14 Pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran yang
saat ini digunakan untuk mewujudkan kegiatan belajar mengajar yang berpusat pada siswa, terutama untuk mengatasi permasalahan yang
ditemukan guru dalam mengaktifkan siswa, yang tidak dapat bekerjasama dengan orang lain, siswa yang agresif yang tidak peduli pada orang lain.
Arief Achmad menyatakan bahwa: “Metode pembelajaran cooperative learning beranjak dari dasar
pemikiran getting better together yang menekankan pada pemberian kesempatan belajar yang lebih luas dan suasana yang
kondusif kepada siswa untuk memperoleh, dan mengembangkan pengetahuan, sikap nilai, serta keterampilan-keterampilan sosial
yang bermanfaat bagi kehidupan di masyarakat.”
15
Menurut Isjono bahwa: “Di dalam kelas kooperatif siswa belajar bersama dalam kelompok-
kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang siswa yang sederajat tetapi heterogen, kemampuan, jenis kelamin, suku atau ras, dan satu
sama lain saling membantu. Menurut isjono bahwa Tujuan dibentuknya kelompok tersebut adalah
Untuk memberikan kesempatan kepada semua siswa untuk dapat terlibat secara aktif
dalam proses berfikir dan kegiatan belajar”.
16
Dengan demikian pembelajaran kooperatif membuat siswa bukan hanya belajar dan menerima apa yang disajikan oleh guru dalam proses
pembelajaran, melainkan siswa juga dituntut untuk belajar dalam kelompoknya dengan cara belajar dari siswa lainnya, dan sekaligus
mempunyai kesempatan untuk membelajarkan siswa yang lain.
2. Macam-macam Pembelajaran Kooperatif
Terdapat beberapa variasi dari model yang dikembangkan dalam pembelajaran koopertaif, yaitu:
a. Numbered Heads Together NHT adalah suatu metode belajar
dimana setiap siswa diberi nomor kemudian dibuat suatu
15
Arief Ahmad, Implementasi Model Cooperative Dalam Pembelajaran IPS
,google;httpwww.dunia guru.comindek
16
Trianto, Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kontruktivistik, Konsep, Landasan Teoritis-Praktis Dan Implementasi, Jakarta: Perpustakan Nasional,Desember 2007,h.41
15 kelompok kemudian secara acak guru memanggil nomor dari
siswa. b.
Jigsaw, dalam model ini guru membagi satuan informasi yang besar menjadi komponen-komponen lebih kecil. Selanjutnya
guru membagi siswa ke dalam kelompok belajar kooperatif yang terdiri dari empat orang siswa sehingga setiap anggota
bertanggungjawab terhadap penguasaan setiap komponen subtopik yang ditugaskan guru dengan sebaik-baiknya.
c. Model Teams Games Tournament TGT adalah salah satu tipe
atau model pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan
status, melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur permainan dan reinforcement
d. Model pembelajaran
Make a Match artinya model pembelajaran mencari pasangan. Setiap siswa mendapat
sebuah kartu bisa soal atau jawaban, lalu secepatnya mencari pasangan yang sesuai dengan kartu yang ia pegang. Dalam
pembelajaran kooperatif model Make a Match siswa belajar bersama dalam kelompok-kelompok kecil dan saling
membantu satu sama lain. .
17
3. Ciri-ciri Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif sangat menekankan adanya kerja sama siswa dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi ketika proses
pembelajaran berlangsung. Ibrahim dan Warsono mengungkapkan bahwa ada beberapa unsur dasar dalam pembelajaran kooperatif, yaitu:
a. Siswa dalam kelompoknya haruslah beranggapan bahwa mereka sehidup sepenanggungan bersama.
b. Siswa bertanggung jawab atas segala sesuatu di dalam kelompoknya, seperti milik mereka sendiri.
c. Siswa harus melihat bahwa semua anggota di dalam memiliki tujuan yang sama.
d. Siswa harusnya membagi tugas dan tanggung jawab yang sama diantara anggota kelompoknya.
e. Siswa akan dikenakan evaluasi atau diberikan hadiah atau penghargaan yang juga akan dikenakan untuk semua anggota
kelompoknya. f. Siswa berbagi kepemimpinan dan mereka membutuhkan
ketermpilan untuk belajar bersama selama proses pembelajaran berlangsung.
17
Triyanto, Model-model pembelajaran inovatif berorientasi kontruktivistik, h. 49-63
16 g. Siswa mempertanggung jawabkan secara individual materi yang
ditanganinya dalam kelompok kooperatif.
18
Ciri-ciri pembelajaran kooperatif di atas akan membuat siswa bertanggung jawab terhadap kelompoknya dan terhadap dirinya, karena
setiap siswa dituntut untuk memberikan yang terbaik untuk kelompoknya sehingga siswa termotivasi untuk belajar demi kemajuan kelompoknya dan
dirinya yang pada akhirnya dapat mendapatkan hasil belajar yang memuaskan.
4. Tujuan Pembelajaran Kooperatif