76 merokok CI =
0,945 – 14,232
. Sehingga diperoleh jumlah sampel minimal yang diambil dalam penelitian ini adalah 104 responden.
Teknik pengambilan sampel yang dilakukan oleh peneliti adalah dengan cara proportional simple random sampling, yaitu pengambilan sampel dilakukan
dengan membagi populasi kedalam beberapa kelompok, dan pengambilan sampel pada setiap kelompok dilakukan dengan proporsi yang sama Budiarto, 2001.
Pembagian kelompok dalam penelitian ini yaitu dilihat dengan melihat perbedaan program studi yang diambil oleh mahasiswa, yaitu program studi kesehatan
masyarakat, pendidikan dokter, farmasi dan keperawatan. Kriteria ekslusi dalam penelitian ini yaitu responden yang sebelumnya
telah mengalami riwayat keluhan terkait muskuloskeletal dan mahasiswa yang sebelum proses perkuliahan di kelas telah mengalami keluhan muskuloskeletal.
Riwayat keluhan terkait muskuloskeletal yang dimaksud seperti fraktur retak atau patah tulang akibat trauma benturan, penyakit spinal stenosis,
degenerative disk, spondylosis, spondylollisthesis, dll.
D. Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian
Data merupakan komponen yang sangat penting dalam suatu penelitian. Pengambilan data dalam penelitian ini berupa data primer yang diambil secara
langsung dan data sekunder yang digunakan untuk data-data pendukung. 1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperolehdikumpulkan secara langsung oleh peneliti. Data primer dikumpulkan langsung dari responden penelitian dan
77 dikumpulkan langsung dari kursi yang sedang digunakan oleh mahasiswa FKIK.
Pengumpulan data yang langsung diambil dari responden yaitu melalui kuesioner, observasi dan pengukuran langsung. Kuesioner adalah cara
pengumpulan data atau suatu penelitian mengenai suatu masalah yang umumnya banyak menyangkut kepentingan umum orang banyak Notoatmodjo, 2005.
Kuesioner digunakan untuk mendapatkan data keluhan muskuloskeletal, jenis kelamin dan kebiasaan merokok. Observasi digunakan untuk mendapatkan data
tingkat risiko ergonomi dan kesegaran jasmani mahasiswa. Sedangkan pengukuran secara langsung digunakan untuk mendapatkan data antropometri
dan status gizi. Berikut adalah metode pengambilan data dan instrumen data yang
diperlukan dalam penelitian ini: a. Keluhan Muskuloskeletal
Variabel keluhan muskuloskeletal ini didapatkan dari responden dengan menggunakan kuesioner, kuesioner yang digunakan yaitu kuesioner
nordic body map. Instrumen yang digunakan untuk varibel keluhan muskuloskeletal yaitu kuesioner dan alat tulis.
b. Tingkat Risiko Ergonomi Data untuk tingkat risiko ergonomi didapatkan oleh peneliti
berdasarkan pengamatan secara langsung kepada responden. Untuk mengetahui tingkat risiko ergonomi mahasiswa, penelitian ini menggunakan
perhitungan sesuai prosedur lembar kerja Rapid Upper Limb Assessment
78 RULA. Responden dikategorikan tidak mengeluh jika jumlah keluhan
muskuloskeletal pada kuesioner nordic body map 1, dan dinyatakan mengeluh jika jumlah keluhan muskuloskeletal pada kuesioner nordic body
map ≥ 1. Dengan melihat dan menganalisis tubuh menggunakan kuesioner
nordic body map maka dapat diestimasi jenis dan tingkat keluhan muskuloskeletal
yang dirasakan
oleh responden.
Untuk keluhan
muskuloskeletal pada antropometri sedikit dibedakan karena dimensi tertentu menyebabkan keluhan-keluhan muskuloskeletal pada daerah tertentu saja.
Instrumen yang digunakan untuk mendapatkan data terkait tingkat risiko ergonomi yaitu lembar kerja RULA, kamera, busur, komputer, lembar
kuesioner dan alat tulis. c. Jenis Kelamin
Variabel jenis kelamin didapatkan oleh peneliti dari kuesioner yang diberikan kepada responden. Instrumen yang digunakan untuk mendapatkan
data terkait variabel jenis kelamin yaitu kuesioner dan alat tulis. d. Kebiasaan Merokok
Untuk variabel kebiasaan merokok didapatkan oleh peneliti dari kuesioner yang diberikan kepada responden. Variabel kebiasaan merokok ini
dikategorikan menjadi tidak merokok yaitu jika individu tidak merokok atau tidak pernah merokok, perokok ringan yaitu jika responden merokok 1 - 10
batang dalam sehari, dan dikategorikan menjadi perokok berat yaitu jika responden merokok 10 batang dalam sehari.Instrumen yang digunakan
79 untuk mendapatkan data terkait kebiasaan merokok yaitu kuesioner dan alat
tulis. e. Kesegaran Jasmani
Kesegaran jasmani juga didapatkan dari responden dari kuesioner penelitian. Kesegaran jasmani yang diukur dalam penelitian ini yaitu jam
tidur, kebiasaan olahraga dan asupan makanan. Untuk kebiasaan tidur dikategorikan menjadi cukup untuk ≥ 7 jam dalam sehari dam kurang jika
tidur 7 jam dalam sehari. Untuk kebiasaan olahraga dikategorikan menjadi rutin dan tidak rutin. Rutin jika responden melakukan olahraga rutin minimal
1x seminggu dan tidak rutin jika responden tidak melakukan olahraga secara rutin. Untuk asupan makanan dikategorikan menjadi sudah makan jika
responden sudah makan sebelum beraktivitas dan belum makan jika responden belum makan sebelum beraktivitas. Setelah itu dikategorikan lagi
menjadi segar dan kurang segar. Untuk segar diperoleh jika responden tidur cukup, olahraga rutin dan sudah makan, sedangkan untuk kurang segar
diperoleh jika responden salah satu atau lebih kriteria dari kesegaran jasmani tidak terpenuhi. Instrumen yang digunakan untuk mendapatkan data
kesegaran jasmani yaitu dengan kuesioner dan alat tulis. f. Status Gizi
Variabel status gizi ini didapatkan oleh peneliti dengan cara pengukuran kepada responden. Pengukuran yang dilakukan yaitu berat badan