104 kelamin dengan keluhan muskuloskeletal pada mahasiswa FKIK UIN Jakarta
tahun 2012.
4. Hubungan Kebiasaan Merokok dengan Keluhan Muskuloskeletal pada
Mahasiswa FKIK UIN Jakarta
Analisis hubungan antara kebiasaan merokok dengan keluhan muskuloskeletal pada responden dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 5.14 Analisis Hubungan antara Kebiasaan Merokok dengan Keluhan
Muskuloskeletal pada Mahasiswa FKIK UIN Jakarta Tahun 2012
Variabel Kategori
Keluhan Muskuloskeletal P value
Mengeluh Tidak Mengeluh
Total n
n n
Kebiasaan Merokok
Perokok Berat
1 100
1 100
0,194 Perokok
Ringan 12 92.31
1 7.69
13 100 Tidak
Merokok 65 69.89 28
30.11 93 100
Berdasarkan tabel diatas, diketahui responden yang tidak merokok dan mengeluh berjumlah 65 responden dengan persentase 69,89,
sedangkan responden yang tidak merokok dan tidak mengeluh berjumlah 28 responden dengan persentase 30,11. Untuk responden perokok ringan yang
mengeluh berjumlah 12 orang dengan persentase 92,31, sedangkan yang tidak mengeluh berjumlah 1 responden dengan persentase 7,69. Untuk
responden perokok berat yang mengeluh sebanyak 1 responden dengan persentase 100 dan tidak ada responden dari perokok berat yang tidak
mengeluh. Nilai P value untuk hubungan variabel kebiasaan merokok dengan keluhan muskuloskeletal pada mahasiswa FKIK UIN Jakarta adalah sebesar
105 0,207. Karena nilai p value lebih dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan tidak
ada hubungan antara kebiasaan merokok dengan keluhan muskuloskeletal pada mahasiswa FKIK UIN Jakarta tahun 2012.
5. Hubungan Kesegaran Jasmani dengan Keluhan Muskuloskeletal pada
Mahasiswa FKIK UIN Jakarta
Analisis hubungan antara kesegaran jasmani dengan keluhan muskuloskeletal pada responden dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 5.15 Analisis Hubungan antara Kesegaran Jasmani dengan Keluhan
Muskuloskeletal pada Mahasiswa FKIK UIN Jakarta Tahun 2012
Variabel Kategori
Keluhan Muskuloskeletal P value
Mengeluh Tidak Mengeluh
Total n
n n
Kesegaran Jasmani
Rendah 15 75
5 25
22 100 0,045
Sedang 42 17,6
9 82,4
51 100 Tinggi
21 58,3 15 41,7
36 100
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa responden dengan tingkat kesegaran jasmani tinggi yang mengeluh adalah sebesar 58,3,
responden dengan tingkat kesegaran jasmani sedang yang mengeluh sebesar 17,6 dan 75 responden dengan tingkat kesegaran jasmani yang rendah
mengeluh. Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai p value sebesar 0,045 yang berarti adanya hubungan antara tingkat kesegaran jasmani dengan
keluhan muskuloskeletal.