35
H. Hipotesis Tindakan
Pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran model Make a Match diharapkan akan meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran
IPS.
36
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian
Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan, maka kegiatan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keefektifan pembelajaran kooperatif
model Make a Match dalam meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran IPS dan persepsi siswa tentang penggunaan pembelajaran kooperatif model
Make a Match dalam pembelajaran IPS.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Islam Al Syukro yang berlokasi di Ciputat yang beralamat di Jl. Otista Raya Gg. H. Ma’ung No.30 Ciputat,
Tangerang Selatan. Adapun penelitian ini dilakukan pada semester ganjil I mulai pada bulan April 2010 - Nopember 2010.
Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian
Kegiatan Penelitian April
Mei Sept
Okt Nop
Des
Penyusunan Proposal Penelitian
√ √
Penyusunan Instrumen Penelitian
√
Penyusunan Data Penelitian
√ √
Pengolahan Data dan Analisis Data
√
Penyusunan Laporan Penelitian
√
37 Dalam pelaksanaannya, penelitian ini akan dilakukan beberapa tahap
sebagai berikut: a. Menjalankan pembelajaran kooperatif model Make a Match di
kelas VII SMP Islam Al-Syukro Ciputat. b. Pengambilan data yaitu nilai hasil belajar dari penyebaran pre test
dan post test.
C. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian
Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas PTK. Penelitian tindakan kelas adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan
belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas dan secara bersama. Metode penelitian kelas ini dilakukan pada
pembelajaran IPS dengan menggunakan pembelajaran kooperatif model Make a Match untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
Secara etimologis, ada istilah yang berhubungan dengan penelitian tindakan kelas PTK, yakni:
1. Penelitian, menunjukan pada suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu
untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik dan penting bagi
peneliti.
2. Tindakan, menunjukan pada suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk
rangkaian siklus kegiatan untuk siswa. 3. Kelas, dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas,
tetapi dalam pengertian yang lebih spesifik. Seperti yang sudah lama dikenal dalam bidang pendidikan dan pengajaran, yang
dimaksud dengan istilah kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama dari guru
yang sama pula.
48
Rancangan Siklus Penelitian:
1. Perencanaan Perencanaan dalam setiap siklus disusun perencanaan pembelajaran untuk
perbaikan pembelajaran. Dalam perencanaan bukan hanya berisi tentang tujuan atau kompetensi yang harus dicapai akan tetapi juga harus lebih
ditonjolkan oleh guru dalam proses pembelajaran, ini berarti perencanaan
48
Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas,Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009, h. 3
38 yang disusun harus dijadikan pedoman seutuhnya dalam proses
pembelajaran. 2. Tindakan
Pelaksanaan tindakan adalah perlakuan yang dilaksanakan guru berdasarkan perencanaan yang telah disusun. Sebelum memulai proses
belajar mengajar, peneliti sekaligus guru melakukan tes kemampuan awal pre test siswa mengenai pokok bahasan yang akan dipelajari.
3. Observasi Pengamatan Observasi, dilakukan untuk mengumpulkan informasi tentang proses
pembelajaran yang dilakukan guru sesuai dengan tindakan yang telah disusun. Melalui pengumpulkan informasi, observer dapat mencatat
berbagai kelemahan dan kelebihan guru dalam melaksanakan tindakan, sehingga hasilnya dapat dijadikan masukan ketika guru melakukan refleksi
untuk penyusunan rencana ulang memasuki siklus berikutnya.
4. Refleksi Refleksi adalah aktivitas melihat berbagai kekurangan yang dilaksanakan
guru selama tindakan. Dari hasil refleksi, guru dapat mencatat berbagai kekurangan yang perlu diperbaiki, sehingga dapat dijadikan dasar dalam
penyusunan rencana ulang.
49
Empat kegiatan utama yang ada pada setiap siklus dapat digambarkan sebagai berikut :
Siklus I
siklus II
Desain tindakan kelas.
50
49
Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas,Jakarta: Kencana,2009 ,h.78
50
Suharsimi Arikunto,Penelitian Tindakan Kelas,Jakarta: PT Bumi Aksara,2009,h.74
permasalahan Perencanaan
tindakan I Pelaksanaan
tindakan I
pelaksanaan tindakan II
Refleksi II Refleksi I
Perencanaan tindakan II
Observasi Penagamatan I
Observasi Pengamatan II
Dilanjutkan ke siklus berikutnya.
Apabila permasalahan
belum terselesaikan
Permaslahan baru hasil
refleksi
39
D. Subjek atau Partisipasi yang Terlibat dalam Penelitian