saja peristiwa-peristiwa yang sangat mengesankan dan menimbulkan keharuan yang kuat seperti kebahagiaan, kegembiraan yang memuncak, percintaan, bahkan kesedihan karena kematian orang yang sangat dicintai. Semuanya merupakan detik-detik yang paling indah untuk direkam. 17 Dari definisi-definisi di atas terdapat perbedaan pemikiran, namun tetap terdapat benang merah. Shahnon Ahmad menyimpulkan bahwa “Pengertian puisi di atas terdapat garis-garis besar tentang puisi itu sebenarnya. Unsur-unsur itu berupa emosi, imajinasi, pemikiran, ide, nada, irama, kesan pancaindera, susunan kata, kata kiasan, kepadatan, dan perasaan yang bercampur-baur ”. 18 Menurut zamannya, puisi dibedakan atas puisi lama dan puisi baru. 19 Puisi secara umum terdiri dari 6 unsur, yaitu: tema, imajinasi, amanat, nada, suasana, dan perasaan. Salah satu jenis puisi baru yang yang masih bertahan hingga sekarang adalah puisi bebas. Puisi bebas adalah puisi yang tidak terikat oleh bait, jumlah suku kata, dalam setiap baris dan persajakan. Menurut Djago Tarigan, ”Puisi bebas adalah bentuk puisi yang muncul pada zaman baru 17 Rachmat Djoko Pradopo, Pengkajian puisi : analisis strata norma dan analisis struktural dan semiotik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1993, h.6 18 Rachmat Djoko Pradopo, Pengkajian puisi : analisis strata norma dan analisis struktural dan semiotik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1993, h..7 19 Pengertian-macam-macam-dan-contoh-puisi-503626, 20131023 http:edukasi.kompasiana.com, diakses pada tanggal 21 November 2013 21 yaitu tahun 1945.” 20 Oleh karena itu puisi bentuk ini sangat mementingkan isi dan mempergunakan kata-kata yang singkat serta menggambarkan hal-hal yang nyata atau realistis yang tidak mengikuti pola-pola puisi lama. Struktur yang membangun puisi ada dua, yaitu: struktur fisik dan struktur batin. 21 Struktur fisik adalah baris-baris puisi yang bersama-sama membangun bait-bait dalam puisi. Sedangkan struktur batin struktur yang berada di dalam struktur fisik puisi. Adapun struktur fisik puisi itu meliputi: diksi, pengimajian, majas, rima, dan tipografi. Sedangkan struktur batin puisinya, meliputi: tema, perasaan, dan amanat.

b. Pengertian Bahasa

Kridalaksana dan Kentjono dalam Ramlan A. Ghani dan Mahmudah Fitriyah menyatakan bahwa bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri. 22 Sementara itu, Kamus Besar Bahasa Indonesia memberikan pengertian “bahasa” ke dalam tiga batasan, yaitu: 1 sistem lambang bunyi berartikulasi yang dihasilkan alat-alat ucap yang bersifat sewenang-wenang arbitrer, pen dan konvensional yang dipakai sebagai alat komunikasi untuk melahirkan perasaan dan pikiran; 2 perkataan- perkataan yang dipakai oleh suatu bangsa suku bangsa, daerah, negara, dan sebagainya; 3 percakapan perkataan yang baik, sopan santun, dan tingkah laku yang baik. Semua bahasa sama rumitnya. Hal ini merupakan bagian dari kebudayaan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang memakai bahasa tersebut. Dari beberapa pengertian tentang bahasa, peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa bahasa merupakan alat komunikasi yang dapat 20 Djago Tarigan, dkk., Pendidikan Keterampilan Berbahasa, Jakarta: Universitas Terbuka, 2005, h. 11 .27. 21 Heru kurniawan, Sastra Anak, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009, h. 93. 22 Ramlan A. Ghani dan Mahmudah Fitirah, Pembinaan Bahasa Indonesia, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2007, h. 1

Dokumen yang terkait

Pengaruh pemberian reward terhadap hasil belajar bahasa indonesia pada materi menulis puisi siswa kelas V MI Al- Muawanatul Khaeriyah Jakarta Barat

1 6 117

Hubungan Antara Perhatian Orang Tua Terhadap Pendidikan Anak Dengan Prestasi Belajar Siswa : Penelitian di kelas IV MI Al-Muawanatul Khaeriyah Tambora,Jakarta Barat

0 5 78

Pengaruh Pendekatan Matematika Realistik dalam Pembelajaran Matematika Terhadap Hasil Belajar Siswa : Studi Eksperiman pada Siswa Kelas V MI Al-Falah Kojan Warung Gantung Kalideres Jakarta Barat

0 12 0

PENGARUH PEMBERIAN REWARD TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI SIKAP SISWA DALAM BELAJAR Pengaruh Pemberian Reward Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Ditinjau Dari Sikap Siswa Dalam Belajar (Pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri

0 2 14

HUBUNGAN ANTARA PENGUASAAN KOSAKATA DENGAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA Hubungan Antara Penguasaan Kosakata Dengan Kemampuan Menulis Puisi Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V MI Roudlatush Sholihin Kauman, G

0 3 10

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DALAM MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA PADA SISWA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DALAM MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA PADA SISWA KELAS V DENGAN PENDEKATAN KONSTEKSTUAL DI MI NEGERI SROYO, JATEN, KARANGANYAR TAHUN

0 1 12

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MENULIS PUISI PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS V SD NEGERI MARGAHURIP KABUPATEN BANDUNG BARAT.

0 0 28

LINGKUNGAN SEKITAR SEBAGAI SUMBER BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS V MI

0 0 13

PENGARUH PENGGUNAAN VCT TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI ANAK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD

0 0 10

Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Materi Menulis Puisi Bebas Melalui Metode Real Experience Pada Siswa Kelas V Mi Al Islam Banding Kec. Bringin Tahun Pelajaran 2017 /2018 - Test Repository

0 1 175