Prinsip-prinsip Reward Hakekat Reward dalam Pendidikan

9 kondisi siswa atau situasi dan kondisi keuangan, bila hal itu menyangkut masalah keuangan. Dalam memberikan reward seorang guru hendaknya dapat mengetahui siapa yang berhak mendapatkan reward, seorang guru harus selalu ingat akan maksud reward dari pemberian reward itu. Seorang siswa yang pada suatu ketika menunjukkan hasil dari biasanya, mungkin sangat baik diberi reward. Dalam hal ini seorang guru hendaklah bijaksana jangan sampai reward menimbulkan iri hati pada siswa yang lain yang merasa dirinya lebih pandai, tetapi tidak mendapatkan reward.

e. Syarat-syarat Reward

Jika diperhatikan, ternyata pemberian reward itu tidak mudah. Kapan waktunya, kepada siapa, dan bagaimana bentuknya bukanlah soal yang mudah. Tetapi sebagai pedoman dalam reward, ada beberapa syarat yang perlu diperhatikan oleh pendidik : 1 Untuk memberi reward yang pedagogis perlu sekali guru mengenal betul-betul muridnya dan tahu mengahargai dengan tepat. 2 Reward yang diberikan kepada anak janganlah hendaknya menimbulkan rasa cemburu atau iri hati bagi anak lain yang merasa pekerjaannya juga lebih baik, tetapi tidak mendapatkan reward. 3 Memberikan reward hendaknya hemat. 4 Janganlah memberikan reward menjanjikan lebih dahulu sebelum anak-anak menunjukan prestasi kerjanya apalagi bagi reward yang diberikan seluruh kelas. 5 pendidik harus hati-hati memberikan reward, jangan sampai reward yang diberikan kepada anak-anak diterimanya sebagai upah dari jerih payah yang telah dilakukan. 5 Dari pendapat di atas jelaslah bahwa dalam pemberian reward harus bersifat mendidik dan harus disertai dengan pertimbangan-pertimbangan apakah reward yang diberikan kepada anak didik sesuai dengan perbuatan baik yang telah dilakukannya atau prestasi yag telah dicapainya, sehingga tidak menimbulkan kecemburuan diantara anak didik yang lain. Disamping itu, dalam memberikan reward, guru harus bijaksana. jangan selalu diberitahukan dulu, sebab bila tidak, maka pemberian reward 5 Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoretis dan Praktis Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009, h. 184 10 dengan tujuan untuk menggairahkan anak didik bisa dijadikan oleh anak didik sebagai”upah” atas jerih payahnya dalambelajar. Hal inilah seharusnya tidak terjadi dalam dunia pendidikan. Upah adalah sesuatu yang mempunyai nilai sebagai “ganti rugi’ dari suatu pekerjaan atau jasa. 6 Jadi dengan kata lain bahwa upah itu merupakan imbalan atas suatu pekerjaan yang dilakukan oleh seseorang atas pekerjaan orang lain yang memerintahkannya. Bila reward menjadi upah, maka peserta didik akan selalu tergantung pada upah dalam menyelesaika pekerjaan. Boleh jadi, peserta didik mau mengerjakan perintah guru bila itu mendapatkan upah dari guru. Apabila syarat-syarat reward dalam pendidikan telah dilaksanakan sebaik-baiknya maka tujuan dari pemberian reward akan mudah untuk dicapai.

2. Hakekat Hasil Belajar

a. Pengertian Belajar

Terdapat berbagai macam tafsiran tentang belajar, psikologi daya berpendapat bahwa belajar adalah melatih daya-daya yang dimiliki oleh manusia. Romine berpendapat bahwa “learning is defined as the modification or strengthening of behavior through experiencing”. Pandangan terakhir berpendapat bahwa belajar merupakan suatu proses, dan bukan hasil yang hendak dicapai semata. Definisi-definisi lain berpendapat bahwa : 1 Bahwa belajar itu membawa perubahan dalam arti behavior changes, actual maupun potensial. 2 Bahwa perubahan itu pada pokoknya adalah didapatkannya kecakapan baru dalam arti Kenntnis dan Fertingkeit. 3 Bahwa perubahan itu terjadi karena usaha dengan sengaja. Belajar merupakan usaha sadar seseorng untuk mendapatkan suatu hasil yang ingin dicapainya, dengan melakukan perubahan-perubahan yang memerlukan suatu proses demi mencapai suatu tujuan. 6 Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoretis dan Praktis Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009, h. 182

Dokumen yang terkait

Pengaruh pemberian reward terhadap hasil belajar bahasa indonesia pada materi menulis puisi siswa kelas V MI Al- Muawanatul Khaeriyah Jakarta Barat

1 6 117

Hubungan Antara Perhatian Orang Tua Terhadap Pendidikan Anak Dengan Prestasi Belajar Siswa : Penelitian di kelas IV MI Al-Muawanatul Khaeriyah Tambora,Jakarta Barat

0 5 78

Pengaruh Pendekatan Matematika Realistik dalam Pembelajaran Matematika Terhadap Hasil Belajar Siswa : Studi Eksperiman pada Siswa Kelas V MI Al-Falah Kojan Warung Gantung Kalideres Jakarta Barat

0 12 0

PENGARUH PEMBERIAN REWARD TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI SIKAP SISWA DALAM BELAJAR Pengaruh Pemberian Reward Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Ditinjau Dari Sikap Siswa Dalam Belajar (Pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri

0 2 14

HUBUNGAN ANTARA PENGUASAAN KOSAKATA DENGAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA Hubungan Antara Penguasaan Kosakata Dengan Kemampuan Menulis Puisi Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V MI Roudlatush Sholihin Kauman, G

0 3 10

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DALAM MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA PADA SISWA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DALAM MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA PADA SISWA KELAS V DENGAN PENDEKATAN KONSTEKSTUAL DI MI NEGERI SROYO, JATEN, KARANGANYAR TAHUN

0 1 12

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MENULIS PUISI PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS V SD NEGERI MARGAHURIP KABUPATEN BANDUNG BARAT.

0 0 28

LINGKUNGAN SEKITAR SEBAGAI SUMBER BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS V MI

0 0 13

PENGARUH PENGGUNAAN VCT TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI ANAK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD

0 0 10

Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Materi Menulis Puisi Bebas Melalui Metode Real Experience Pada Siswa Kelas V Mi Al Islam Banding Kec. Bringin Tahun Pelajaran 2017 /2018 - Test Repository

0 1 175