30
Skor 10 Tidak dapat dikembangkan dengan ide sendiri, sehingga
masih persis sama dengan puisi yang dijadikan model.
Pilihan Kata
diksi Skor 30
Mampu menghadirkan pilihan kata yang tepat dan relevan dengan tema puisi yang dikembangkan.
Skor 20 Cukup mampu mengahdirkan pilihan kata yang tepat dan
relevan dengan tema puisi yang dikembangkan
Skor 15 Kurang mampu menghadirkan pilihan kata yang tepat dan
relevan dengan tema puisi yang dikembangkan. Skor 10
Tidak mampu menghadirkan pilihan kata yang tepat dan relevan dengan tema puisi yang dikembangkan
Rima Skor 40
Mampu menciptakan rima yang menarik dengan bunyi bahasa yang indah serta relevan dengan tema puisi yang
dikembangkan.
Skor 30 Cukup mampu menciptakan rima yang menarik dengan
bunyi bahasa yang indah, sehingga puisinya cukup menarik didengar.
Skor 20 Kurang mampu menciptakan rima yang menarik dengan
bunyi bahasa yang indah, sehingga kurang sedap didengar ketikadibacakan
Skor 10 Tidak mampu menciptakan rima yang menarik dengan
bunyi bahasa yang indah, sehingga tidak sedap didengar ketika dibacakan.
Jumlah
Sumber : Hidayat, Model Rancangan Pembelajaran Menulis Puisi Berbasis Lingkungan Pertanian Dengan Teknik Pancingan Kata Kunci,
http:dhayesamantha.blogspot.com201201v-behaviorurldefault vmlo.html
, diakses tanggal 15 Oktober 2013.
31
F. Validitas
Arikunto dalam Ridwan mengatakan validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan atau keshahihan suatu alat ukur.
Sementara Sugiyono mengatakan jika instrument dikatakan valid berarti menunjukkan alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid
sehingga instrument itu dapat digunakan untuk mengukur yang seharusnya diukur.
Dalam penelitian ini instumen yang digunakan adalah tes menulis puisi. Oleh karena itu, validitas yang digunakan adalah pengujian
validitas konstruksi. Sebuah tes dikatakan memiliki validitas konstruksi apabila butir soal yang membangun tes tersebut mengukur setiap aspek
berpikir seperti yang disebutkan dalam Tujuan Instruksional Khusus.
5
Untuk menguji validitas konstruksi, dapat digunakan pendapat dari ahli judgement experts. Setelah instrumen dikonstruksi tentang aspek-
aspek yang akan diukur dengan berdasarkan teori tertentu, maka selanjutnya dikonstruksikan dengan para ahli dengan cara meminta
pendapatnya tentang instrumen yang telah disusun itu. Dalam hal ini, ahli yang diminta pendapatnya adalah Dindin Ridwanudin, M.Pd sebagai
dosen bidang pembelajaran Bahasa Indonesia dan Nafia Wafiqni, M.Pd selaku dosen prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyyah sebagai
dosen pembimbing.
G. Teknik Analisis Data
Hasil data postes dianalisis melalui tiga tahap, yaitu tahap deskripsi data, tahap uji normalitas, tahap uji homogenitas dan uji hipotesis:
a. Tahap Deskripsi Data Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap deskripsi data ini
adalah membuat distribusi data postes dari hasil statistik deskriptif mengunakan program SPSS 16,0 for windows.
5
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009 cet. 9, h. 67